Piala Asia U23 2024

Rekam Jejak Francois Letexier Wasit Indonesia Vs Guinea yang Beri Kartu Merah Shin Tae-yong

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekam jejak Francois Letexier, wasit Indonesia Lawan Guinea Play-off Olimpiade 2024.

TRIBUNSUMSEL.COM - Francois Letexier, wasit pertandingan Timnas Indonesia lawan Guinea tengah jadi perbincangan hangat pada laga Play-off Olimpade 2024 di Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024).

Selain memberikan penalti pada Timnas Guinea 2 kali, ia juga mengganjar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kartu merah.

Pada laga play-off perebutan tiket Olimpiade Paris 2024 tersebut, keputusan wasit Francois Letexier dianggap berat sebelah dan merugikan Timnas U23 Indonesia.

Kepemimpinan wasit berumur 35 tahun di laga yang berlangsung di Stade Pierre Pibarot, membuat Garuda Muda takluk 0-1 atas Guinea.

Gol tunggal Guinea, yang dicetak Ilaix Moriba via penaltipada menit ke-28, menjadi sorotan dengan Letexier sebagai objek utamanya.

Kendati begitu, kini sosok dan rekam jejaknya pun tengah jadi sorotan publik.

Lantas bagaimana rekam jejaknya ?

Wasit tersebut bernama Francois Letexier yang saat ini berusia 35 tahun.

Wasit yang berkewarganegaraan Prancis ini memulai debutnya pada tahun 2016.

Sejak tahun 2017, Francois Letexier menduduki peringkat sebagai wasit.

Baca juga: Hasil Pertandingan Timnas Indonesia Vs Guinea, Garuda Muda Kubur Mimpi ke Olimpiade Paris, Kalah 0-1

Kala itu, ia masuk dalam elit UEFA.

Pada tahun 2016, Letexier sudah mulai memimpin Ligue 1.

Sejumlah pertandingan internasional senior pertamanya pada tahun 2018.

Francois Letexier berhasil naik menjadi wasit FIFA.

Timnas Indonesia U23 (Superball)

Ia ditugaskan memimpin sejumlah pertandingan internasional.

Mulai dari UEFA Super Cup, UEFA Champions League, hingga UEFA Europa League.

Tak hanya kali ini saja, Francois Letexier kontroversial sebagai wasit.

Ia memiliki sejumlah rekam jejak saat memimpin pertandingan sepak bola.

Ia bahkan pernah menjadi incaran suporter Nantes usai memimpin laga Marseille vs Nantes.

Pada tanggal 20 Agustus 2022, Letexier menjadi wasit pertandingan Ligue 2 antara Saint-Étienne dan Le Havre.

Di mana ia mengeluarkan empat kartu merah kepada tiga pemain Saint-Etienne; Anthony Briançon, Mathieu Cafaro dan Etienne Green dan anggota staf Saint-Etienne.

Pada 24 Oktober 2022, Letexier menjadi subyek kontroversi selama pertandingan Ligue 1 antara Nice dan Nantes.

Pada menit ke-19, ia tidak memberikan hadiah penalti kepada Nantes saat bola mengenai kedua lengan Mattia Viti.

Menjelang akhir pertandingan, ia memberikan penalti kontroversial kepada Nice ketika bola mengenai lengan Jean-Charles Castelletto.

Letexier menunjukkan kartu merah kepada Kader Bamba Nantes dan kiper mereka Alban Lafont (yang menerima kartu kuning kedua setelah pertandingan berakhir).

Beberapa hari kemudian, setelah menerima ancaman pembunuhan di media sosial, Letexier membela keputusannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar L'Équipe.

Pada 16 Agustus 2023, ia menjadi wasit Piala Super UEFA 2023 antara Manchester City dan Sevilla.

Pada bulan April 2024, Letexier terpilih untuk memimpin turnamen sepak bola Olimpiade Putra di Paris.

Pada bulan yang sama, ia juga terpilih untuk memimpin UEFA Euro 2024 di Jerman.

Indonesia vs Guinea

Kepemimpinan wasit berumur 35 tahun di laga yang berlangsung di Stade Pierre Pibarot, membuat Garuda Muda takluk 0-1 atas Guinea.

Francois Letexier dianggap kurang memberikan keputusan yang adil kepada Timnas Indonesia U23.

Keputusannya memberikan hadiah penalti kepada Guinea menjadi sorotan pertama.

Perlu diingat, tak cuma sekali ia memberikan penalti kepada wakil Afrika tersebut.

Francois Letexier memberikan dua sepakan penalti kepada Guinea di laga ini.

Penalti pertama tercipta lantaran Witan Sulaeman dianggap melanggar pemain lawan di area 16 besar.

Namun dari tayangan ulang sebenarnya apa yang ditudingkan kepada Witan bisa diperdebatkan.

Demikian pula dengan yang terjadi pada penalti kedua.

Wasit Francois Letexier menganggap pemain Indonesia, Alfeandra Dewangga melakukan pelanggaran dengan tekel yang dilepaskan.

Namun dari tayangan ulang yang ada, tekel yang dilakukan Dewangga sebenarnya cukup bersih.

Sontak keputusan memberikan penalti mendapatkan protes dari kubu Timnas Indonesia.

Mulai dari pelatih hingga pemain kompak melakukan protes.

Puncaknya tentu saja saat wasit Francois Letexier memberikan hukuman kepada pelatih Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong.

STY mendapatkan kartu kuning kedua yang otomatis berubah menjadi kartu merah.

Ia harus legawa menyaksikan sisa pertandingan dengan tak berada di bench tim Garuda Muda.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini