Kecelakaan Bus dan Kereta Api

BREAKING NEWS : Kecelakaan Bus Putra Sulung vs Kereta Api di Martapura, Bus Ringsek Ditengah Rel KA

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BREAKING NEWS : Kecelakaan Bus Putra Sulung vs Kereta Api di Martapura, Bus Ringsek Ditengah Rel KA

TRIBUNSUMSEL.COM - Peristiwa kecelakaan mengerikan terjadi di Desa Kota Baru, Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan pada Minggu (21/4/2024) siang.

Kecelakaan ini melibatkan antara Bus Putra Sulung bernopol BE 7073 FU dan kereta api penumpang.

Hingga saat ini belum diketahui jumlah penumpang dari bus tersebut.

Begitupun dengan jumlah korban pada kecelakaan ini.

Petugas masih terus melakukan evakuasi.

Sementara bus berwarna biru ini, kini dalam keadaan ringsek dan berhenti ditengah-tengah perlintasan rel kereta api.

Diketahui, berdasarkan data, ini bukanlah kali pertama kecelakaan yang melibatkan kereta api terjadi.

Baca juga: Banyak Warga Jadi Korban, Kini Perlintasan Kereta Api di Dalam Kota Lahat Diperketat

Baca juga: Tim Macan RKT Tangkap 1 dari Dua Pencuri Besi Rel Kereta Api Jalur Stasiun Tanjung Rambang

Kronologi

Kejadian naas kembali terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu yang terletak di Jalan Pertanian Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Minggu (21/04/2024), sekitar pukul 13.15 WIB.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan kali ini kecelakaan lalu lintas antara kereta api jenis penumpang dengan Bus Penumpang dengan nopol BE 7037 FU.

Dimana bus Putra Sulung ini berangkat dari Belitang menuju ke Jakarta.

Sedangkan kereta api berseri CC 201 83 40 jenis penumpang dari stasiun rajabasa menuju stasiun Kertapati, Palembang.

Atas kejadian ini bus tersebut terseret sekitar kurang 100 meter dari titik kejadian. 

Telihat berkas tabrakan bus penyok di bagian tengah.

Berdasarkan penuturan masyarakat sekitar, bahwa dikabarkan satu penumpang meninggal, kemudian 9 orang lain luka-luka.

Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Menurut informasi, korban meninggal seorang laki-laki bernama Nazarudin Asrof, penumpang Bus, warga BK 16, Nazarudin Asrop Kecamtan Belitang Mulya, Kabupaten OKU Timur.

Bus tersebut merupakan bus penumpang dari Belitang hendak ke Pulau Jawa.

Anton, merupakan sukarelawan menjaga pelintasan melihat lansung kejadian tersebut.

"Pas kejadian aku baru nyampai, dan markirkan motor, rencana mau duduk sebentar nonton youtube," katanya, sambil menjelaskan bahwa yang mengatur pelintasan ada rekannya Yoga.

Ia juga mengaku saat baru tiba, bus warna biru Putra Sulung telah berhenti tepat di tengah pelintasan diduga mati mesin.

Kemudian Anton mendengar suara klakson kereta. Lansung berteriak akan bus cepat maju. Dia juga melihat beberapa penumpang berlari keluar.

"Karena sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Bahkan ada sekitar 5 penumpang keluar Bus," ceritanya.

Dalam kondisi panik, Anton berteriak dan berlari membantu para penumpang yang terpental.

"Ada dua orang yang kritis tadi, bahkan ada satu orang sudah ngorok," kata Anton.

Hingga pukul 14.30 WIB Bus Putra Sulung masing terbentang di pelintasan KAI belum di evakuasi.

Begitu juga KAI penumpang masih berada di lokasi kejadian.
 
Penjelasan KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang mengucapkan turut berduka cita atas insiden yang terjadi di petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP) KM 193+7, Minggu (20/4/2024). 

Kejadian tersebut terjadi ketika ada bus yang menemper KA Rajabasa relasi Tanjungkarang sampai dengan Kertapati. 

Atas insiden tersebut, Kru KA dan penumpang KA Rajabasa seluruhnya selamat, sama sekali tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka.

“Kejadian terjadi pada 13.10 WIB saat KA Rajabasa relasi Tanjungkarang sampai dengan Kertapati ditemper Bus di KM 193+7 petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP)," kata Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki AssjariAssjari,  Minggu (20/4/2024). 

Menurutnya, perlintasan tersebut merupakan perlintasan yang telah KAI pasangkan palang pintu manual, yang saat ini dijaga masyarakat sekitar secara swadaya. 

"Tidak ada penumpang KA dan awak Kru KA yang menjadi korban jiwa, seluruhnya selamat pada insiden tersebut. Hanya saja, ada korban pada penumpang Bus ketika KAI Divre IV Tanjungkarang melakukan proses evakuasi ke Rumah Sakit terdekat antara lain empat korban jiwa dan lima belas luka-luka,” ungkapnya. 

Ia menjelaskan karena insiden tersebut perjalanan beberapa KA Rajabasa dan KA Kuala Stabas terganggu dan mengalami keterlambatan, kereta api lainnya seperti KA Barang juga sempat tertahan. 

Namun, proses evakuasi telah selesai dilakukan pada pukul 15.24 WIB sehingga perjalanan KA kini kembali normal. 

“Saat kejadian, masinis kami telah membunyikan semboyan (suara yang dilakukan dengan cara masinis membunyikan suling baik trompet/klakson) 35 secara berulang, namun tidak diindahkan oleh pengemudi Bus sehingga temperan tidak bisa dihindari. Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun dikarenakan jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api bus akhirnya terseret sekitar 50 meter, " paparnya. 

Atas kejadian ini tentunya Zaki menerangkan, pihaknya hanya mengalami kerugian materil yang mengakibatkan perjalanan KA Rajabasa dan KA Kuala Stabas harus terlambat serta beberapa KA lainnya juga harus tertahan. 

Zaki menambahkan jika pihak yang sangat menyayangkan, masih adanya pengguna jalan yang masih kurang berhati-hati dan tidak berhenti dan tengok kanan serta kiri saat melintas di perlintasan KA. 

“Saya mengingatkan agar masyarakat baik pengendara kendaraan bermotor ataupun pejalan kaki untuk tetap berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang. Secara hukum, aturan pada saat kendaraan melintasi perlintasan kereta sudah diatur tegas dalam Pasal 114 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pasal tersebut berbunyi, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau isyarat lain. Pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel,” tegas Zaki.

Sementara Manager Humas KAI Divre III Palembang Aida Suryani menerangkan jika Kereta api Rajabasa dari Tanjungkarang menuju Palembang yang ditemper oleh Bus di km 193 +7 petak jalan Way Pisang - Martapura, sudah diberangkatkan kembali sekitar pukul 15.20 Wib. 

"Ada keterlambatan sekitar 151 menit, karena proses evakuasi bus yang menghalangi jalur rel dan pemeriksaan prasarana dan sarana yang digunakan oleh petugas KAI, untuk memastikan bahwa kereta tersebut sudah dapat melanjutkan perjalanan kembali. Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan ini, " terang Aida. 

Dilanjutkan Aida, untuk KA Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuklinggau yang berangkat malam ini, tidak mengalami gangguan karena tidak melalui jalur. 

Sosok Nazarudin Asof Korban Tewas

Korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut antara Bus Putra Sulung dengan kereta api ternyata hendak melanjutkan kuliah di Bandung.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, korban tersebut merupakan Nazarudin Asrof (19) salah satu warga Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Karang Endah, Beni menyampaikan, bahwa korban meninggal merupakan salah satu warganya.

"Almarhum sedang dalam perjalanan menuju rumah duka. Saat ini saya sedang di rumah duka di Karang Endah, menunggu jenazah tiba," kata Kades Beni saat dikonfirmasi via handphone Minggu (21/04/2024).

Lebih lanjut ia menerangkan, Nazarudin Asof ini masih berusia sekitar 19 atau 20 tahun, korban merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Bandung.

BREAKING NEWS : Kecelakaan Bus Putra Sulung vs Kereta Api di Martapura, Bus Ringsek Ditengah Rel KA (Tribunsumsel.com)
"Jadi korban ini mau ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya," ujarnya.

Dari Karang Endah, lanjut kata dia, Nazarudin Asof tidak sendirian, namun dia bersama 6 anggota keluarganya yang lain. Dimana keluarganya juga mau pergi ke Bandung, Jawa Barat.

"Ada 7 orang rombongan mereka, sebagiqn memang keluarga yang di Bandung habis mudik ke Karang Endah saat lebaran kemaren," pungkasnya, seraya menjelaskan bahwa 6 anggota keluarganya yang lain selamat.

Informasi lainnya, korban Nazarudin Asof merupakan alumni santri dari pesantren Miftahul Huda, yang juga aktif bermain sepak bola. Dia merupakan eks skuad tim Ponpes yang ikut Liga Santri.

Dimana mobil bus tersebut dari arah Belitang menuju Jakarta dengan nomor polisi BE 7037 FU dihantam kereta api penumpang dari arah Raja Basa menuju Palembang, Minggu, (21/4/2024) sekira pukul 13.150 WIB.

Tepat dibagian kiri bus putra sulung tersebut ringsek akibat hantaman keras dari KAI tersebut, yang membuatnya terseret cukup jauh sebelum kereta api berhenti.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini