Seputar Islam

Sholat Tahajud Jam 4 Boleh Tidak, Ini Waktu Pelaksanaan, Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud

Editor: Abu Hurairah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sholat Tahajud Jam 4 Boleh Tidak, Ini Waktu Pelaksanaan, Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud

TRIBUNSUMSEL.COM - Salat Tahajud adalah salah satu sholat sunah yang mempunyai banyak keistimewaan.

Umat Muslim yang melaksanakan salah Tahajud digolongkan sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat 15–18.

Salat Tahajud didirikan pada malam hari, yakni pada malam menjelang pagi atau sepertiga malam, setelah terjaga dari tidur.

Muncul pertanyaan sholat Tahajud pukul jam 4 apakah boleh tidak? berikut ulasan waktu pelaksanaan dan tata caranya.

Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud

Dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap yang disusun oleh Drs. Moh Rifa'i, berikut waktu pelaksaan Sholat Tahajud:

1. Sepertiga Pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 WIB - 22.00 WIB.

2. Sepertiga Kedua, yaitu kira kira dari jam 22.00 WIB - 01.00 WIB.

3. Sepertiga Ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.00 WIB sampai dengan masuknya waktu shubuh, ini adalah saat yang paling utama.

Batas sholat tahajud disebut pada saat terbitnya fajar saat masuk sholat subuh. Jika waktu shubuh pukul 05.00 WIB, maka masih bisa melaksanakan sholat tahajud jam 04.00 WIB.

Baca juga: Surat Yasin Latin Mudah Dibaca Ayat 1 - 83, Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Hukum Sholat Tahajud

Sholat Tahajud hukumnya adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Mengutip dari buku Siswa Fikih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, berikut dalil dianjurkannya Sholat Tahajud:

1. QS. Al Israa: 79

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا - ٧٩

Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

2. QS. Adz Dzariyaat: 17-18

كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ - ١٧

Artinya: mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam;

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ - ١٨

Artinya: dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).

3. QS. As Sajdah: 16-17

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ - ١٦

Artinya: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ - ١٧

Artinya: Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.

Baca juga: Bacaan Doa Selesai Sholat Tahajud dalam Tulisan Latin dan Terjemahannya Agar Hajat Cepat terkabul

Berikut tata cara Salat Tahajud yang bisa dipraktekan di rumah.

Tata Cara Salat Tahajud

1. Mengucapkan Niat Salat Tahajud

Berikut bacaan niat salat Tahajud 2 rakaat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan salat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."

2. Salat Tahajud

Takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan salat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.

3. Doa

Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian salat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Latin : Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:  “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Keutamaan Sholat Tahajud

- Sholat Tahajud adalah sebaik-baiknya sholat fardhu.

- Sholat Tahajud merupakan kemuliaan bagi seorang mukmin.

- Sholat Tahajud merupakan kebiasaan orang shalih, amal untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkan dosa dan penghapusan kesalahan.

- Merupakan wasiat Rasulullah SAW

Temukan artikel menarik lainnya di Google News.

Ikuti dan bergabung di Saluran WhatsApp Tribunsumsel.

 

Berita Terkini