Pemilu 2024

Hasil Sementara Caleg DPR Dapil Sumsel 2, Suara Anak Herman Deru dan Mawardi Yahya Tak Terbendung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Samantha Tivani anak mantan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Ahmad Wazir Noviadi anak mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya masih memimpin dalam perolehan suara semantara Caleg DPR RI Dapil Sumsel 2, Selasa (20/2/2024)

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Anak mantan Gubernur Sumsel Herman Deru dan mantan Gubernur Sumsel Mawardi Yahya masih memimpin dalam perolehan suara sementara Caleg DPR RI Dapil Sumsel 2, Selasa (20/2/2024). 

Dari pantauan di website KPU yang update pukul 11.00 WIB, Samantha Tivani anak mantan Gubernur Sumsel Herman Deru berhasil menempati posisi teratas dengan perolehan 98.161 suara sementara. 

Sedangkan di posisi kedua ditempati Ahmad Wazir Noviadi  yang notabene anak mantan wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dengan suara sementara 93.685.

Masih dari pantauan di Website KPU https://pemilu2024.kpu.go.id, terlihat sejumlah partai politik yang meraih kursi DPR RI 'Senayan' pada Pemilu 2019 lalu, hampir dipastikan kembali mendapatkan kursi. 

Meski begitu, 3 partai besar yang ada yaitu Golkar, Gerindra dan NasDem berada terdepan dan berpotensi untuk meraih masing- masing 2 kursi pada Pileg 2024 ini, sedangkan partai lain yang kemungkinan besar mendapat jatah kursi masing- masing 1 yaitu, Demokrat, PKB, PDIP dan mengancam parpol lainnya seperti PAN. 

Mengingat disatu sisi, 9 kursi yang tersedia di Daerah Pemilihan (Dapil) provinsi Sumatera Selatan II yang meliputi Kabupaten Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, PALI, Muara Enim, Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang. 

Baca juga: Daftar 8 Besar Caleg DPRD OKI Dapil 2 Raih Suara Tertinggi Sementara, Rebutkan 7 Jatah Kursi Dewan

Beberapa partai politik untuk DPR RI Dapil Sumsel II ini, masih unggul sementara untuk perolehan suara dibanding perolehan suara sementara partai politik lain. 

Partai NasDem untuk sementara berada di puncak perolehan suara, dari perhitungan real KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 10.00 Wib dengan progres Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah diinput dalam aplikasi Sirekap sebanyak 9.137 TPS dari total TPS yang ada sebanyak 14.205 TPS atau 64,32 persen data masuk form C1. 

Partai NasDem dalam perolehan suara sementara mendapatkan 212.312 suara dengan Caleg pendatang baru Samantha Tivani yang merupakan putri mantan Gubernur Sumsel Herman Deru memimpin dengan 98.071 suara, dari petahana Irma Suryani yang mendapatkan 86.503 suara sementara yang masuk. 

Peringkat dua sementara diduduki partai Gerindra yang saat ini memperoleh 208.654 suara, dengan muka baru Ahmad Wazir Noviadi yang notabenenya adalah putra mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya.

Dia meraih 92.926 suara sementara, disusul Caleg petahana Sri Meliyana yang berada diperingkat kedua untuk sementara dengan 38.408 suara. 

Posisi ketiga ada partai Golkar dengan suara sementara sebanyak 172.920 suara, yang perolehan suara terbanyak sementara ada pada Caleg petahana Tofan Maulana dengan 47.166 suara, disusul muka baru Dewi Yustisiana 45.502.

Sedangkan Ketua DPD partai Golkar Sumsel sekaligus Caleg petahana Bobby Adhityo Rizaldi tercecer diperingkat ketiga dengan 38.8228 suara. 

Partai Demokrat diposisi selanjutnya yang berpeluang mendapatkan kursi pada Pemilu 2024 ini, mengingat terdapat Caleg petahana Wahyu Sanjaya 

Partai Demokrat saat ini meraih 133.8522 suara untuk sementara, dengan Wahyu Sanjaya diperingkat teratas meraih 49.966 suara, disusul mantan anggota DPRD Sumsel Mirzan Ikbal 28.097 suara. 

Kemudian PKB yang saat ini mengumpulkan 131.900 suara, dengan perolehan suara terbanyak sementara diduduki adik kandung Herman Deru yang juga petahana Bertu Merlas sebanyak 82.195 suara sementara, mengungguli mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Sunso Duadji yang ada diperingkat kedua dengan 18.165 suara sementara. 

Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) posisinya saat ini untuk kursi DPR RI Dapil II terancam, meski begitu jika melihat dari sejarah yang ada PAN selalu mendapat kursi dari Dapil tersebut. 

Dimana suara PAN saat ini telah mencapai 70.130 dengan mantan Bupati OKI Iskandar unggul sementara 28.460 suara dibanding saudaranya sendiri ataupun petahana saat ini Hanna Gayatri yang baru memperoleh 23.007 suara. 

Sedangkan partai politik lainnya seperti PKS peluangnya sangat kecil bisa mendapatkan jatah kursi yang tersedia, dikarenakan baru mengumpulkan 53.129 suara, mengingat pada hasil Pileg 2019 lalu PKS tidak meraih kursi DPR RI Dapil Sumsel II. 

Caleg peringkat pertama partai Golkar Tofan Maulana saat dikonfirmasi, mengucapkan Terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya kembali, meski begitu dirinya tidak main mengklaim terpilih sebelum ada keputusan resmi KPU. 

"Iya (tertinggi di Golkar), tapi belum tahu akhirnya. Pastinya rekapan sudah ada, dan InsyaAllah kita optimis, dan Golkar kemungkinan masih dapat dua kursi," kata Tofan. 

Menurutnya perolehan suara pribadinya pasti lebih besar di Pileg 2024 ini dibanding 2019 lalu, sehingga ia mengucapkan Terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kembali kepadanya. 

"Pastinya, saya terima kasih di berikan amanah dari rakyat, InsyaAllah apa yang diamanahkan kita jalankan dengan baik," tuturnya. 

Untuk kedepan apa yang akan diperjuangkan, Tofan mengaku pastinya akan berusaha maksimal pembangunan di Sumsel khususnya Dapil Sumsel II yang bersumber dari APBN pemerintah pusat bisa terealisasikan. 

"Kita periode ini (PAW) belum banyak dikerjakan karena anggaran sudah selesai dibahas saat dilantik. Jadi tidak tahu kedepan gimana, karena kita masuk kemarin pembahasan sudah selesai, kalau kita kembali diberi amanah kita usahakan itu untuk dibawah ke daerah anggaran dari pusat APBN, " capnya. 

Mengenai suaranya kedepan apakah nanti disalip caleg lain, Tofan mengaku pihaknya bersama Golkar sudah menyiapkan  saksi dan salinan rekap yang ada. 

"Kita sudah dapat salinan rekap, dari partai juga ada saksi, dan pastinya kita serahkan kepada yang maha kuasa, " tukasnya. 

Terpisah, Ketua KPU Sumsel Andika Pranaya Jaya mengatakan, jika persoalan hasil perolehan suara yang ditampilkan di situs KPU tersebut, hanya sebagai alat bantu dan bukan hasil final. Selain itu ia tak menampik jika hasil yang ditampilkan terkadang bermasalah, dan bukan hanya terjadi untuk tingkat provinsi Sumsel, namun seluruh Indonesia dan operatornya ada di KPU RI. 

"Pastinya hasil perolehan suara yang ditampilkan situs KPU dari aplikasi Sirekap ini, merupakan 'alat bantu' sehingga publik mengetahui perhitungan di TPS, " jelasnya. 

Dilanjutkan Andika, pastinya hasil resmi perolehan suara tetap dilakukan secara berjenjang secara manual, yang dimulai dari PPK, hingga KPU. 

"Sirekap ini hanya alat bantu, proses sesungguhnya hasil berjenjang yang dilakukan jajaran KPU, " pungkasnya.

Berita Terkini