TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Takhayul, khurafat fan bid'ah adalah, sebutan istilah mitos dalam Islam, penjelasan, dalil dan hukumnya.
Kata takhayul dan khurafat berasl dari bahsa Arab yang telah menjadi kata serapan dalam bahsa Indonesia.
Arti Takhayul
Takhayul atau tahayul berasal dari bahasa Arab, yaitu زَجَرَ الطَّيْرَ yang berarti menerbangkan burung.
Dalam kamus Mu’jam al-Wasith, makna kata Takhayyul adalah [تَصَوَّرَهُ ، تَمَثَّلَهُ] yang artinya membayangkan.
Karena orang sombong yang kagum dengan dirinya disebut Mukhtal atau Dzul Khuyala’. Karena dia membayangkan dirinya hebat, seolah tidak ada yang menandinginya. (Lisan al-‘Arab, 11/226)
Dikutip dari wikipedia, kata takhayul dalam terminologi bahasa Arab adalah hanya teruntuk pada kepercayaan yang menganggap sial segala sesuatu dengan melihat arah terbang sekelompok burung.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) takhayul artinya: (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka.
Arti lainnya takhayul adalah kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak sakti
Contoh kalimat :
Banyak orang kampung yang masih percaya kepada takhayul
Arti khurafat
Khurafat (خُرَافَةٌ) memiliki arti sebuah cerita dongeng atau cerita yang tidak bisa dijamin kebenarannya.
Dikutip dari bincangsyariah.com, Khurafat, menurut Ibnul Mandzur adalah :
والخُرافةُ الحديثُ الـمُسْتَمْلَحُ من الكذِبِ. وقالوا: حديث خُرافةَ
Khurafat adalah berita yang dibumbui dengan kedustaan. Masyarakat menyebut, ‘Beritanya khurafat’
Kemudian beliau menyebutkan latar belakang istilah ini,
ذكر ابن الكلبي في قولهم حديثُ خُرافة أَنَّ خُرافةَ من بني عُذْرَةَ أَو من جُهَيْنةَ، اخْتَطَفَتْه الجِنُّ ثم رجع إلى قومه فكان يُحَدِّثُ بأَحاديثَ مـما رأي يَعْجَبُ منها الناسُ؛ فكذَّبوه فجرى على أَلْسُنِ الناس: حديث خُرافةَ
Dijelaskan oleh Ibnul Kalbi tentang pernyataan masyarakat, ‘Beritanya khurafat’ bahwa Khurafat adalah nama orang dari Bani Udzrah atau bani Juhainah. Dia pernah diculik Jin kemudian kembali ke kampungnya.
Setelah itu, dia bercerita banyak tentang berbagai kejadian yang dia lihat, sehingga banyak orang terheran-heran. Sampai mereka tidak percaya dan menganggap Khurafat berdusta. Akhirnya jadi terkenal di tengah masyarakat, “Beritanya Khurafat.” (Lisanul Arab, 9/62)
Keterangan yang sama juga disampaikan az-Zirikli,
خرافة : رجل من بني عذرة، غاب عن قبيلته زمناً ثم عاد فزعم أن الجن استهوته وأنه رأى أعاجيب جعل يقصها عليهم، فأكثر، فقالوا في الحديث المكذوب (حديث خرافة) وقالوا فيه (أكذب من خرافة) حتى سمى الحريري الكذب خرافة
Khurafat adalah nama seorang lelaki dari bani Udzrah, yang hilang dari kampungnya dalam kurun waktu yang lama.
Kemudian dia kembali. Dia menyangka telah disekap Jin, dan dia telah melihat berbagai kejadian aneh. Lalu diceritakan kepada masyarakatnya panjang lebar. Hingga jadi istilah mereka untuk menyebut berita dusta, ‘Beritanya Khurafat’.
Mereka juga membuat istilah, “Lebih pembohong dari pada Khurafat.” Hingga al-Hariri menyebut setiap kedustaan dengan Khurafat. (al-A’lam, az-Zirikli, 2/303).
Takhayul dan khurafat adalah dua kata yang bermakna dusta berawal hanya dari khayalan manusia. Khayalan tanpa bukti. Tidak sesuai kenyataan, dan tidak didukung oleh dalil. Ketika itu diyakini, statusnya menjadi khurafat. Keyakinan dusta yang menyimpang.
Khurafat dan takhayul terkait syariat, hukumnya semuanya terlarang. Karena berdusta atas nama syariat. Terlebih jika khurafat itu terkait keyakinan tentang Allah. Bahayanya lebih parah dan ancaman dosanya sangat besar.
Dalam al-Quran, Allah banyak memberikan ancaman untuk orang yang memiliki keyakinan dusta tentang Allah, diantaranya,
Allah berfirman,
فَمَنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. (QS. an-Nisa: 94).
Ayat ini bercerita tentang sikap sebagian bani Israil yang mereka menetapkan hukum halal haram di masa sebelum turunnya taurat. Pernyataan mereka tanpa bukti, Allah sebut sebagai dusta atas nama Allah.
Allah juga berfirman,
انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَكَفَى بِهِ إِثْمًا مُبِينًا
Lihatlah bagaimana mereka berbuat dusta atas nama Allah. dan cukuplah itu sebagai perbuatan dosa yang nyata. (QS. an-Nisa: 50).
Pengertian Bid'ah
Dalam agama Islam, bid'ah (bahasa Arab: بدعة; ejaan tidak baku: bid'at atau bidat) adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambahi atau mengurangi ketetapan.
Bid'ah adalah inovasi dalam Islam yang tidak memiliki akar dalam praktik tradisional atau perbuatan yang tidak ada dalam syariat Islam. Bidah juga suatu hal baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran maupun hadis.
Seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai adaptasi tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan hadis yang kemudian dilakukan oleh beberapa umat Muslim dan disebut sebagai Bidah.
Itulah arti Takhayul, khurafat fan bid'ah adalah, sebutan istilah mitos dalam Islam, penjelasan, dalil dan hukumnya.
Baca juga: Arti La Ilaha Illallah Al-Malikul Haqqul Mubin, Lafadz Doa Qobiltu Ijazah, Mudah Diamalkan & Manfaat
Baca juga: Arti Warabbuka Alamu Bilmufsidin Surat Yunus Ayat 40-41 Allah Maha Tahu Orang yang Berbuat Kerusakan
Baca juga: Arti Dakwah, Dakwah Islam, Syiar, Syiar Islam Adalah, Jenis-jenis, Ruang Lingkup dan Dalilnya
Baca juga: Arti Sayyidina dan Sayyidah, Kosa Kata Bahasa Arab dalam Menghormati Nabi, Sahabat dan Istri Nabi