Berita Papua

Sosok Kopda Hendrianto, Prajurit TNI Gugur di Papua, 10 Tahun Menikah Tak Pernah Buat Istri Nangis

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sosok Kopda Hendrianto, prajurit TNI yang gugur di Papua.

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Kopda Hendrianto, prajurit TNI yang gugur di Papua.

Diketahui, Kopda Hendrianto meninggal menjadi korban serangan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua, Senin (25/12/2023).

Ia tewas terkena tembakan di pipi sebelah kanan hingga mengalami pendarahan.

Kepergian Kopda Hendrianto bukan hanya pukulan bagi TNI, melainkan juga bagi keluarganya.

Gugurnya Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan yang masih kecil.

Kini, curhatan pilu istri Kopda Hendrianto menjadi sorotan mengungkap sosok Hendrianto dan kebaikan semasa hidupnya.

Sosok Kopda Hendrianto sontak jadi sorotan publik. Lantas siapakah sosoknya ?

Istri Kopda Hendrianto, tak berhenti-hentinya meraung menangisi kepergiaan suaminya saat upacara persemayaman digelar, gugur ditembak KKB di Papua (Tiktok/qudrotlara18/TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Kopda Hendrianto merupakan prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang.

Hendrianto menjadi salah satu prajurit dari 400 orang yang ditugaskanke Papua dari Yonif 133/Yudha Sakti tersebut.

Diketahui Kopda Herdianto merupakan warga kelahiran Koto Dian Rawang, Kecamatan Hamparan Rawang, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Baca juga: Tangis Pilu Istri Kopda Hendrianto di Samping Peti Suami yang Gugur di Papua : Insya Allah Mama Bisa

Ia lahir di Jambi pada 02 Mei 1987.

Ia berangkat sejak Maret 2023 lalu, dengan masa penugasan hingga Maret 2024.

Kopda Hendrianto, prajurit TNI yang gugur di Papua

Namun sayangnya, misinya belum selesai, pasukan Hendrianto mendapat serangan KKB.

Karena gugur di medan perang, atas penghormatannya, Kopda Herdianto kini mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi.

Penghargaan ini diberikan kepada anggota TNI yang melakukan tugas di luar batas.

Kopda Hendrianto menjadi salah satu korban serangan KKB di Papua, Senin (25/12/2023).

Baca juga: Sosok Dhafi Adam Karyawan Pinjol Gaji Puluhan Juta Pilih Resign Sadar Dosa, Kini jual Bantal Guling

Kopda Hendrianto tewas akibat luka pada bagian pipi sebelah kanan.

Sedangkan rekannya bernama Pratu Fanky Gulo terkena serpihan amunisi atau peluru di bagian perut namun berhasil diselamatkan.

Kopda Hendrianto dan rekannya itu sempat dibawa ke RS Pratama Kumerkek, Kabupaten Maybrat.

Namun, nyawa Kopda Hendrianto tak terselamatkan karena mengalami pendarahan cukup hebat.

Tewas dan gugurnya Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri bernama Gisell dan dua anak perempuan.

Malangnya, ternyata dua anak perempuan Kopda Hendrianto masih kecil.

Anak pertamanya usia delapan tahun dan anak keduanya usia enam tahun.

Bagi sang istri, sosok Kopda Hendrianto dikenal sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab.

Hendrianto juga dikenal rajin ibadah meski sedang bertugas di mana pun dia berada.

Selain itu, ia dikenal sebagai sosok figur ayah yang dekat dengan anak-anaknya.

Curhat Istri Kopda Hendrianto

Sang istri meluapkan curhatan bahwa suaminya itu telah berjanji kepada anak-anaknya.

Janji tersebut adalah sang suami ingin melihat anaknya kelak sukses menggapai cita-citanya.

Tak hanya itu, istri prajurit TNI Hendrianto juga mengungkap curhatan pilu soal sosok suaminya tercintanya itu.

Selama berumah tangga, sang istri curhat bahwa Hendrianto tak pernah membuatnya menangis.

Namun, sang istri justru menangis sejadi-jadinya ketika Hendrianto tiada.

"10 tahun papa ga pernah bikin mamah nangis, gak pernah marah dan bentak mama, tapi sekarang detik ini hari ini papa bikin mama nangis dan papa diam (meninggal dunia),” ucap curhatan pilu istri Kopda Hendrianto.

Tangis Histeris Istri Kopda Hendrianto

Video memilukan istri prajurit TNI menangis saat sang suami disemeyamkan viral dimedia sosial.

Sang istri tak berhenti-hentinya meraung menangisi kepergiaan suaminya saat upacara persemayaman digelar.

Begitu pula dengan anak dan keluarga terdekatnya.

Dengan berderai air mata, sang istri tampak pilu duduk di kursi roda menuju mobil ambulans yang membawa jenazah Hendrianto.

Sementara anak perempuannya digendong oleh seorang personel TNI menuju ambulans.

Saat jenazah sudah berada di ambulans, sang istri terus menangis sembari memeluk peti jenazah Hendrianto yang berbalut bendera merah putih.

Ia bergumam jika Kopda Hendrianto sudah merasakan capek.

"Capek, suami saya capek," ucapnya berderai air mata.

"Pa katanya papa nyuruh Dia kuat kan pa, ini Dia InsyaAllah mama bisa, papa doakan ya pa ya, mama yang antarkan dedek sekolah ya, nanti kita cium ulang ya nak," ungkap istri almarhum Kopda Hendrianto disamping jenazah sang suami.

Selain itu, suasana duka menyelimuti Makorem Wirabraja 032, sejumlah istri prajurit TNI yang mengikuti upacara persemayaman juga turut menangis.

Upacara persemayaman jenazah Hendrianto dihadiri Komandan Korem Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono hingga Wali Kota Padang Hendri Septa.

Usai upacara, jenazah Hendrianto dibawa ke kampung halamannya di Kerinci, Provinsi Jambi dengan ambulans Rumah Sakit TNI.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Kopda Hendrianto, Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Papua, Curhatan Pilu Istri Jadi Sorotan

Berita Terkini