TRIBUNSUMSEL.COM -- Beda tahun Syamsiyah atau tahun Masehi dan tahun Komariah atau Hijriyah begini dasar perhitungannya.
Di dunia, khususnya di Indonesia, ada dua jenis penanggalan yang dikenal banyak orang yaitu kalender tahun masehi dan tahun hijriyah. Keduanya merupakan penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun.
Tahun masehi dikenal juga sebagai tahun syamsiyah yaitu tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran bumi mengelilingi Matahari (syam) yang disebut revolusi.
Tahun hijriyah dikenal sebagai tahun komariah yaitu tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran bulan (komar).
Kalender Hijriah biasanya digunakan umat muslim untuk menentukan tanggal perayaan hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara itu, kalender Masehi adalah kalender umum yang sering dipakai sehari-hari, mulai dari Januari sampai Desember.
Perbedaan tahun syamsiyah (Kalender Masehi) dan tahun komariah (Kalender Hijriyah)
1. Jumlah hari dalam setahun berbeda
Perbedaan kalender masehi dan hijriah adalah dasar perhitungannya. Karena itulah hari raya umat Islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender Masehi.
Perhitungan kalender Masehi didasari oleh perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karenanya, tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.
Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi, dan satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.
Sejarah kalender Masehi amat panjang. Namun, secara singkat bisa disebutkan bahwa di zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari. Dengan demikian, ¼ hari yang tersisa selama 4 tahun ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.
Dengan ketentuan ini, bulan Februari memiliki 29 hari setiap 4 tahun sekali, tahun spesial ini disebut juga tahun kabisat. Tahun kabisat terjadi jika suatu tahun habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016, dan tahun 2020.
Dalam setahun, tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
Januari: 31 hari
Februari: 28/29 hari
Maret: 31 hari
April: 30 hari
Mei: 31 hari
Juni: 30 hari
Juli: 31 hari
Agustus: 31 hari
September: 30 hari
Oktober: 31 hari
November: 30 hari
Desember: 31 hari
Perhitungan Tanggal Kalender Hijriah
Dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Maka dari itu, kalender Hijriah juga dikenal dengan nama lain, yaitu tahun komariah (bulan) atau tahun Islam. Adapun periode dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit disebut satu bulan dan selama 29,5 hari.
Sehingga, satu tahun kalender Hijriah terdiri dari 354 hari, atau tepatnya 354,36708 hari. Dalam perhitungan, dilakukan pembulatan sehingga kalender Hijriah juga mempunyai tahun kabisat yang terdiri dari 355 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kalender Hijriah lebih pendek 10–11 hari daripada kalender Masehi. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.
Dalam setahun, tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
Muharam: 29 hari
Safar: 30 hari
Rabiul Awal: 29 hari
Rabiul Akhir: 30 hari
Jumadil Awal: 29 hari
Jumadil Akhir: 30 hari
Rajab: 29 hari
Syaban: 30 hari
Ramadan: 30 hari
Syawal: 30 hari
Zulkaidah: 29 hari
Zulhijah: 29/30 hari
Perbedaan lainnya antara kalender Hijriah dan Masehi memiliki perbedaan sebagai berikut:
2. Sejarah Penanggalan
Perbedaan kalender Hijriah dan Masehi terletak juga pada sejarah penanggalan. Penanggalan 1 pada kalender Masehi didasarkan pada kelahiran Nabi Isa as, sedangkan untuk penanggalan 1 pada kalender Hijriah didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
3. Bentuk Angka Tanggal
Bentuk angka penanggalan di antara keduanya pun berbeda. Uuntuk angka penanggalan kalender Masehi menggunakan angka alfabet.
Kalender Hijriah menggunakan angka atau ejaan Arab, sementara untuk angka penanggalan kalender Masehi menggunakan angka alfabet.
4. Penentuan Awal Hari
Kalender Masehi perhitungan awalnya didasarkan pada waktu dari pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun, pada kalender Hijriah perhitungan awalnya didasarkan pada terbenamnya matahari sampai terbenam lagi keesokan harinya.
Itulah beda tahun Syamsiyah atau tahun Masehi dan tahun Komariah atau Hijriyah begini dasar perhitungannya. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Pengertian Tahun Syamsiyah atau Disebut juga dengan Nama Tahun Masehi, Sejarah dan Penjelasannya
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Motivasi Sambut Tahun Baru 2024 Untuk Diri Sendiri, Bangkitkan Semangat
Baca juga: Lafadz Doa Malam Tahun Baru 2024, Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Lengkap Arab, Latin dan Arti
Baca juga: Arti Kata Amin dan Aamiin? Ini Penulisan yang Benar Jangan Sampai Keliru
Baca juga: Arti Alhamdulillahi Hamdan Katsiran Thayiban Mubarakan Fihi, Doa Syukur Nikmat, Dibaca Setelah Makan