TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Allahumma Rabbana Wa Lakal Hamdu, Bacaan Panjang Setelah Ruku dan I'tidal dari Hadits Nabi.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah”
Bacaan robbana walakal hamdu adalah bacaan setelah ruku dan setelah membaca i'tidal "sami allahu liman hamidah
اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
“Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah”
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ
“Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti, jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri. Jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengangkat kepalanya maka angkatlah kepala kalian.
Dan jika ia mengucapkan
SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah;
RABBANAA WA LAKAL HAMDU
(Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian). Dan jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semuanya dengan duduk.” (HR. Bukhari dan Muslim)
إِذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Apabila imam mengucapkan SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU (Ya Allah Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian). Karena siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits dari Rifa’ah bin Rafi’ Az Zuraqi radhiyallahu’anhu berkata:
كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ
“Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan:
‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) ‘. Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca)
RABBANAA WA LAKAL HAMDU HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI
(Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah) ‘.”
Selesai shalat beliau bertanya: “Siapa orang yang membaca kalimat tadi?”
Orang itu menjawab, “Saya.” Beliau bersabda: “Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk menuliskan kalimat tersebut”.” (HR. Bukhari).
Ada bacaan bentuk panjang dari robbana walakal hamdu. Bacaan ini dikutip dari hadits nabi.
Berikut bacaan panjang dari robbana walakal hamdu.
ALLAHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWAATI WAMIL’UL ARDHI, WAMIL’U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU
Artinya :
Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya. Ya Allah, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian sepenuh langit dan bumi serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu.
Bacaan tersebut bersumber dari hadits dari Rasulullah SAW.
Hadits dari Ibnu Abi Aufa radhiyallahu’anhu berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam apabila beliau mengangkat punggungnya dari rukuk maka beliau mengucapkan,
‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, ALLAHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWAATI WAMIL’UL ARDHI, WAMIL’U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU
(Semoga Allah mendengar pujian orang yang memujiNya. Ya Allah, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian sepenuh langit dan bumi serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu).” (HR. Muslim)
Hadits dari Al-Hakam radhiyallahu’anhu berkata:
غَلَبَ عَلَى الْكُوفَةِ رَجُلٌ قَدْ سَمَّاهُ زَمَنَ ابْنِ الْأَشْعَثِ فَأَمَرَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فَكَانَ يُصَلِّي فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَامَ قَدْرَ مَا أَقُولُ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Seorang laki-laki (Mathar bin Najiyah) telah mengalahkan (penduduk) Kufah yang telah dia sebutkan namanya pada zaman Ibnu al-Asyats. Lalu dia memerintahkan Abu Ubaidullah bin Abdullah untuk shalat mengimami orang-orang. Dia pernah shalat, apabila dia mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia berdiri selama waktu yang dibutuhkan olehku untuk membaca,
ALLAHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWAATI WAMIL’UL ARDHI, WAMIL’U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU, AHLATS TSANAA’I WAL MAJDI, LAA MAANI’A LIMAA A’THOITA WALAA MU’THIYA LIMAA MANA’TA WALAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDI
(Ya Allah, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, sepenuh langit dan bumi, serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Dzat yang berhak dipuji dan diagungkan.
Tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzab-Mu).” (HR. Muslim)
Hadits dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَالَ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka beliau membaca,
ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWAATI WAL ARDHI WAMIL’U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU, AHLATS TSANAA’I WAL MAJDI, AHAQQU MAA QOOLAL ‘ABDU, WAKULLUNA LAKA ‘ABDUN, ALLOOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOITA WALAA MU’THIYA LIMAA MANA’TA WALAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDU
(Ya Allah, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian sepenuh langit dan bumi serta sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemuliaan, itulah yang paling haq yang diucapkan seorang hamba. Dan setiap kami adalah hamba untuk-Mu. Ya Allah, tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzab-Mu).” (HR. Muslim)
Itulah arti Allahumma Rabbana Wa Lakal Hamdu, Bacaan Panjang Setelah Ruku dan I'tidal dari Hadits Nabi.
Baca juga: Arti Bi Abi Wa Ummi, Kosa Kata Bahasa Arab, Demi Ayah dan Ibuku, Hukum Perkataan Bila Berupa Sumpah
Baca juga: Arti Ummi Tsumma Ummi, Ada dalam Lirik Lagu Pujian untuk Ibu Berbahasa Arab, Penuh Makna dan Hikmah
Baca juga: Arti Ya Robbi Laa Tajal Fi Qolbi Ummi Wa Abi, Ya Rabb Jangan Berikan Kesedihan pada Ibu dan Ayahku
Baca juga: Lirik Sholawat Fatimayah Lengkap Tulisan Arab, Latin, Arti Hingga Keutamaannya