TRIBUNSUMSEL.COM- Jenazah Zhafirah Zahrim Febrina kini telah dipulangkan dari RSUP M Djamil usai dirawat sejak selamat dari insiden erupsi gunung Marapi pada Minggu, (3/12/2023).
Momen pilu pun terjadi saat adik satu-satunya, Zharfa menjadi imam salat jenazah sang kakak, Zhafirah Zahrim di masjid.
Momen itu terlihat dari unggahan Tiktok @stop.insecure_yaacantik, pada Senin, (18/12/2023).
Tampak ramai dihadiri para pelayat yang turut salat jenazah Zhafirah.
Baca juga: Momen Pilu Saat Proses Pemakaman Zhafirah, Sang Ayah Tahan Tangis Minta Kesalahan Anak Dimaafkan
Sebelumnya, Zharfa selaku adik dari Zhafirah Zahrim Febrina korban erupsi gunung Marapi di Padang yang meninggal dunia kini mengungkap kesedihannya.
Zharfa yang ditinggal Zhafirah Zahrim Febrina kini mengaku kesepian lantaran sang kakak tewas sebagai korban erupsi gunung Marapi.
Dalam akun Tiktoknya @zharfaadzz_ tampak adik dari Zhafirah ini mencurahkan kesedihan atas meninggalnya sang kakak.
Zharfa mengaku kesepian lantaran sang kakak meninggal dunia.
Hal tersebut kian pilu karena ternyata ibu dari Zharfa dan Zhafirah Zahrim sendiri juga sudah meninggal dunia sejak lama.
"Sendiri lagi," tulis Zharfa dalam unggahannya.
Baca juga: Rekaman Suara Terakhir Zhafirah Korban Erupsi Marapi Sebelum Meninggal Dunia, Minta Dijenguk
Meski demikian, Zharfa tampak mencoba mengikhlaskan kepergian sang kakak.
Ia juga menyebut kini kakaknya sudah bisa bertemu dengan bundanya yang lebih dulu pergi ke pangkuan sang ilahi.
"kakak yang tenang ya samaa bundaaa snaaa," tulis Zharfa.
"Udah ketemu bunda ya kak," sambungnya dalam unggahan lain.
Sementara itu Zharfa juga sempat mendoakan sang kakak, Zhafirah agar sembuh.
"Lekas sembuh kakak," ungkap Zharfa.
Lebih jauh, kabar meninggalnya Zhafirah Zahrim Febrina didapatkan dari postingan Himpunan Mahasiswa Sipil Politeknik Negeri Padang (HMTSPNP) yang diposting pada minggu malam (17/12/2023).
Kini, Zhafirah Zahrim telah dimakamkan pada hari ini Senin (18/12/2023) di TPU Tunggal Hitam, Sumatera Barat.
Suasana pemakaman Zhafirah ramai dihadiri keluarga hingga teman-teman, bahkan Wali Kota Padang sempat datang ke rumah duka.
Ayah Zhafirah terlihat menahan tangis saat proses pemakaman sang anak akibat erupsi gunung marapi.
Proses pemakanan Zhafirah ini terpantau dalam siaran langsung Facebook TribunPada pada Senin (18/12/2023) yang memperlihatkan suasana haru.
Suasana haru pun terasa di tengah pemakaman Ife. Sejumlah temannya tak kuasa menahan tangis melihat detik-detik jenazah Ife masuk ke pusara makam.
Di tengah pelayat, ayah Ife meminta maaf atas nama putrinya apabila memiliki salah yang disengaja atau tidak.
Terlihat Wali Kota Padang Hendri Septa juga menyempatkan hadir ke rumah duka untuk mengantarkan jenazah korban ke tempat peristirahatannya.
Sementara hadir juga perwakilan dari pihak Politeknik Negeri Padang hadir di rumah duka yang sedang berlangsung proses pelepasan jenazah pada pukul 09.35 WIB.
Baca juga: Curhat Terakhir Zhafirah Zahrim Jauh Sebelum jadi Korban Erupsi Gunung Marapi : "People Come and Go"
Padahal sebelumnya, keluarga sempat membagikan video kondisi Zhafirah yang dikabarkan sudah semakin membaik akibat tubuhnya terbakar.
Sebelumnya, Zhafirah dikabarkan tengah menjalani rontgen.
Mahasiswa PNP ini juga terlihat masih terbaring di ruangannya dengan sejumlah alat medis.
Sebelumnya, Zhafirah sempat mengirimkan video pesan sesaat setelah erupsi untuk meminta pertolongan dengan kondisi tangan patah dan badan penuh abu.
Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.
Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.
Namun, ia sempat meminta pertolongan.
"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.
Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.
Kini Meninggal Dunia
Zhafirah meninggal dunia karena tubuhnya mengalami luka bakar 70 karena erupsi disaat dirinya baru pertama kali mendaki.
Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan jika Zahfira alias Ife meninggal pada pukul 17.50 WIB.
"Benar. Tadi meninggal dunia sekitar pukul 17.50 WIB," kata Dovy Djanas yang dihubungi Kompas.com.
Dovy menyebutkan Zhafirah dirawat di RSUP M Djamil sejak tanggal 4 Desember setelah dirujuk ke RSUP M Djamil akibat luka bakar yang dideritanya.
"Terakhir dirawat di ICU dengan luka bakar berat 70 persen," jelas Dovy.
Sementara Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri juga membenarkan mahasiswinya itu menghembuskan nafas terakhir.
"Kami atas nama keluarga besar Politeknik Negeri Padang mengucapkan belasungkawa semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan segala kesalahannya dimaafkan," kata Surfa.
Surfa menyebutkan secara total ada 9 mahasiswanya yang wafat akibat erupsi Gunung Marapi tersebut.
Mendaki Pertama Kali
Pihak keluarga Zhafirah Zahrim Febrina mengungkapkan cerita pilu di balik kejadian sang anak yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi.
Zhafirah diketahui salah satu korban yang selamat yang mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Pasca video pesannya viral sesaat setelah erupsi untuk meminta pertolongan, Zhafirah akhirnya berhasil diselamatkan petugas gabungan.
Pihak keluarga menceritakan jika pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama bagi Zhafirah.
Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.
"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani Radelani, etek (Bibi) Zhafirah, kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).
Atas kejadian ini, Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.
"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," tuturnya
Baca berita lainnya di google news