Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah alasan Nanie Darham mau melakukan operasi sedot lemak usai melahirkan 2 bulan hingga berujung meninggal dunia.
Baca juga: Penyebab Nanie Darham Meninggal Setelah Operasi Sedot Lemak, Baru 5 Menit Kondisi Mengkhawatirkan
Nanie Darham nekat menjalani operasi sedot lemak demi mengembalikan penampilan idealnya, padahal sebelumnya, dokter kandungannya tak menyarankan ia untuk operasi sedot lemak karena baru saja melahirkan.
Tak lama kemudian, Nanie bertemu dengan dr D, dokter kecantikan.
dr D memberikan lampu hijau jika Nanie bisa operasi sedot lemak.
Lega akhirnya bisa sedot lemak, Nanie pun bersemangat kala dokter di klinik tersebut menjelaskan operasi.
Apalagi sang dokter bernama D itu menonjolkan keunggulan sedot lemak di kliniknya.
"Saat konsultasi, dr D hanya menunjukkan tablet mengenai prosedur operasi sedot lemak, dia bilang operasi sedot lemak operasi yang ringan, bahkan pasien dengan bius lokal bisa sambil main HP. Di situ yang membuat Nani tertarik melakukan sedot lemak," kata Hartono Tanuwidjaja.
Akhirnya setuju dengan prosedur operasi, Nanie pun sempat bertanya soal pilihan bagian tubuh yang akan dioperasi sedot lemak.
Namun saat itu pihak klinik mengurai janji manis ke Nanie hingga membuat sang artis tertarik.
"Nanie memberikan DP Rp10 juta. Jadwal pertama yang diajukan tanggal 6-7 November 2023. Nanie 9 Oktober 2023 bertanya 'apa enggak apa-apa kalau sekalian paha dan perut?'. Dijawab oleh staf klinik 'kalau lipo baiknya sekalian karena recoverynya lama tiga hari'. Jadi dari pihak klinik tidak memikirkan resiko," pungkas Hartono Tanuwidjaja.
Tak berselang lama, pihak klinik pun menghubungi Nanie agar mempercepat operasi sedot lemaknya.
Di momen pertemuan itu, Nanie ditawari tambahan titik sedot lemak di tubuhnya.
Namun Nanie harus membayar Rp100 juta lagi.
Alhasil Nanie harus membayar total Rp300 juta untuk sedot lemak.
"Pada saat Nanie datang tanggal 21 Oktober, apa yang udah disepakati harga operasi sedot lemak sebesar Rp200 juta itu ternyata berubah. Karena dr D menawarkan mau enggak diajukan operasi tambahan di dua titik di bokong dan pinggang belakang. Korban diminta dana Rp100 juta jadi Rp300 juta. Tapi tidak dijelaskan resiko dan teknisnya," jelas Hartono Tanuwidjaja.
Baca juga: Senyum Bahagia Ojol usai Motornya yang Hilang Diganti, Sebelumnya Menangis karena Dicuri saat Salat
Baca juga: Viral Ibu Live TikTok saat Bayinya Kejang Hingga Meninggal, Ngaku Hanya Cari Uang
Mendengar tawaran tersebut, Nanie pun menghubungi suaminya, James.
Hingga akhirnya, Nanie pun setuju dan membayar lunas biaya operasi sebesar Rp300 juta tersebut.
Sehingga klinik kecantikan tempat Nanie melakukan operasi sedot lemak itu justru menyanggupi tindakan liposuction tanpa resiko karena disebut sebagai operasi ringan, biasa dan bisa dilakukan dengan bius lokal.
Meninggal diduga Malapraktik
Hasil tes darah dari rujukan klinik menunjukkan bahwa Nanie Darham dalam kondisi baik.
Ia pun menjalani tindakan sedot lemak pada pukul 13.35 hingga pukul 17.40 WIB.
Baru lima menit selesai operasi, kondisi Nanie Darham mengkhawatirkan hingga dilarikan ke rumah sakit Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan dengan ambulance.
Saat dibawa di ke rumah sakit, Nanie Darham sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan kondisi darah keluar dari mata dan hidung.
Sementara itu Kuasa hukum Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja mengungkapkan awal mula kliennya tergiur melakukan liposuction atau operasi sedot lemak.
Padahal, dokter kandungannya, awalnya tidak menyarankan Nanie melakukan tindakan bedah kecantikan.
Pun jika ingin melakukan proses operasi sedot lemak itu setidaknya enam bulan setelah bersalin.
Namun, setelah berkonsultasi ke klinik kecantikan, ia diduga termakan rayuan manis dan tergoda untuk segera menjalani bedah kosmetik itu.
Menurutnya, proses sedot lemak itu sebagai operasi ringan, biasa, dan bisa dilakukan dengan bius lokal.
"Salah satu dokter di klinik menyatakan sanggup melaksanakan operasi liposuction meskipun Nani baru melahirkan dua bulan," ujar Hartono, yang menambahkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan, dilansir dari Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Kini, pihak keluarga langsung melaporkan klinik tersebut ke Polres Jakarta Selatan karena merasakan adanya kejanggalan terkait meninggalnya Nanie Darham.
Keluarga melaporkan klinik tersebut atas dugaan malpraktik.
Dengan nomor laporan: LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023 silam.
Baca juga: Sosok Sahrul Anggota DPRD Batam yang Viral karena Main Game saat Paripurna, Kini Minta Maaf
Pihak keluarga juga melampirkan hasil visum RS Polri Jakarta Timur.
Menurut keterangan kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja, hasil visum mencatat adanya tiga bekas luka pada tubuh sang artis.
Satu bekas luka di punggung tangan dan dua sayatan di perut.
Keluarga juga mengajukan uji laboratorium kriminal untuk mendeteksi sampel organ tubuh.
Dari hasil tersebut nantinya akan diketahui obat apa saja yang masuk ke tubuh Nanie Darham.
Bahkan dari hasil visum menjelaskan ada tiga bekas luka yang tercatat, yaitu bekas luka di punggung dan 2 sayatan di perut.
Sayangnya selama sebulan kasus tersebut ditangani, belum ada laporan perkembangan yang berarti dari pihak berwajib.
Sampai saat ini pihak kepolisian akan memanggil saksi dalam malapraktik yang memakan korban itu.
Baca juga berita lainnya di Google News