Pilpres 2024

PDIP Medan Marah Besar Sebut Bobby Nasution Menantang, Dukung Prabowo-Gibran Tapi Tak Kembalikan KTA

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDIP Medan Marah Besar Sebut Bobby Nasution Menantang, Dukung Prabowo-Gibran Tapi Tak Kembalikan KTA

TRIBUNSUMSEL.COM - PDIP Medan tampaknya marah besar dengan ulah Walikota Medan, Bobby Nasution.

Bagaimana tidak, Bobby Nasution sudah resmi mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Gibran.

Namun, hingga kini Bobby Nasution belum juga mengembalikan KTA PDIP.

Karena hal itu, bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo Panjaitan, mengatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution terang-terangan seperti menunjukkan sikap menantang ke jajaran PDIP.

Sebab Bobby Nasution mengulur-ulur waktu pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP miliknya, sementara Bobby diketahui melakukan deklarasi dukungan ke Prabowo-Gibran di sejumlah tempat.

Karenanya Boydo menganggap, Bobby tidak memiliki etika dalam berpolitik.

Padahal kata dia Bobby telah dipanggil oleh DPP PDIP lantaran memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Sementara PDIP sudah menginstruksikan para kadernya untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Bobby sendiri mengaku diberi waktu 7 hari untuk pikir-pikir kembali atau mengembalikan KTA-nya usai dipanggil DPP PDIP.

Dimana batas terakhir pengembalian KTA adalah pada Kamis (9/11/2023) hari ini.

"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang. Kalau etika politiknya bagus enak, kan dia sudah dipanggil diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," ujar Boydo, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Menurut Boydo, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak mempunyai etika karena secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran, padahal dia masih menjadi kader PDIP.

"Jika dukung Prabowo mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten. Kalau dukung Prabowo, ya mundur tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," ucap Boydo.

Karenanya mengenai tenggat waktu 7 hari yang diberikan PDIP, Boydo mengatakan hal itu tidak penting lagi.

Terlebih lagi, Bobby yang menjadi Ketua Umum Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Rabu (8/11/2023).

"Kata Bobby 7 hari ya, lagian kalau sudah deklarasi ya balikin aja, kenapa harus ditahan tahan, buat saja surat pengunduran diri dan kirimkan, biar enak jadi etikanya ada, biar bagus gitu, tandanya saling menghargai," kata Boydo.

Di samping itu, Boydo mengimbau Bobby untuk menunjukkan sikap beretika kepada PDIP yang sudah mendukungnya maju menjadi wali kota.

Boydo berharap, Bobby bisa merampungkan dulu urusannya di partai berlambang banteng itu sebelum mendukung pasangan selain Ganjar dan mahfud.

"Sebenarnya tidak perlu waktu 3 atau 7 hari kalau memang jelas, masak deklarasi duluan, ya bereskan dululah urusan urusannya. Kan etikanya begitu, jangan sepele, karena kita keluarganya yang dudukkan sebagai wali kota," ujarnya menjelaskan.

Nyatakan dukung Prabowo

Pada hari Rabu kemarin, Bobby bersama Barisan Pengusaha Pejuang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

Pada acara itu, Bobby yang menjadi Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang menyebut kelompok relawan itu memiliki pengurus dari 38 provinsi dan 514 kabupaten dan kota di seluruh tanah air.

Barisan Pengusaha Pejuang mengaku siap memenangkan Prabowo dan Gibran pada Pilpres 2024.

"Dalam kesempatan ini Pak Prabowo ingin saya sampaikan dan ingin saya pastikan, kami yang berdiri dan yang duduk ataupun DPP yang ada di daerah, kami yakinkan, kami pastikan, kalau Pak Prabowo itu ada di hati kami, Pak," ujar dia dalam sambutannya.

Menurut Bobby, Barisan Pengusaha Pejuang mendukung Prabowo karena dia peduli akan anak muda di Indonesia.

Wali Kota Medan itu, menyebut gagasan yang disampaikan Prabowo dan Gibran penting dalam memajukan ekonomi dan melanjutkan pembangunan yang dirintis Jokowi.

"Bagaimana program-program yang bapak usung, program-program yang bapak sampaikan atas cita yang bapak gagaskan."

"Ini sangat terpatri di dalam pikiran kami, bagaimana fondasi ekonomi yang bapaknya tanamkan kuat di Indonesia, bagaimana keberlanjutan, keberhasilan ekonomi dan industri yang sudah dicanangkan bapak Presiden Joko Widodo akan menjadi semakin tangguh, dan semakin kuat dan paling penting. Bapak Prabowo menyampaikan pentingnya hilirisasi yang akan dilanjutkan untuk membangun ekonomi Indonesia," kata Bobby. 

Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang yang juga menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution memimpin deklarasi dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Baca juga: Bobby Nasution Siap Menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Tapi Belum Kembalikan KTA Milik PDIP

Baca juga: Tabuh Genderang Perang Dengan PDIP, Bobby Nasution Resmi Pimpin Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Bobby Nasution Bungkam

Bobby Nasution kini telah resmi memimpin deklarasi mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Deklarasi tersebut dari Barisan Pengusaha Pejuang yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). 

Namun dari deklarasi tersebut.

Yang menjadi perhatian ialah saat Bobby Nasution menghindar saat ditanya soal desakan PDI Perjuangan perihal mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA). 

Bahkan, Bobby pun lebih memilih mengalihkan menjawab pertanyaan itu dengan persoalan yang lain.

Hal tersebut terjadi saat Bobby menghadiri acara deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). 

Diketahui, Bobby menjabat sebagai Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang.

Usai acara, awak media pun berusaha untuk bertanya kepada Bobby soal permintaan PDIP tersebut. 

Namun, Bobby malah bungkam dan berjalan melewati awak media.

Akhirnya, Bobby pun sempat memberikan kesempatan awak media bertanya satu pertanyaan. 

Terkait pertanyaan, Bobby malah menjawab hal tersebut dengan pernyatan yang lain.

"Saya jawab ya saya jawab, ya pokoknya Barisan Pengusaha Pejuang siap memenangkan Prabowo-Gibran,"kata Bobby dikutip dari Wartakotalive.com

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke DPC PDIP Medan apabila resmi mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Komarudin memberikan waktu sekiranya dua sampai tiga hari untuk menunggu keputusan mantu Presiden RI Jokowi itu tetap berpegang teguh di PDIP atau keluar dari partai.

"Makanya tadi kami sampaikan 'oke kalau begitu kamu tetap harus memilih salah satu, enggak bisa main dua kaki. Kembali beberapa hari ini silahkan pikir baik-baik, lalu kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDIP Kota Medan," ucap Komarudin saat diwawancarai awak media di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Dia menyebut, saat pertemuan Bobby mengaku dilema apabila ingin keluar dari PDIP yang notabennya PDIP telah membesarkannya namanya.

"Ya dia kan dilema itu. 'Aduh bagaimanapun itu saya dibesarkan oleh PDIP,' dia cerita semua. 'Saya dulu juga bukan siapa-siapa, tetapi dari partai ini sehingga saya bisa jadi begini.' Tetapi kan harus ada pilihan, apalagi pemimpin ini harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua kan," tegasnya.

"Tadi ya sudah silakan kau (Bobby) pergi beberapa hari ini, lalu kembalikan KTA PDIP sebagai tanda pengunduran diri dari PDIP," tambahnya.

Komarudin menegaskan, PDIP tak bisa bermain dua kaki.

"Makanya kami minta Bobby klarifikasi ya, karena di PDI Perjuangan enggak bisa orang main dua kaki gitu. Tapi tadi mas Bobby itu apa ya antara perasaan ya yang sekarang lagi bergejolak antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," ucapnya.

"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan pak Prabowo. Timnya pak Prabowo dalam pemenangan pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan," tambahnya.

Komarudin menegaskan, sesuai arahan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan harus tegak lurus dan tak bisa bermain dua kaki.

"Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, "eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan" kan gak bisa begitu," ucap Komarudin.

"Apalagi PDI Perjuangan ini aturannya jelas dan selalu diingatkan oleh ibu Ketua Umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja. Ya, jadi kalau PDI Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu," jelasnya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkini