TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap keseharian istri Hamka yang tinggal dengan jasad suami dua pekan baru ditemukan warga.
Seperti diketahui, seorang istri yang tinggal bersama jasad suami dan anaknya yang bayi sudah membusuk tengah jadi perbincangan publik.
Sang istri bahkan rela menahan kelaparan tinggal bersama jasad sang suami selama dua pekan lalu.
Jasad Hamka dan anak keduanya ditemukan dalam kondisi membusuk dan bengkak di dalam rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja.
Adapun penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Sementara istri Hamka dan anak sulungnya ditemukan dalam keadaan lemas.
Kini keseharian dibalik sosok istri Hamka akhirnya terungkap.
Hal ini diketahui dari salah satu tetangga yang tinggal tepat disamping rumah Hamka menceritakan keseharian NP istri Hamka.
Fitra mengaku ia tinggal tepat disamping rumah korban sudah sejak setahun yang lalu.
"Saya tinggal disini sudah setahun lebih, ini rumah ngontrak punya korban," ucap Fitra. Dikutip TribunSumsel dari Youtube TvOneNews, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Penjelasan Polisi Istri Hamka Tak Laporkan Kematian Suami & Anak 2 Minggu Hingga Ditemukan Membusuk
Ia juga mengungkapkan keseharian istri Hamka selama tinggal ditempat tersebut.
Fitra mengaku bahwa sosok istri Hamka ini dinilai kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Kenal sama istrinya karena sering membeli, tapi kalau untuk bercerita dengan istri korban kurang karena istrinya kurang bersosialisasi," jelasn Fitra.
Bahkan ketika berbelanja ditempatnya, Fitra mengatakan NP tidak pernah berbicara dan langsung pulang ke rumah.
"Istrinya kalau keluar belanja langsung pulang setelah itu tidak keluar lagi dari rumah, dia gak pernah ngobrol sama tetangga," jelasnya.
"Dia orangnya kalau ditanya baru jawab," sambungnya.
Baca juga: Sosok Istri Hamka Hidup Bersama Jasad Suami & anak Dikenal Tertutup, Ditemukan Linglung
Tak hanya itu saja, Fitra mengaku terakhir bertemu dengan NP ini sejak awal bulan Oktober.
"Terakhir kali ketemu sama istri korban pas dia beli sarapan sama saya, kalau gak salah itu awal bulan Oktober," terangnya.
Namun, setelah itu hingga kejadian ini ia tidak pernah melihat sosok istri Hamka.
"Semenjak itu saya gak pernah lagi liat dia keluar," jelasnya.
Terkait dugaan NP depresi, Fitra mengaku bahwa sosok istri Hamka dikenalnya biasa-biasa saja, bahkan komunikasinya pun normal.
"Orangnya normal-normal saja setahu saya, kalau dibilang depresi tapi sejauh ini komunikasinya normal," jelasnya.
Ditemukan Membusuk
Penemuan jenazah ayah dan anak di dalam rumah ini berawal dari kecurigaan warga dengan bau menyengat yang ada di sekitar rumah korban.
Saat didatangi, pintu rumah Hamka dalam keadaan terkunci hingga akhirnya warga didampingi Ketua RT setempat berinisiatif mendobraknya.
Warga pun terkejut saat mengetahui kondisi di dalam rumah Hamka.
Betapa kagetnya Bambang, warga sekitar yang melihat istri Hamka sedang terduduk di sofa di ruang tamu tanpa reaksi apapun.
Bahkan tanpa raut kesedihan dari sang istri pun tak terlihat.
Namun, ia hanya menunjukkan jarinya ke arah kamar.
"Kita dobrak rumah, istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang. Dilansir TribunJakarta.com, Minggu (29/10/2023).
Bambang, salah satu warga yang turut menemukan kondisi jenazah Hamka dan balitanya yang membusuk di kediamannya.
Sementara didalam rumah tersebut istri dan anak pertamanya ditemukan masih hidup dalam keadaan lemah.
"Itu anak pertamanya ga nangis sama sekali, anteng aja," kata Bambang.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
"Warga nggak ada yang berani nyentuh dan pada mual semua karena kondisinya sudah busuk dan baunya nyengat banget," kata Bambang.
Selanjutnya penemuan mayat ayah dan anak balita tersebut dilaporkan ke polisi.
Adapun rumah Hamka berada di lantai 2. Sementara lantai 1 hanya digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Tampak ada satu mobil dan motor milik Hamka yang terparkir di sana dengan kondisi dipenuhi debu.
Dugaan Penyebab Kematian
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menyebutkan tiga kemungkinan penyebab kematian ayah dan anak yang mayatnya ditemukan membusuk di rumah mereka di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Pertama, Adrianus menduga adanya penyakit terminal atau penyakit stadium akhir yang tidak ditangani secara medis baik karena tidak mau maupun tidak mampu. Seperti pada kasus di Cinere dan Kalideres.
Kedua, dia menduga ada semacam gaya hidup menarik diri dari keriuhan masyarakat. Gaya hidup ini, kata Adrianus, terkadang memunculkan masalah ketika seseorang membutuhkan bantuan orang lain.
Ketiga, bunuh diri.
“Bisa karena ada penyakit terminal, lalu gak ada yang bisa diajak ngobrol, gaya hidup menjauh, lalu gampang intensi bunuh diri atau diikuti hal-hal lain, seperti konteks Cinere dan Kalideres,” paparnya.
Adrianus menilai penyidik akan menghadapi tantangan dalam mengungkap penyebab kematian ayah dan anak di koja.
Pasalnya, polisi hanya mengandalkan petunjuk-petunjuk yang ada berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Ketika kasus Kalideres, ada sirih, kapur barus, dan sebagainya yang lalu dikembangkan. Jangan-jangan itu suatu alat-alat ritual,” jelas Adrianus.
"Dalam konteks Cinere ditemukan dalam laptop yang pada dasarnya orang yang mau pergi, bunuh diri. Ini petunjuk yang diharapkan. Semoga ditemukan. Dari saksi nggak mungkin, dari bukti petunjuk," sambungnya.
Ia mengatakan petunjuk, seperti tiket perjalanan, bekas rokok, dan ponsel yang masih memperlihatkan riwayat obrolan, bisa membantu dalam proses penyelidikan.
Baca berita lainnya di Google News