Siswa Bacok Guru di Demak

Kondisi Ali Fatkhur Guru MA Yasua Demak Dibacok Siswa Membaik, Biaya Pengobatan Ditanggung Kemenag

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Ali Fatkhur Guru MA Yasua Demak Dibacok Siswa Membaik, Biaya Pengobatan Ditanggung Kemenag

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kondisi dari Ali Fatkhur selaku guru olahraga MA Yasua Demak yang dibacok oleh siswanya.

Baca juga: Sosok Ali Fatkhur Rohman Guru Dibacok Siswa di Demak, Jabat Wakil Kesiswaan dan Guru Olahraga

Bahkan kini Ali Fahktur yang dibacok siswanya sudah membaik usai menjalani pengobatan yang dibiayai oleh Kemenag Demak.

Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan siswa saat Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung. (istimewa)

Hal tersebut sendiri disampaikan oleh Afief Mundzier selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak seusai menjenguk Ali Fatkhur Rohman di RSUP dr Kariadi Semarang.

Afied menyebut jika untuk perawatan atas kejadian yang menimpa Fatkhur, Kantor Kemenag Kabupaten Demak akan menanggung semua pembiayaan.

"Atas petunjuk pimpinan, segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinasan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Demak," ucapnya.

Selain itu ia mengatakan, kondisi korban saat ini sudah mulai membaik dan bisa diajak komunikasi.

"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar secara baik."

"Korban bahkan mengetahui persis kejadian, dia bisa bercerita," kata Afief kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Alasan Codeblu Tegas Laporkan Farida Nurhan ke Polisi, Beri Bukti Kuat Disinggung Masalah Pribadi

Baca juga: Kronologi Siswa Nekat Bacok Guru di Demak, Dendam Lantaran Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek

TKP - Suasana Lokasi Kejadian di ruang lima yaitu di Kelas XII IPS Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA), Desa Pilangwetan RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak. (TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.)

Dia menjelaskan, luka yang berada di bagian leher dan lengan masih dalam proses penanganan dari pihak rumah sakit.

"Ada dua luka di leher dan di lengan sebelah kiri."

"Yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit."

"Untuk di leher masih menunggu hasil rontgen."

"Secara umum kondisi korban stabil," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, diketahui bahwa para siswa sekolah yang melihat langsung kejadian tersebut mengalami syok akibat pembacokan yang dialami gurunya.

Hal tersebut sontak membuat Kemenag Kabupaten Demak akan melakukan trauma healing kepada para siswa dan guru Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, akibat insiden pembacokan yang dilakukan oleh siswa kepada guru.

Kemenag Demak Afief Mundzier mengatakan bahwa trauma healing menjadi satu di antara upaya pihaknya untuk mengurangi rasa syok bagi para murid dan guru atas melihat peristiwa yang tidak pernah disangka akan terjadi.

"Upaya kami dari kementrian agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru," kata Afief kepada Tribunjateng, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Klarifikasi RS Erni Medika Jambi Dituding Tahan Ibu & Bayi Tak Bisa Bayar, Sebut Bisa Semampunya

Menurutnya trauma healing perlu diberikan untuk mengembalikan proses pendidikan yang ada di madrasah kembali normal.

"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena sok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya akan memanggil tenaga profesional untuk memberikan trauma healing kepada murid dan guru.

"Segara kami lakukan trauma healing untuk anakdidik dan guru. Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing," ungkapnya.

Sosok Ali Fatkhur Rohman Guru Dibacok Siswa di Demak, Ternyata Wakil Kesiswaan dan Guru Olahraga (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Lebih jauh sebelumnya diketahui jika peristiwa pembacokan tersebut awalnya terjadi sekitar pukul 09.30 di skeolah MA Yasua tepatnya saat guru bernama Fathkur yang sedang mengawasi PTS, Senin (25/9/2023).

Saat itu pelaku datang dengan membawa motor dan masuk ke ruang tersebut.

Sebelum masuk ke ruangan pelaku sempat mengucapkan salam terlebih dahulu lanjut kata dia, setelah itu tanpa ada komunikasi apapun pelaku langsung mengambil celurit yang disimpan di belakang pungungnya.

"Jadi guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang PTS, tiba tiba tersangka datang dan masuk ke kelas, siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum membacok guru yang menjaga," jelas Masrukin, Kepala MA Yayasan Islam Suhada (YASUA) dilansir dari Tribun Jateng.

Seusai melakukan aksinya lanjut kata dia, pelaku langsung meninggalkan celurit dan lari membawa motor yang dikendarainya.

"Setelah bacok tuh langsung lari pelaku tuh membawa motor yang dipakai," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sosok pelaku memang dinilai siswa yang nakal lantaran sudah pernah tidak naik kelas.

"Jadi siswa tersebut memang tinggal kelas ketika naik kelas pun itu dengan syarat menyelesaikan nilai yang belum terpenuhi," ungkapnya.

Akibat insiden ini, guru tersebut mengalami luka serius dan dilarikan di rumah sakit Semarang.

Sebab saat itu Ali Fakhtur menderita luka di bagian leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 CM.

"Guru terkena dua luka bacokan dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 cm keterangan dokter," ujarnya.

Sang siswa diketahui nekat melakukan aksi pembacokan terhadap gurunya, Fakhkur lantaran didasari dendam tidak terima dengan nilai tengah semester yang jelek.

"Ketika pembagian nilai semester tidak terima nilainya jelek," jelasnya.

Baca juga: Alasan Arthur Bule Amerika Bunuh Mertua di Banjar, Kecewa Usaha Bersama Tak Berjalan, Dikenal Sadis

Kronologi Siswa Nekat Bacok Guru di Demak, Dendam Lantaran Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Sementara itu setelah melakukan aksi pembacokan, murid kelas XII dengan inisial R tersebut langsung membuang barang bukti di kelas dan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan bahwa membenarkan kejadian tersebut.

"Benar ada aksi pembacokan," kata Kasatreskrim Polres Demak kepada Tribunjateng, Kamis (25/9/2023).

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran kepada pelaku yang melakukan pembacokan kepada gurunya sendiri.

"Saat ini kami masih melakukan pengejaran kepada pelaku, karena tersangka masih melarikan diri," ucapanya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini