Berita PALI

150 Titik Api Terpantau di PALI, Pemerintah Dirikan Posko, Masyarakat Diimbau Tak Bakar Lahan

Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 150 titik api terpantau di PALI selama September 2023. Selain mendirikan posko, pemerintah juga mengimbau masyarakat tidak membakar lahan.

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Sebanyak 150 titik api atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terpantau di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan selama September 2023.

Banyaknya titik api ini tidak terlepas dari musim kemarau panjang melanda wilayah ini dalam dua bulan terakhir.

Selain mendirikan posko, pemerintah setempat juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar lahan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Ahmad Hidayat mengatakan, peningkatan titik hotspot ini terpantau sejak awal September hingga saat ini.

Titik hotspot tersebut tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten PALI.

"Secara keseluruhan, terdapat 150 titik hotspot di Kabupaten Pali, yang tersebar di 5 kecamatan," kata Ahmad Hidayat, Selasa (26/9/2023).

"Namun, kami bersyukur, peningkatan titik hotspot tersebut saat ini masih terkendali dan terkontrol serta dapat kami tanggulangi, "tambahnya.

Ahmad Hidayat juga mencatat bahwa terdapat dua wilayah lahan gambut yang rawan karhutla di Kabupaten PALI.

Untuk mengantisipasi hal ini, BPBD Pali telah mendirikan pos lapangan di berbagai lokasi strategis.

Ia menekankan pentingnya untuk tidak melakukan pembakaran lahan selama musim kemarau ini.

Selain adanya ancaman sanksi pidana, upaya ini bertujuan mencegah terjadinya kebakaran yang dapat merugikan banyak pihak.

"Ada dua wilayah dengan lahan gambut yang rentan terbakar, yaitu di Desa Tempirai dan wilayah Kecamatan Abab. Kami telah berkoordinasi dengan pihak Perusahaan, Pemerintah Desa, serta Kecamatan untuk mengantisipasi hal ini,"ungkapnya.

BPBD juga telah mendirikan posko di area- area yang masuk dalam kategori lahan gambut yang rawan terbakar, dengan total luas lahan gambut di Pali sekitar 10 hektar.

"Hampir setiap hari satgas karhutla dari BPBD, Manggala Agni, Damkar, Polres dan TNI memadamkan api, untuk itu kami meminta kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan,"pintanya.

Ahmad Hidayat juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan titik panas di wilayah Kabupaten PALI.

Menurut dia kondisi cuaca yang ekstrem dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.

"Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran yang dapat merugikan banyak pihak," ucap Ahmad Hidayat. (sripoku/apriansyah  iskandar)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini