Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC baru menjalani dua pertandingan diajang Liga 2 Indonesia.
Namun, hastag Yoyoout sudah ramai bertebaran di media sosial.
Hal itu bukan tanpa sebab.
Performa Sriwijaya FC disebut mengecewakan di dua laga awal Sriwijaya FC.
Menanggapi hal tersebut, Coach Yoyopun tampak santai.
"Normal dalam sepakbola," ucap Coach Yoyo, Senin (18/9/2023).
Pelatih kelahiran Tangerang Selatan Banten, 21 April 1990 ini memakluminya dan ia pun mencoba membandingkan dengan Erik Ten Hag, Manchester United.
"Bagaimana dengan Erik Ten Hag (Manchester United) yang kalah di kandang dengan Brighton 3-1," ujar mantan pelatih PSPS ini.
Coach Yoyo yang sebelumnya pernah menjadi tim analis saat Sriwijaya FC diarsiteki Coach Nil Maizar musim kompetisi 2021 mengatakan dirinya legowo menerima kritikan tersebut
"Kadang-kadang kita gak percaya mengenai semuanya instan, semua mau menang, normal-normal saya terima itu," ujar Yoyo yang memelihara kumis dan berewok.
Terkait dengan kritikan-kritikan yang dilontatkan netizen serta suporter Sriwijaya FC, Coach Yoyo yang mantan pelay klub Malaysia Kelantan FA ini berharap dan yakin hal ini tidak berpengaruh dengan program kerja ataupun psikologi tim.
"Tidak berpengaruh sedikitpun mas, perjalanan masih panjang," ucap Yoyo.
Buntut kekecewaan atas penampilan dua laga yang telah dilakoni yang dinilai buruk alias kurang memuaskan, dan juga menilai skema permainan yang ditetapkan pelatih tidak jelas, membuat netizen dan suporter ramai-ramai menyuarakan #yoyoout alias merekomendasikan kepada manajemen untuk mengevaluasi Coach Yoyo.
"Nah kan bukan saya saja yang menilainya begitu. Masak hanya main bertahan saja. Kalau kita bertahan terus, diserang lawan terus, Lama-lama kebobolan," ungkap Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail.
Baca juga: Jelang Pertandingan Persiraja vs Sriwijaya FC Kedua Tim Fokus Adu Ketenangan dan Motivasi
Baca juga: Jelang Persiraja vs Sriwijaya FC di Liga 2 : Andik Vermansah Jadi Senjata Mematikan Tuan Rumah
Menurutnya kalau model seperti inilah strateginya, ia mengkhawatirkan bagaimana dengan laga-laga Sriwijaya FC selanjutnya.
Ia menyayangkan dari dual laga yang lakoni Laskar Wong Kito, kerap menerapkan pola defensif. Main dikandang kena serang, main di luar juga kena serang, babak belur. Belum lagi ini nanti di laga ke tiga akan menghadapi PSDS bakal berat. PSDS baru saja membantai PSPS 3-0.
"Apalagi ini nanti bakal main di kandang PSDS. Seharusnya kita di laga perdana kemarin itu beruntung saja bisa menang. Kalau bisa ada strategi yang bagus di setiap kali pertandingan," ujar Eddy.
Eddy mengatakan dirinya hanya semata memberikan masukan, tanpa ada niat mendeskreditkan satu pihak.
"Masak seperti baru bisa main bola saja. Tidak ada pergerakan tanpa bolanya. Jauhlah, umpan-umpannya tidak akurat," katanya.
Ia juga menyayangkan perekrutan pemain asing asal negara Haiti, Kervens Belfort yang ternyata tidak memberikan dampak yang signifikan untuk tim Laskar Wong Kito.
"Kita sayangkan pemain asing Belfort yang penampilannya telah dua kali laga tidak bagus mainnya. Wajarlah orang kan melihat jadi bisa menilai sendiri. Kalau saya dari awal kemarin sudah memperhatikannya dan memberikan masukan pemain ini tidak bagus," kata Eddy.
Ia berharap manajemen Sriwijaya FC cepat tanggap menyikapi performa dua laga ini. Kalaupun nantinya merombak pemain dan pelatih, menurutnya jangan asal murah.
"Kalau kita mau lolos promosi naik ke Liga 1, seharusnya inilah saatnya jor-joran. Jangan mengambil pemain belakang yang muda-muda, body kecil-kecil," ujar Eddy.
Dirinya mengingatkan ini baru permulaan babak penyisihan grup, performa tim sudah tidak meyakinkan. Belum nanti melaju ke babak selanjutnya ketemu Persipura bakal babak belur 12-0. Kalau mainnya seperti ini pesimis untuk bisa lolos ke fase kedua.
"Kalau kemarin alasan laga perdana masih nerveous, ini sudah laga kedua. Jangan nunggu sudah habis baru mau diganti. Bagaimana mau target Liga 1," pungkas pengusaha otomotif.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Harian Singa Mania, M Marwan yang menilai dari segi permainan memang masih kurang memuaskan untuk dari skema permainan juga tidak jelas. Terus untuk pemain Kervens Belfort itu juga masih jauh dari ekspektasi untuk sekelas pemain asing.
"Untuk menanggapi #yoyoout itu mungkin terlalu dini. Kasihlah kesempatan di dua pertandingan terakhir. Kalau memang tidak ada perubahan, mungkin bisa dievaluasi," kata M Marwan.
Marwan menilai untuk skema permainan memang tidak jelas, tidak ada ritme permainan. Ia mengatakan kritikan bisa mereka sampaikan nanti lewat tulisan spanduk dipasang saat nonton di stadion.
Netizen cukup banyak yang menyuarakan nada minor terhadap performa tim kebanggaan masyarakat Sumsel yang pernah berjaya menyandang prestasi double winner di Liga 1. Ingin terlihat komentar di instagram resmi Sriwijaya FC.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News