TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan Kepala SD Negeri 1 Cibeureum, Nopi Yeni tak dipenjara meski sudah terbukti pungli.
Seperti diketahui, Kepala Sekolah (kepsek) Nopi Yeni dicopot dari jabatannya karena terbukti menerima gratifikasi dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Hal itu berawal dari Kepsek yang memecat guru honorer usai membongkar pungli yang dilakukannya.
Kini, Nopi Yeni tidak memiliki jabatan apa pun, hanya menjadi guru biasa di SD Negeri 1 Cibeureum, Kota Bogor.
Adapun uang suap yang diterima oleh Nopi Yeni sebesar Rp5 juta.
Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Daerah Kota Bogor, Jimmy Hutapea mengatakan bahwa Kepsek SD di Bogor yang pecat guru jujur tersebut dilanggar menggunakan aturan soal administrasi PNS.
"Ranah kami adalah administrasi pemerintahan, disiplin pegawai," kata Jimmy Hutapea. Dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (15/9/2023).
Kini ada dua sanksi yang dijatuhkan pada kepala sekolah yang pecat guru honorer ini.
Baca juga: Bunuh Istri di Bekasi, Nando Ngaku Emosi Tak Pernah Dihargai, Ungkap 2 Keluarga Tak Pernah Akur
Pertama, Nopi Yeni wajib mengembalikan uang Rp 5 juta yang ia terima dari setoran pungli PPDB.
"Kalau dia menerima uang maka uangnya dikembalikan, bukan dipenjara," katanya.
Sementara sanksi yang kedua bagi Nopi adalah penurunan jabatan.
Saat ini jabatan Nopi Yeni diturunkan menjadi guru biasa yang mengajar di SD Negeri 1 Cibeureum, Kota Bogor.
Tak hanya itu terkait alasan Kepsek tidak dipenjara, Jimmy mengatakan hal itu bisa diterapkan polisi jika memang terbukti adanya tindak pidana.
Baca juga: Film Dewasa Keramat Tunggak Ternyata Dibintangi Komedian Senior, Ini Perannya Bersama Siskaeee
Kendati begitu, Jimmy mengatakan jika polisi meminta bukti adanya pungli yang dilakukan Nopi Yeni untuk langsung meminta kepada Wali Kota Bogor.
"Kalau aparat hukum melihat ada unsur pidananya itu silahkan. Polisi minta (laporan hasil Inspektorat) silahkan minta ke Wali Kota (Bima Arya)," kata Jimmy Hutapea.
Pengakuan Kepsek Terima Suap
Nopi Yeni mengaku didatangi orangtua siswa yang memohon kepadanya agar sang anak masuk ke SDN Cibeureum 1 Kota Bogor.
"Saya bilang nggak bisa, ini udah tutup," katanya.
Namun tak berselang lama orangtua siswa itu kembali mendatangi Nopi Yeni.
"Yaudah akhirnya saya masukin," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Bima Arya Wali Kota Bogor, Copot Jabatan Kepsek Nopi Yeni Jadi Guru Biasa Gegara Pungli
Di depan Bima Arya, ia mengaku menerima siswa itu karena rasa iba.
"Karena rasa iba aja kemarin, jadi saya memutuskan menerima," jelasnya.
Menurut sumber terpercaya TribunnewsBogor.com, nominal suap yang diterima Nopi Yeni ternyata tak sampai puluhan atau belasan juta.
"Infonya Rp 5 juta," katanya saat dihubungi TribunnewsBogor.com. Dilansir Jumat (15/9/2023).
Adapun uang Rp5 juta itu didapat oleh Novi dari lima orangtua siswa.
Sehingga dari satu orangtua siswa dirinya mendapat uang Rp1 juta.
"Infonya (Rp 5 juta) untuk lima orang," jelasnya.
Sementara terkait yang hasil suap yang didapatkan Nopi Yeni, dalam pengakuannya uang tersebut tidak digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan pribadi.
Rupanya Novi Yeni menggunakan uang itu untuk keperluan sekolah.
"Penggunaan setahu saya ada yang untuk membantu kegiatan sekolah," kata dia lagi.
Namun dirinya tak mengetahui pasti detailnya seperti apa.
"Lainnya kurang tahu," ungkapnya.
Kronologi
Sebelumnya, berawal dari seorang guru honorer bernama Mohammad Reza Ernanda SD Negeri 1 Cibeureum yang dipecat gegara bongkar pungli.
Adapun Reza harus keluar dari SD Negeri 1 Cibeureum usai dipecat oleh sang kepala sekolah.
Aksi pemecatan terhadap pak guru Reza pun viral di linimasa.
Salah satunya terlihat di akun Twitter bernama @egoism666.
Dalam akun tersebut, turut dilampirkan surat pemecatan Reza yang ditandatangani oleh kepala sekolah, Nopi Yeni.
Pun dengan alasan kenapa guru honorer tersebut dikeluarkan secara tiba-tiba.
Berikut adalah dua alasan Reza dipecat:
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (13/9/2023) Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara kepala sekolah dengan guru-guru
Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah)
Berbeda dengan isi surat pemecatan, belakangan beredar dugaan alasan Reza dipecat.
Beberapa minggu lalu, Reza pernah dipanggil oleh Inspektorat Daerah Bogor perihal adanya laporan indikasi pungli PPDB di SD tersebut.
Laporan adanya dugaan skandal yakni pungli itu pun sampai ke telinga Bima Arya.
Dalam akun media sosialnya, Wali Kota Bogor Bima Arya membagikan momen saat ia mendatangi SD Negeri 1 Cibeureum.
Rupanya kala itu Bima Arya langsung bertanya ke kepala sekolah soal isu pungli.
Tak mengelak, kepala sekolah itu pun mengakui perbuatannya.
"Saya minta ibu sampaikan jujur," ungkap Bima Arya dilansir TribunnewsBogor.com dari unggahannya pada 4 September 2023.
"Iya awalnya gini pak. Memang pada saat penutupan PPDB kan udah selesai. Nah setelah pengumuman itu beberapa hari kemudian ada beberapa yang dekat-dekat tinggal di sini memohon kepada saya. Terus saya bilang 'enggak bisa, sudah tutup'. Nah beberapa hari kemudian dia datang lagi. Ya udahlah akhirnya saya masukin," ungkap kepala sekolah.
"Intinya ibu terima, ibu tahu itu salah?" tanya Bima Arya.
"Iya. Kan karena rasa iba aja kemarin jadi saya memutuskan menerimanya," pungkas Nopi Yeni.
"Enggak bisa, apapun alasannya itu enggak bisa," timpal Bima Arya.
"Itu salah saya pak, mohon maaf pak," akui Nopi Yeni.
Atas skandal sang kepala sekolah, Reza rupanya jadi salah satu sosok yang membongkarnya kepada Inspektorat.
Kepada media, Reza mengungkap banyaknya terjadi dugaan pelanggaran yang dilakukan di SD tempatnya mengajar tersebut.
Mulai dari kasus maladministrasi, arogansi alias penyalahgunaan kekuasaan hingga tindakan indisipliner.
Terkait alasan pemecatan Reza, pihak SD Negeri 1 Cibeureum hingga kini enggan berkomentar.
Sementara itu di hari terakhir mengajar, Reza membuat ratusan muridnya histeris.
Dibagikan akun egoism666, tampak siswa dan siswi berurai air mata saat melepas kepergian Reza.
Para siswa lantas meneriaki nama Pak Reza keras-keras di halaman sekolah.
Aksi demo para siswa lantaran tak rela kehilangan guru favoritnya.
Ya, Reza ternyata adalah guru yang disenangi murid-muridnya.
Hal itu tampak dari banyaknya perhatian dari para siswa saat Reza hendak keluar dari sekolah.
Bukan cuma siswa, para orangtua murid pun tak terima Reza dipecat.
"Sedih banget dengar kabar berita dia guru terfavorit anak-anak. Anak saya sampai semangat belajar berkat bimbingan dia,"
"Bapak, kami ingin belajar kembali dengan bapak karena menyenangkan," kata orangtua murid.
Kini nasib guru honorer tersebut akhirnya batal dipecat dan sudah kembali mengajar lagi di SD Negeri 1 Cibeureum kota Bogor.
Baca berita lainnya di Google News