Berita Pilpres 2024

Dipastikan Tak Ada Untuk Anies-Cak Imin, dari 10 Juta Suara Partai Buruh Mengalir ke Rocky Gerung

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Rahmat Aizullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegasakan 10 juta suara partainya tidak akan mengalir ke Anies-Cak Imin karena sang bacapres dicoret dari bursa pilihan mereka.

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengeklaim partainya akan menyumbang 6,5 hingga 10 juta suara untuk capres yang dipilih mereka.

Namun untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) dipastikan tak kebagian jatah 10 juta suara dari Partai Buruh tersebut.

Pasalnya sang bacapres yakni Anies Baswedan telah tereliminasi atau dicoret dari daftar bursa capres pilihan Partai Buruh.

Baca juga: Said Iqbal Sebut Partai Buruh Ogah Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ungkap 2 Alasan Penting

"Partai Buruh akan menyumbangkan suara untuk capres yang dipilih Partai Buruh itu 6,5 juta sampai 10 juta suara secara sah nasional," kata Said Iqbal dikutip dari kanal Youtube Kompas TV, Rabu (13/9/2023).

"Itu mapping kami dengan defiasi kesalahan dua persen, yakin banget," sambung Said Iqbal.

Dia menyatakan, Partai Buruh belum mendeklarasikan dukungan mereka kepada bakal capres mana untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Anies-Cak Imin Tak Kebagian Jatah 10 Juta Suara dari Partai Buruh, Dicoret dari Daftar Capres

Alasannya karena Partai Buruh masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitus (MK) terkait capres dan cawapres.

Namun, Partai Buruh memastikan nama bakal capres Anies Baswedan tereliminasi dari bursa pilihan mereka.

"Anies Baswedan tidak akan dipilih Partai Buruh," tegas Said Iqbal.

Dia membeberkan, pilihan Partai Buruh ada enam calon, mulai dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Rocky Gerung.

"Ganjar Pranowo didukung 12 provinsi, Prabowo Subianto didukung oleh 12 provinsi, Said Iqbal didikung 8 provinsi, Najwa Shihab 2 provinsi, Rizal Ramli 2 provinsi, Rocky Gerung 2 provinsi," jelasnya.

Sedangkan, untuk nama bakal cawapres dari Partai Buruh, disebutkan Said Iqbal tidak banyak berubah.

"Arsjad Rasyid didukung 14 provinsi, Said Iqbal 7 provinsi, Mahfud MD 7 provinsi, Najwa Shihab 4 provinsi, Basuki Hadimulyo 4 provinsi, dan Susi Pudjiastuti 2 provinsi," ujarnya.

Said Iqbal pun menyatakan akan mengirim surat kepada bakal capres-cawapres Partai Buruh yang sudah disebutkan itu.

"Tahapan itu meliputi, tahap satu pencermatan sudah ya, tahapan kedua pembukaan.

Dengan demikian Partai Buruh akan mengirim surat kepada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Said Iqbal, Najwa Shihab, Rizal Ramli, dan Rocky Gerung, dan mengirim surat kepada cawapres," tuturnya.

Alasan Nama Anies Dicoret

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengungkap ada dua alasan mengapa partainya mencoret Anies Baswedan sebagai capres yang akan dipilih.

Alasan pertama karena kecewa dengan sikap tim sukses Anies Baswedan, yakni Sudirman Said.

Dia menilai Sudirman Said sudah mengacak-acak elite di internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Said Iqbal menyinggung kehadiran Sudirman Said dalam acara KSPI di Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Padahal, DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN), bagian dari KSPI telah menyatakan dukungannya kepada bakal capres Anies Baswedan pada 3 Agustus 2023 lalu.

"Tidak berpolitik kecuali FSPMI dan KSPI, hanya dua serikat itu yang secara tegas dalam AD/ART-nya mendirikan Partai Buruh.

Jadi di luar itu percaya sama saya, elite nggak bounding ke bawah. Jadi ya pepesan kosong dalam tanda petik tapi tetap menghormati," jelas Said Iqbal.

Dia menilai Sudirman Said telah menimbulkan pengaruh negatif kepada serikat buruh.

"Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh."

"Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," tegas Said Iqbal.

Kemudian, Said Iqbal mengungkap alasan kedua Partai Buruh ogah mendukung Anies Baswedan karena yang bersangkutan dinilai tidak amanah.

Ia bahkan menyebut Anies menusuk kawannya dari belakang sebelum menjadi presiden.

"Kawan-kawan berpendapat belum jadi calon presiden aja udah tidak amanah."

"Seiring sejalan dari berita-berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang itu belum jadi presiden apalagi jadi presiden," kata Said Iqbal.

Dia mengatakan, dalam memutuskan suatu dukungan, Partai Buruh harus melibatkan seluruh elemen partai.

Menurutnya, Partai Buruh bukanlah partai dinasti sehingga penting bagi pihaknya untuk melibatkan seluruh unsur. (*)

Berita Terkini