Berita Palembang

Polda Sumsel Fokus Upaya Pencegahan Karhutla, Sumber Air Mengering Waterboombing Melambat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polda Sumsel bersama stakeholder terkait akan mengedepankan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belakangan ini terjadi.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polda Sumsel bersama stakeholder terkait akan mengedepankan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belakangan ini terjadi.

Hal ini dikarenakan sumber air terdekat dari titik api (hotspot) yang mulai mengering dan menyebabkan waterbombing karhutla melambat.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, meski situasi saat ini tidak separah tahun 2015 dan tahun 2019, namun prediksi BMKG menyebutkan jika cuaca El-Nino ini akan berlangsung cukup panjang sampai bulan Desember 2023 mendatang. Tercatat ada 20 hingga 30 titik api setiap harinya terpantau.

Sebelumnya proses dari memadamkan api sampai mengambil air menggunakan helikopter dengan metode water boombing lalu kembali ke lokasi memadamkan api kembali, hanya memakan waktu 5 menit, kini justru memakan waktu hingga 20 menit.

"Informasi terakhir dari Lanud yang sebelumnya satu waterboombing butuh 5 menit, kini justru menjadi 17-20 menit. Ini karena air sudah berkurang. Kami akan kedepankan upaya pencegahan personel TNI bersama dengan satuan TNI dan Polri di lokasi rawan karhutla meliputi, Kabupaten OKI, OI, Muba, Musirawas, Muratara dan Banyuasin. Selama 30 hari ini tidak ada api kalau perlu kita evaluasi dan perpanjang kesiagaan, " tutur Rachmad, Senin (11/9/2023).

Polda Sumsel akan mengerahkan 300 personel dalam pelaksanaan latihan pra Operasi Stop Karhutla Musi 2023. Personel ini ditugaskan selama 30 hari kedepan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.

"Operasi ini akan di laksanakan selama 30 hari ke depan mulai 13 September hingga 13 Oktober 2023. Sebanyak 300 orang personel Polri dikerahkan serta melibatkan stakeholder terkait," katanya.

Sementara itu dari 5 unit waterboombing yang ada hanya ada 3 unit yang dapat beroperasi maka dari itu ia berharap para personel gabungan dan stakeholder terkait termasuk perusahaan juga ikut berperan dalam pencegahan karhutla.

"Personel gabungan TNI-Polri dan stakeholder terkait akan disebar ke Kabupaten yang rawan karhutla untuk mensosialisasikan pencegahan dan bahaya karhutla kepada masyarakat, " katanya.

Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Anshori mengatakan, pihaknya dan Manggala Agni akan menyebar personel yang berada di wilayah Muba dan Ogan Ilir ke Kabupaten OKI. Sebab kondisi Kabupaten Muba mulai agak kondusif setelah turunnya hujan beberapa hari terakhir.

"Kami ada tiga posko dan setiap posko ada 18 orang personel. Dan mungkin dari Manggala Agni juga akan membantu dengan menambah personel yang ada di wilayah Muba ke Kabupaten OKI begitu juga dengan kami yang punya dua posko di Ogan Ilir kalau kondisinya sudah kondusif dan juga akan digeser ke OKI, " ungkap Anshori.

Kondisi air yang mengalami pengeringan yang cukup drastis membuat pemadaman agak lambat. Salah satu daerah yang rawan yakni Pedamaran Timur, Tulung Selapan, Pangkalan Lampam dan Berulang di Kabupaten OKI.

"Di Pangkalan Lampam itu cukup luas sehingga harus lewat darat dan udara pemadamannya, " ujarnya.

Baca berita lainnya  langsung dari google news

Berita Terkini