TRIBUNSUMSEL.COM --- Arti Masdar dan Isim Masdar, Istilah Kata Dasar dalam Mempelajari Bahasa Arab Berikut Contoh Katanya.
Pengertian Masdar dan Isim Masdar
Dikutip dari arobiyahinstitute.com, Masdar atau kata dasar merupakan kata kerja awal atau asli yang belum mengalami perubahan karena berubah waktu dan pelakunya.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang mengalami perubahan kata kerja berdasarkan waktu dan pelaku.
Sebelum mengalami perubahan tersebut, kata kerja memiliki bentuk dasarnya. Itulah yang dimaksud masdar.
Dalam bahasa Indonesia, untuk memahami apa itu masdar bisa dilihat dari perbedaan antara kata ‘memberi’ dan ‘pemberian’. ‘Memberi’ adalah kata kerja, sedangkan ‘pemberian’ merupakan kata benda. Kata benda seperti itulah yang disebut dengan masdar.
Isim Masdar
Dalam bahasa arab, isim dituliskan dengan lafadz اِسْمٌ.
Lafadz ismun (اِسْمٌ) sendiri, dalam kamus Bahasa Arab, diartikan dengan nama, kata benda.
Jadi, menurut bahasa, isim artinya nama.
Nama apa saja, itu masuk ke dalam kalimat isim.
Isim masdar artinya nama benda yang masih berupa kata dasar.
Isim masdar adalah kata dasar atau akar kata dalam bahasa arab, darinya lahir berbagai bentuk kata yang jumlahnya sangat banyak. Secara istilah isim masdar adalah isim makna yang menunjukkan suatu kejadian yang kosong dari keterangan waktu atau tidak mengandung keterangan waktu.
Contoh isim masdar
Sebagai pendahuluan, di sini saya akan memberikan beberapa contoh isim masdar secara umum. Pada pembahasan selanjutnya, saya akan membahas secara detail setiap macam masdar beserta contohnya masing masing.
Contoh Isim Masdar
Pendengaran
سَمْعٌ
Pukulan
ضَرْبٌ
Pertanian
زِرَاعَةٌ
Tangisan
بُكَاءٌ
Salah satu fungsi masdar adalah sebagai penjelas asal sebuah kata. Biasanya untuk mendefinisikan asal kata, akan digunakan tashrif agar tidak salah makna dalam mufrodat. Tashrif yang biasa digunakan adalah tashrif istilahi. Contohnya untuk menjelaskan asal kata dari kata ضَرَبُ maka akan ditashrif menjadi ضَرَبُ – يَضْرِبُ – ضَرَبَا yang artinya ‘memukul’.
Urutan di atas adalah fi’il madhi (ضَرَبُ ) – fi’il mudhori (يَضْرِبُ) – masdar/isim masdar (ضَرَبَا). Maka bisa dikatakan bahwa ضَرَبَا merupakan kata dasar dari ضَرَبُ. Dengan menjelaskan asal suatu kata menggunakan masdar inilah maka bisa meminimalisir adanya kesalahan dalam memahami makna kata tersebut.
Pengganti Fi’il
Fungsi masdar secara khusus adalah sebagai pengganti kata kerja dalam sebuah struktur kalimat. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pengganti fi’il atau kata kerja, maka biasanya akan ditambahkan dengan huruf مَا untuk memberi makna waktu sekarang atau huruf اَنْ untuk memberi makna waktu lampau atau waktu yang akan datang.
Selain kedua huruf tersebut, masdar juga bisa digandeng dengan huruf lain seperti كَيْ, لَوْ, dan يَا.
Jenis Masdar
Berdasarkan Tambahan Hurufnya
1. Masdar Ashli
Masdar ashli merupakan masdar yang belum memiliki tambahan apapun alias murni.
Contoh:
ضَرْباً (pukulan)
فَتْحًا (buka)
2. Masdar Mudhof
Masdar mudhof merupakan jenis masdar yang digunakan untuk menggambarkan suatu perbuatan dan biasanya memiliki tambahan huruf مَا atau اَنْ di awal katanya.
Contoh:
يَسُرُنِيْ أَدَاَؤُكَ الْوَجِبَ (Pelaksanaan kewajibanmu membuatku gembira)
يَسُرُنِيْ أَنْ تُؤَدِي الْوَاجِبَ (Pelaksanaan kewajibanmu [dulu] membuatku gembira)
يَسُرُنِيْ مَا تُؤَدِي الْوَاجِبَ (Pelaksanaan kewajibanmu [sekarang] membuatku gembira)
3. Masdar Manwun
Adapun yang dimaksud dengan masdar manwun adalah masdar yang memiliki akhir kata berharakat tanwin. Meskipun jauh mendekati fi’il-nya, masdar ini jarang digunakan jika dibandingkan dengan masdar mudhof.
Contoh:
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍ (Atau memberi makan pada hari kelaparan)
4. Masdar dengan Alif Lam
Seperti namanya, masdar ini didahului dengan alif lam, tetapi masdar ini memang sangat jarang digunakan dalam konteks percakapan.
Contoh:
اَلْمَجِدُ سَرِيْعُ الْإِنْجَازِ أَعْمَالُهُ (Orang yang giat dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat cepat)
5. Masdar Mimi
Masdar mimi di awali dengan mim ziyadah dan memiliki wazan dari fi’il tsulasi (مَفْعَل dan مَفْعِل).
Contoh:
مَوْعِد (janji)
مَضرَب (pukulan)
6. Masdar Shina’i
Masdar shina’i merupakan kata dasar yang dibuat dari kalimat apa pun dengan tambahan يّdan ةdi akhir.
Contoh:
الإنسانية
Berdasarkan Kedekatan dengan Fi’il-nya
1. Masdar Ma’nawi
Masdar ma’nawi merupakan masdar yang memiliki kesamaan dengan fi’il-nya dalam hal maknanya, namun memiliki lafaz yang berbeda.
Contoh:
جَلَسْتُ قُعُوْدًا
Masdar ma’nawi قُعُوْدًا memiliki makna yang sama dengan fi’il-nya yakni جَلَسَ.
2. Masdar Lafzi
Yang dimaksud dengan masdar lafzi adalah masdar yang memiliki kemiripan sangat tinggi dengan lafaz fi’il-nya.
Contoh:
قَتَلْتُهُ قَتْلاً
Masdar lafzi قَتْلاً memiliki kemiripan dengan lafaz fi’il-nya yakni قَتَلَ.
Berdasarkan Indikasinya
1. Masdar Marrah
Masdar marrah adalah kata dasar yang digunakan sebagai indikasi berapa kali suatu perbuatan terjadi dan memiliki wazan tsulasi فَعْلَة.
Contoh:
ضَرْبَة(satu kali pukul)
2. Masdar Hai’ah
Kata ganti hai’ah merupakan kata dasar yang diciptakan sebagai indikasi bagaimana format serta teknik terjadinya suatu aktivitas dan mengikuti wazan tsulasi-nya فِعْلَة . Masdar ini tidak terdapat pada wazan selain tsulasi.
Contoh:
مِشْيَة(cara berjalan)
Itulah Arti Masdar dan Isim Masdar, Istilah Kata Dasar dalam Mempelajari Bahasa Arab Berikut Contoh Katanya
Baca juga: Arti Faya Ibadallah Usikum Wanafsi Bitakwallah, Kalimat Wasiat Takwa Khutbah Jumat atau Ceramah
Baca juga: Arti Kata Flexing Bahasa Gaul, Istilah yang Lagi Viral di Media Sosial
Baca juga: Arti Hamasah, Hamasah Lillah, Istilah "Spirit" dalam Bahasa Arab Sebagai Penyemangat Sekaligus Doa
Baca juga: Arti Ya Mubdi’u Ya Khaliq, Bacaan dari Nama Indah Asmaul Husna, Amalan agar Mudah Menghafal