Berita Palembang

Nasdem dan PAN Kuda Hitam Perebutan Kursi DPRD Sumsel Dapil Sumsel 1, Tak Ada Parpol Mendominasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua parpol yakni Nasdem dan PAN yang bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi di DPRD Sumsel di Dapil Sumsel 1 diungkap Pengamat Politik dari Public Trust Institute (PUTIN) Bung Fatkurohman, Senin (21/8/2023).

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Persaingan perolehan kursi daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan 1 dan Sumatera Selatan 2 diprediksi sangat ketat dan tidak ada partai yang mendominasi.

"Dari dinamika parpol dan susunan caleg yang diusung mayoritas memiliki sumber daya untuk bisa kompetisi dalam memperebutkan kursi di DPRD Sumatera Selatan terutama parpol besar nasional,"ungkap Pengamat Politik dari Public Trust Institute (PUTIN) Bung Fatkurohman kepada Tribun Sumsel, Senin (21/8/2023).

Namun ada dua parpol yakni Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang bisa menjadi kuda hitam dalam perebutan kursi di DPRD Sumsel di Dapil Sumsel 1.

Dia mengatakan adapun faktor ketatnya persaingan di dapil tersebut karena keterbatasan kursi yang diperebutkan untuk Sumsel 1 hanya 6 kursi dan Sumsel 2 hanya 7 kursi.

"Dengan jumlah tersebut dan meratanya tokoh-tokoh populer dan memiliki sumber daya politik di semua parpol diprediksi mengakibat ada pemerataan perolehan suara sehingga tidak ada yang dominan sehingga kecil kemungkinan parpol memperoleh dua kursi. Belum lagi munculnya partai-partai baru juga tidak kalah kualitas calegnya,"ujarnya.

Baca juga: Daftar Caleg Sementara 2024 DPR RI Dapil Sumsel 2, Ada Mantan Kabareskrim Susno Duadji

Namun dia menganalisis berdasarkan pencermatan untuk dapil Sumsel 1 Gerindra dan PDIP akan bersaing di puncak.

Di situ ada tokoh seperti Prima Salam, Abdulah Taufik, Ishak Yuliana Yusuf tentu menjadi magnet pemilih. Begitu juga PDIP ada Yudha Ranaldi, tokoh baru Romiana Hidayati yang intensif turun ke akar rumput.

"Dan yang tidak kalah penting yang perlu diperhatikan, dua partai ini merupakan partai utama pengusung Capres sehingga akan memudah mereka dalam melakukan penetrasi kampanye,"terang BungFK sapaan akrabnya.

Untuk partai tengah didapil yang sama, dijelaskan Bung FK persaingan Demokrat, PKB dan Golkar. Sementara partai papan bawah perebutan bersaing ada PKS, PAN Nasdem dan sejumlah partai baru.

"Nasdem dan PAN juga bisa jadi kuda hitam dalam persaingan kursi DPRD Sumsel dapil Sumsel 1,"ungkapnya.

Kondisi yang sama juga di dapil Sumsel 2, muncul lama dan tokoh baru yang potensial seperti seperti Zaitun Mawardi Gerindra, Fajar Febriansyah (PAN), Juhaini Ali, Anwar Husin Umri (PPP), Yansuri (Golkar), Budiarto (Gerindra), Tantama (Demokrat), Nopianto (Nasdem), Anwar Al Syadat (PKS) membuat dapil ini juga ketat.

"Nasdem, PAN, PPP, Perindo, Gelora juga bisa jadi ancaman partai yang memperoleh kursi DPRD Provinsi dapil ini. Secara elektoral Gerindra, Demokrat, PDIP sebagai partai yang diprediksi tidak tergoyahkan dalam perolehan kursi," tandasnya.

Ia menambahkan Partai - Partai berlabel pengusuh capres akan tetap diuntungkan terutama dalam menarik elektoral yang masih mengambang terutama pemilih muda yang kurang peduli dengan hiruk pikuk politik dan banyak ikut suara ramai dunia sosial media.

"Hal ini dapat dilihat dari suara Gerindra, PKS, PDIP, PKB menjadi parpol yang diuntungkan dalam pilpres 2019 lalu. Yang terpenting parpol pengusung Capres bisa mengelola opini publik untuk menggaet pemilih dalam rangka memperoleh kursi baik DPR RI, DPRD Provinsi ataupun Kabupaten," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini