Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ijtanibul Ghadhab, Hadits Nabi Jauhi Sifat Pemarah, Inilah Kerugian Memiliki Sikap Pemarah

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Ijtanibul Ghadhab, Hadits Nabi Jauhi Sifat Pemarah, Inilah Kerugian Memiliki Sikap Pemarah

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Ijtanibul Ghadhab, Hadits Nabi Jauhi Sifat Pemarah, Inilah Kerugian Memiliki Sikap Pemarah.


Ada hadits nabi yang sangat simpel namun bermakna besar. Hanya terdiri dari dua kata dalam bahasa Arab.


“Ijtanibul ghadhab.” (HR. Kanzul Ummal)

Artinya: Jauhilah sifat pemarah.

(Kanz al-Ummal merupakan buku kumpulan hadits susunan dari karya Jalaluddin al-Suyuti , Jami' al-Kabir. Ini berisi sekitar 46.000 hadits, yang bermacam-macam dari berbagai keandalan. Hadits yang ditemukan di dalamnya dikutip tanpa rantai penuh)

Sifat pemarah merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh kita semua. Hal ini sesuai dengan dengan sabda Rasulullah Saw.

اَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :اَوْصِنِيْ،قَالَ :لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ : لَا تَغْضَبْ

Artinya :

“Dari Abu Hurairah ra : Bahwa seorang laki-laki telah berkata berkata kepada Nabi Saw : “Berilah aku nasihat”. Maka Nabi menjawab,”Janganlah engkau jadi pemarah”, Laki-laki itu bertanya lagi beberapa kali, dan Nabi bersabda: “janganlah engkau jadi pemarah”. (HR Bukhari)


Orang yang sedang marah tidak bisa mengendalikan emosi. Jalan pikiran orang yang sedang marah tidak jernih lagi sehingga bertindak sesukanya, tanpa mempertimbangkan akibat dari perbuatannya.

Seharusnya kita harus bisa mengendalikan diri dari marah, karena marah itu merupakan rayuan setan. Allah Swt berfirman :


الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya :

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran :134)

Ayat di atas mengandung pengertian bahwa orang yang bertakwa kepada Allah Swt mempunyai ciri-ciri di antaranya apabila marah sanggup menahan kemarahannya. Orang yang bisa menahan marahnya adalah termasuk orang yang kuat dan salah satu ciri takwa.

Rasulullah Saw bersabda:

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ وَاِنَّمَاالشَّدِيْدُالَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسِهِ عِنْذَالْغَضَبِ

Artinya :

“Bukanlah orang yang kuat adalah fisiknya, tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika ingin marah.” (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad).


Kerugian Memiliki Sifat Pemarah

1. Merugikan diri sendiri

Marah dapat meretakkan hubungan persaudaraan dan pertemanan karena orang yang dimarahi akan merasa dicemooh dan dihina, terlebih jika orang yang dimarahi itu tidak bersalah.
Orang yang suka marah akan dijauhi orang. Kita tentu tidak suka bergaul dengan orang yang pemarah.
Jika tidak bisa menahan marah dapat mengakibatkan pusing dengan sendirinya.
Orang yang marah akan mendapat dosa, terlebih lagi jika marah berkepanjangan, merusak barang, baik miliknya maupun orang lain.

Belum lagi bila marah menyebabkan kasus kriminilitas, memaki, memukul, sampai menghilangkan nyawa orang lain. Hukum akan bicara, diri akan masuk penjara, masa depan menjadi buram. Naudzubillahi min dzaalik.

 

2. Merugikan orang lain

Akibat bila kita marah, orang lain akan terkena imbas. Membuat orang lain tidak mau berurusan dengan kita,  hal ini dapat menimbulkan rasa takut dan benci.
Menimbulkan kerusakan sehingga membuat kerugian bagi orang lain.
Merusak perdamaian karena pemarah biasanya mendahulukan emosi daripada kesabaran dan hal lain.


Cara Menghilangkan Marah

Berusaha menyadari dampak buruk yang timbul akibat dari marah.
Berusaha mengoreksi kesalahan dirinya sendiri.
Meredam kemarahan dengan cara bersabar.

Membaca taawudz, berdoa, mengambil wudhu. Bila berdiri berusahalah untuk duduk agar emosi ikut surut.

Itulah  penjelasan arti Ijtanibul Ghadhab, Hadits Nabi Jauhi Sifat Pemarah, Inilah Kerugian Memiliki Sikap Pemarah.

Baca juga: Arti Al Waqtu Kassaifi, Waktu Bagai Pedang, Berikut Ayat Alquran dan Hadits Tentang Menghargai Waktu

Baca juga: Arti Khoirunnas, Siapa Sebaik-Baik Manusia dalam Islam? Berikut Ciri-cirinya Lengkap dengan Hadits

Baca juga: Arti Al Insanu Mahalul Khoto Wan Nisyan, Pepatah Arab Bukan Hadits Nabi, Manusia Tempat Salah & Lupa

Baca juga: Arti Al Ilmu Nurun, Hadits Nabi Tentang Pentingnya Belajar, Berikut Penjelasan Ilmu itu Cahaya

Berita Terkini