Berita Pilpres 2024

Prabowo Takut Kehilangan Muhaimin, Respons Cak Imin Soal Sinyal PKB yang Ingin Hengkang dari Koalisi

Editor: Rahmat Aizullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberi sinyal takut kehilangan teman koalisinya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Prabowo meminta Muhaimin tidak kemana-mana, disinyalir maksudnya tak keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang telah mereka bentuk.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat sambutan pada acara puncak hari lahir (Milad) Partai Bulan Bintang (PBB) ke-25 di ICE BSD, Tangerang, Minggu (30/7/2023).

Baca juga: Prabowo Menang Telak Nyaris di Semua Survei, Ternyata Bisa Kalah Bila Ganjar Duet Dengan Sosok Ini

Prabowo Subianto pun mengaku nyaman berkoalisi dengan PKB, sehingga berharap Muhaimin tak pindah ke lain hati.

"Kalau saya di tengah PKB saya merasa nyaman. Gus jangan kemana-mana Gus," kata Prabowo kepada Muhaimin yang juga akrab disapa Gus Muhaimin atau Cak Imin, dilansir dari Tribunnews.com.

Ketakutan Prabowo kehilangan Muhaimin tersebut diduga karena PKB akhir-akhir ini terus digoda PDIP agar merapat bersamanya mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Sinyal Duet Prabowo-Erick Makin Menguat, PKB Berharap Gerindra Tak Berkhianat

Sementara Muhaimin dan PKB saat ini sudah tergabung dalam koalisi bersama Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto.

Menanggapi sinyal ketakutan Prabowo tersebut, Muhaimin mengatakan, PKB tidak akan kemana-mana dan masih berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Saya enggak kemana-mana. Saya di sini kok," kata Cak Imin saat ditemui wartawan usai keluar dari acara Milad PBB.

Baca juga: Sinyal Duet Prabowo-Erick Thohir, Ngaku Menerima Arahan dari Jokowi, Mesra Bertiga di Meja Makan

Muhaimin pun membantah pernyataan Prabowo itu sebagai sinyal PKB yang ingin hengkang dari koalisi.

Dia menegaskan, PKB masih tetap bersama Gerindra dan Prabowo Subianto.

"Saya nggak kemana-mana. Saya masih sama Pak Prabowo," katanya.

Baca juga: Prabowo Buka-bukaan Soal Kemungkinan Erick Thohir Jadi Cawapresnya Usai Mereka Bertemu Jokowi

PDIP Terus Goda PKB

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani melakukan safari politik menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Kamis (27/7/2023).

Safari politik Puan Maharani bertemu Cak Imin merupakan penugasan dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Tentunya, safari politik yang dilakukan Puan Maharani menemui Cak Imin menjadi alarm atau peringatan bagi Gerindra dan Prabowo Subianto dalam menyongsong Pilpres 2024.

Melansir Kompas.com, dalam pertemuan itu Puan Maharani sempat menyindir Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas oleh Gerindra dan PKB.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil mengungkap sindiran Puan Maharani itu sebagai bentuk godaan untuk partainya.

Terlebih, kerja sama politik yang dibangun PKB bersama Gerindra selama 11 bulan belum juga mendeklarasikan pasangan capres-cawapres.

"Selain kode, itu juga godaan buat PKB ini," kata Gus Jazil di rumah dinas Muaimin Iskandar.

Bahkan baru-baru ini Puan Maharani menyebut kalau Cak Imin masuk dalam 5 radar sosok potensial menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Gus Jazil juga sempat menyebut bahwa masuknya nama Cak Imin dari PDIP itu membuat PKB merasa terhormat dan meleleh.

Gus Jazil mengaku, pihaknya bisa saja berubah pikiran dan merasa tak tahan jika memang godaan itu terus datang dari PDIP.

Apalagi kondisi PKB dengan Gerindra yang hingga kini belum mencapai kesepakatan soal capres-cawapres memungkinkan pihaknya menjajaki ragam kemungkinan di luar koalisi.

"Karena, kalau godaan makin banyak, mana tahan juga lama-lama. Ini juga bukan kaleng-kaleng, partai pemenang pemilu ini (PDIP)," kata Jazilul.

Ia pun tak menampik kedekatan PDIP dengan PKB bisa menjadi alarm bagi Prabowo Subianto dan Gerindra untuk segera mengumumkan pasangan capres-cawapres.

"Persis. Jadi justru (kedekatan dengan PDIP) ini kalau bisa makin ya mempercepat (pengumuman capres-cawapres)," kata Gus Jazil.

Terlebih kata dia, desakkan untuk deklrasi sosok capres-cawapres itu juga hadir dari para kiai dan kader PKB saat peringatan hari lahir ke-25 tahun PKB beberapa waktu lalu.

Pengumuman pasangan calon dalam waktu segera juga dinilai penting untuk mengetahui siapa sosok pendamping Prabowo Subianto.

"Keadaan itu supaya harapan para kiai, para kader yang kumpul banyak itu pulang kan rasanya kok masih tanya-tanya lagi sampai rumah, 'apa keputusannya, kapan diputuskan, siapa, pak Muhaimin jadi masuk atau tidak'," kata dia.

Menurut Gus Jazil, belum diumumkannya nama capres-cawapres dari KKIR ini tinggal menunggu keputusan dari Partai Gerindra.

Sebab, PKB kata Wakil Ketua MPR RI itu sudah secara tegas mendorong agar Cak Imin masuk dalam kertas suara Pilpres mendatang.

"Mungkin terlalu banyak menimbang-nimbang, ditimbang sana ditimbang sini. Berat sana berat sini. Makanya menurut saya, kalau PKB tidak ada timbang-timbang. PKB sudah jelas dan tegas bahwa pak Muhaimin harus masuk di kertas suara," kata Gus Jazil.

Klik => Berita Lainnya Terkait Pilpres 2024

Berita Terkini