TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok bakal cawapres pendamping Anies Baswedan yang dinilai lebih unggul dari nama-nama figur yang beredar.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang dipublikasikan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Selasa (11/7/2023).
Dalam survei itu, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dibuat simulasi dengan tiga sosok yang potensi mendampingi sebagai cawapres.
Adapun sosok tersebut yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Yenny Wahid, dan Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Alasan Waketum Nasdem Ingin Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Akhirnya Terkuak, Begini Respon Demokrat
Dari hasil itu, Anies Baswedan lebih mujur jika berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa yakni berhasil meraup suara 21,0 persen dari responden LSI.
"Lebih mujur jika Anies berpasangan dengan Khofifah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya, Selasa (11/7/2023), dilansir dari Tribunnews.com.
Survei LSI mendapatkan bila Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya meraup 19,7 persen.
Sementara jika dipasangkan dengan Yenny Wahid, perolehan suara Anies Baswedan lebih merosot lagi yakni hanya 18,2 persen.
"Anies-Khofifah 21,0 persen, Anies-AHY 19,7 persen, Anies-Yenny Wahid 18,2 persen. Anies berpasangan dengan Khofifah lebih unggul," kata Djayadi.
Baca juga: AHY Antar dan Jemput Anies Baswedan Ibadah Haji, Sinyal Bakal Jadi Cawapres?
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 1-8 Juli 2023.
Adapun target populasi survei ini merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Seluruh populasi yang dipilih merupakan mereka yang memiliki telepon atau cellphone yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel terhadap populasi itu sendiri dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Baca juga: Teka-teki Cawapres Anies yang Katanya Bakal Pro-Kontra, Santer Nama Khofifah Indar Parawansa
Dengan teknik RDD tersebut sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Adapun margin of error (MoE) dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Profil Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Tegistha atau Khofifah Indar Parawansa adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) saat ini.
Politisi yang satu ini juga pernah menduduki sejumlah jabatan seperti Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan, hingga Menteri Sosial.
Dia menjadi Gubernur Jawa Timur perempuan pertama yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Dia dilantik bersama pasangannya Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak pada Rabu (13/2/2019) di Istana Negara, Jakarta, untuk periode 2019-2024.
Disadur dari TribunnewsWiki.com, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965.
Dia terlahir dari keluarga sederhana di kawasan perkampungan daerah Wonocolo, Surabaya.
Ayahnya bernama H Achmad Ra’i, dulunya seorang petani dan peternak sapi perah.
Sedangkan sang Ibu, Hj Rochmah hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Khofifah Indar Parawansa ketika masih muda pernah berjualan es lilin keliling kampung dari kelas empat hingga kelas enam Sekolah Dasar (SD).
Khofifah Indar Parawansa juga memiliki hobi mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari, Wonocolo.
Khofifah Indar Parawansa kecil sering berganti cita-cita, mulai dari pembaca berita televisi, hingga menjadi pejabat.
Keinginan Khofifah Indar Parawansa menjadi pejabat dikarenakan semasa sekolah diberitahu oleh gurunya hanya pejabatlah yang dapat masuk ke dalam kubus Kakbah.
Meskipun kini tampil sebagai sosok yang feminim, Khofifah Indar Parawansa ketika muda sebenarnya tomboi dan aktif.
Masa muda Khofifah Indar Parawansa gemar naik gunung mulai dari gunung Batok di Bromo hingga gunung Semeru, Jawa Timur.
Selain itu Khofifah Indar Parawansa juga seorang pembalap yang hobi kebut-kebutan, bahkan mahir mengganti sendiri ban mobil yang bocor.
Khofifah Indar Parawansa memiliki suami bernama Ir H Indar Parawansa.
Pasangan tersebut dikaruiniai empat orang anak yaitu Fatimah Sang Mannagalli Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa, Yusuf Mannagalli Parawansa, Ali Mannagalli Parawansa.
Sang suami telah meninggal dunia pada 15 Januari 2014 karena penyakit gula dan gagal jantung.
PENDIDIKAN
Khofifah Indar Parawansa mengawali pendidikannya di Sekolah dasar (SD) Taquma (1972-1978).
Ketika SD Khofifah Indar Parawansa dikenal sebagai sosok perempuan pemberani mengalahkan teman laki-laki seusianya.
Ketika kelas empat sekolah dasar Khofifah Indar Parawansa aktif berkumpul dengan para ibu-ibu Muslimat untuk membaca salawat dan tahlil.
Setelah lulus SD, Khofifah Indar Parawansa melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA Khodijah, Surabaya (1978-1984).
Sejak muda Khofifah Indar Parawansa dikenal gemar berdiskusi dan berorganisasi.
Saat masih duduk di kelas satu SMA, Khofifah sudah terbiasa mengikuti diskusi dan seminar.
Setelah lulus SMA Khofifah Indar Parawansa melanjutkan studinya dengan mengambil S1 Jurusan Ilmu Politik di Universitas Airlangga, Surabaya (1984-1991).
Ketika menjadi mahasiswa, Khofifah Indar Parawansa semakin aktif dalam keorganisasian.
Khofifah Indar Parawansa bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi dan mengikuti Pecinta Alam, dan aktif di dunia dakwah kampus.
Khofifah Indar Parawansa juga pernah terpilih sebagai ketua perempuan pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Surabaya.
Ketika aktif di PMII itulah, Khofifah Indar Parawansa rajin menghadiri diskusi kebangsaan yang diisi oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Khofifah Indar Parawansa juga terpilih sebagai ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa juga terlibat aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Khofifah Indar Parawansa belajar di tiga tempat sekaligus yaitu pagi di Universitas Airlangga, siang hingga sore kursus di Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika (PPIA).
Sedangkan malam hari Khofifah Indar Parawansa kuliah S1 jurusan dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Surabaya pada 1984-1989.
PERJALANAN KARIER
Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997)
Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997)
Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998)
Wakil Ketua DPR RI (1999)
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001)
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001)
Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006)
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006)
Anggota Komisi VII DPR RI (2006)
Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018)
Gubernur Jawa Timur (2019-2024)
FORUM INTERNASIONAL
Khofifah Indar Parawansa juga pernah menjadi peserta, delegasi, sekaligus menjadi narasumber dalam berbagai forum internasional, diantaranya:
Studi banding pada penyiapan ratifikasi 'Convention Against Illicit Trafic Psychotropic and Narcotic Drug' di Austria dan Belanda, oleh International Narcotic Control Board PBB di Wina, Austria pada 1996.
Studi banding Antar-Parlemen di Mongolia pada 1994.
Ketua Delegasi RI dalam 'Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Conventi on on The Elliminati on of All Forms of Discriminati on Against Women' di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, 28 Febuari 2000.
Ketua Delegasi RI dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Twenty First Country”: Beijing +5) Sidang Khusus ke-23 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, 5-9 Juni 2000.
Ketua Delegasi RI pada pertemuan The Exchanges and Cooperati on in the Field of Family Planing Between China and Indonesia, 9-11 April 2001.
Ketua Delegasi RI pada Pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Asia-Pasifik di Beijing, China, pada 14-16 Mei 2001.
Narasumber pada Conference G ender Equity and Development in Indonesia yang diselenggarakan The Australian Nasional University, di Canberra, Australia, pada 21-22 September 2001.
Narasumber pada Conference On Women In Islam As Role Model di Berlin, Jerman, pada 24-26 Mei 2004.
Peserta World Council of Churches di Brazil, 15-21 Februari 2006.
Narasumber utama pada Commission on the Advancement of Women, Commission on the Status of Women, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, 1-2 Maret 2006.
Narasumber pada International Conference on Parliaments, Crisis Preventi on and Recovery, hosted by UNDP and the Government of Representatives of Belgium, 19-21 April 2006.
Narasumber pada International Conference of Islamic Scholars di Jakarta, Indonesia, Mei 2006.
Narasumber di Muktamar ke-5 Pertumbuhan- Pertumbuhan Perempuan Islam Dunia Islam.
Kontemporari di Shah Alam, Selanggor, Darul Ehsan, Malaysia, pada 13-15 Agustus 2006.
Baca berita menarik lainnya di Google News