Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC bakal menjalani latihan perdana jelang tampil di Liga 2 Indonesia.
Sriwijaya FC bakal menjalani latihan di Stadion Bumi Sriwijaya, Senin (3/7/2023) pukul 15.30 WIB.
Jelang latihan, dua pemain lokal Sumsel yang masih digantung nasibnya yakni Stoper Rahmat Juliandri dan Winger Roby dijadwalkan bakal menjalani trial pada latihan perdana Sriwijaya FC.
Kedua eks pemain Sriwijaya FC musim kompetisi Liga 2 2022 lalu ini harus legowo menjalani trial karena harus mendapat penilaian langsung dari head coach Muhammad Yusup Prasetyo alias coach Yoyok.
"Harus trial biar coach lihat mereka ini," kata Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi SE.
Sedangkan tujuh pemain lokal Sumsel lainnya seperti 1.Reza Erlangga Aprilian, 2.Amirul Mukminin, 3.Hapit Ibrahim, 4.Rizsky Dwi Ramadhana, 5.Akbar Zakaria. 6 Tommy Darmawan, 7.Panggih Triatmojo sudah di-ACC.
Sementara satu-satunya pemain lokal Sumsel asal Mariana Banyuasin yakni Zakaria berposisikan sebagai centre back sudah dipastikan tidak masuk dalam skema tim.
Baik Roby maupun Rahmat Juliandri ketika dikonfirmasi membenarkan mereka dipanggil untuk menjalani trial pada latihan perdana Sriwijaya FC.
"Ini mau berangkat ke Palembang. Kita diminta menjalani trial. Harapannya bisa membela tim Sriwijaya FC lagi," kata Roby.
Baca juga: Komposisi Pemain Sriwijaya FC Jelang Latihan Perdana, Pemain Belakang dan Lini Tengah Siap
Baca juga: Pemain Trial Bakal Bergabung Pada Latihan Perdana Sriwijaya FC Jelang Bergulirnya Liga 2 Indonesia
Roby, pesepakbola asal Cinta Kasih, Simpang Belimbing, Muaraenim berposisikan winger kiri kanan dan sempat dipercaya menjadi starter memperkuat Sriwijaya FC pada kompetisi Liga 2 2021 lalu semasa asuhan coach Nil Maizar.
Robby pernah membuktikan kepiawaiannya menjadi sang pencetak quatrick alias lima gol saat Tim Sriwijaya FC membantai lawannya Bina Darma Mutiara Hitam 20-0 pada laga ujicoba di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (9/7/2021) lalu.
Pesepakbola kelahiran Cinta Kasih Muaraenim, 4 April 1999 tak mau jumawa, justru ia mengakui bisa mencetak quatrick tersebut lantaran hasil kerja keras Tim.
"Dari kerja keras. Main dari hati. Siapapun lawannya kita jangan pernah merendahkan," kata Roby yang merupakan anak keempat dari enam bersaudara buah kasih pasangan Fauzi dan Asnilawati.
Meskipun pesepakbola bertubuh kecil-kecil cabe rawit yang punya hobi traveling, dan doyan makan pempek mengakui laga ujicoba tersebut menjadi ajang dirinya menunjukkan penampilan terbaiknya.
Memang dari sejak kecil Roby mengaku bercita-cita jadi pemain sepakbola. Bahkan demi kecintaannya dengan olahraga si kulit bundar ini, ia pun sempat menolak ditawari bekerja di BUMN Pertamina.
"Manajer Tim Petro Pertamina PALI, Pak Dewo sempat menawari saya untuk jadi karyawan di Pertamina. Jawaban Roby kalau rezeki tak akan kemana, tetap di sepakbola. Saya tidak merasa menyesal. Alhamdulillah Pak Dewo mendukung karier sepakbola saya," tutur Roby.
Alumni SMAN 1 Gunung Megang, Muaraenim ini mengawali di dunia sepakbola, dengan mengikuti klub Bocika FC di Cinta Kasih Simpang Belimbing, Muaraenim tahun 2007 di usianya 8 tahun.
"Sejak kecil hingga kini mendapat posisi winger atau penyerang. Mengikuti jejak bapak yang juga mantan pesepakbola. Dulu bapak sering main sepakbola di Lampung dan memang kelahiran Lampung," kata Roby.
Pas duduk di bangku SMA, tim yang diikuti sering mengikuti Tarkam (Tarikan Kampung) seperti Regintan meraih juara Trisula Cup Tanjung Enim 2017. Ikut Tim Muaraenim Serasan dengan Presiden Klubnya Dayat Juarasyah tim Liga 3 tahun 2020.Ikut gabung Persipra Prabumulih tim Liga 3 tahun 2019. Gabung U19 SFC 2017. Pertamina Pendopo (Petro PALI) 2020. Gabung Tim SFC 2021.
Roby mengaku awalnya bisa kembali ke Sriwijaya FC untuk mengikuti trial lantaran diajak John ofisial SFC.
"Pas lagi di kebun sawit ikut tante di panglong kayu di dusun Musirawas. Dak katek sinyal jam 09.00. Baru dibuka pukul 13.00 langsung berangkat memakan waktu 8 jam dari Musirawas. Kata bang John disuruh latihan," katanya.
Roby diberitahu kalau ia saat menjadi pemain U19 SFC dulu bagus mainnya, ngotot tipe pekerjaan keras. Ia pun sangat siap ikut trial.
"Pengen cita cita dari kecil tercapai untuk bisa jadi pemain SFC. Dari dulu kami pemain dari Sumsel ini mengidolakan Coach Ambrizal dan Ferry Rotinsulu. Mimpi itu jadi kejadian. Insya Allah bisa membawa SFC ke Liga 1 dan membanggakan kedua orangtua," pungkasnya.
Sementara Rahmat Juliandri yang musim lalu mengenakan jersey Laskar Wong Kito nomor punggung 32 kelahiran Muaraenim, 12 Juli 1993 juga pernah menjadi Bek Sriwijaya FC musim kompetisi Liga 2 Indonesia 2019 dan 2022.
Jebolan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya ini karir sepakbolanya banyak membela nama Sumsel dengan mengawali di Sriwijaya FC U-21, memperkuat Tim PON Sumsel ke Jabar, Popnas, Porwil, Pra PON.
Rahmat yang sempat merantau ke klub Mitra Kukar di musim 2020 lalu merupakan putra daerah Sumsel yang tahan meninggalkan AHHA PS Pati FC, klub yang diakusisi Atta Halilintar ini demi mendapatkan rekomendasi kembali bergabung dengan Laskar Wong Kito.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News