Berita Pilpres 2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ternyata Nolak Jadi Cawapres Ganjar, Ini Alasannya

Editor: Rahmat Aizullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo

TRIBUNSUMSEL.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ternyata menolak bila dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo.

Alasannya, selain karena umur yang menurutnya sudah terlalu tua, Menteri Basuki juga menyadari rekam jejaknya hanya sebagai birokrat.

"Saya ini birokrat, saya juga sudah mau umur 70 saya tahun depan, saya nggak ngerti itu," kata Basuki saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (7/6/2023).

Dia mengaku umurnya sudah terlalu tua, dimana sebentar lagi menginjak 70 tahun pada 5 November 2024 nanti.

Ditambah lagi, dia hanya memiliki rekam jejak sebagai birokrat saja.

Basuki menilai namanya masuk dalam radar cawapres hanya bentuk wacana dan apresiasi dari PDIP atas kinerjanya.

Dia pun menghormati mengenai sikap tersebut.

"Kalau itu merupakan apresiasi wacana, saya kira ya, tapi nggak ada komunikasi sama sekali," jelasnya.

Karena itu, Basuki menambahkan dirinya masih fokus bekerja mengabdi untuk negara.

Dia menyerahkan posisi cawapres itu kepada figur lain.

"Mudah-mudahan, saya tetap kerja. Saya tetap dukung bapak-bapak DPR ini. Saya lebih baik ambil yang lain," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap Basuki Hadimuljono masuk dalam daftar bakal cawapres Ganjar selain dari tokoh-tokoh yang telah dibeberkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," kata Hasto di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (7/6/2023).

Menurut Hasto, nama Menteri Basuki muncul dalam bursa tersebut seiring dengan pembangunan di daerah-daerah seperti Aceh, Papua, Sumatera, Palembang hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) berkat kebijakan beliau.

"Karena beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur, kemudian NTT mengalami kemajuan," ujarnya.

Hasto menuturkan nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar nantinya akan digodok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama ketua umum partai politik (parpol) pendukung Ganjar.

"Kemudian setelah ditelaah seluruh aspek, kemudian dialog dengan para ketua umum partai yang lain, terutama bapak presiden," ungkapnya.

Dia menyebut bahwa Megawati sudah menjelaskan jika capres dan cawapres yang diusung PDIP bukan semata untuk kepentingan partai tapi untuk bangsa dan negara.

"Bahwa capres dan cawapres yang diusung oleh PDIP sepenuhnya bukan untuk kepentingan partai semata, tapi sepenuhnya, jauh di atas segala-galanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membocorkan sejumlah nama figur yang masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Nama-nama itu diucap langsung dari mulut Puan Maharani saat jumpa pers seusai pembukaan Rakernas PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Mereka di antaranya, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Nama-nama itu ya termasuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan, kalau boleh saya sebut nama itu dan semuanya tentu punya kelebihan-kelebihan yang nantinya akan dipertimbangkan," ujar Puan Maharani.

Profil Basuki Hadimuljono

Melansir dari Tribunnewswiki.com, Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 5 November 1954.

Anak keempat dari delapan bersaudara ini merupakan putera dari seorang tentara Angkatan Darat.

Basuki kecil sering berpindah tempat tinggal mengikuti tugas sang ayah.

Dia menikah dengan Kartika Nuriani dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Neil Andika, Dewi Mahamiani, dan Dira Mediani.

Basuki menyelesaikan pendidikan dasar di Palembang dan sempat menjalani pendidikan SMP di kota tersebut.

Dia merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) Xaverius 4 Palembang, terletak di Jalan Ahmad Dahlan Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil, alumni tahun 1967.

Kala itu, Basuki harus pindah dan menyelesaikan SMP di Papua.

Hal yang sama juga dialami Basuki ketika duduk di bangku SMA.

Sempat bersekolah di Papua, Basuki justru menamatkan SMA di Surabaya.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Basuki hijrah ke Yogyakarta dan melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada.

Kala itu, Basuki mengambil jurusan geologi dan berhasil meraih gelar insinyur pada usia 25 tahun.

Mengawali karier sebagai insinyur dengan bekerja menjadi pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum.

Setelah bekerja cukup lama, Basuki mendapat beasiswa dan berkesempatan melanjutkan jenjang magister dan doktor di Colorado State University, Amerika Serikat.

Basuki berhasil meraih gelar master pada usia 35 tahun.

Tiga tahun berikutnya, tepatnya di usia 38 tahun, Basuki berhasil meraih gelar doktor di Colorado.

Setelah menyelesaikan studi, Basuki kembali bertugas sebagai PNS.

Basuki pernah dinobatkan sebagai pegawai teladan Departemen Pekerjaan Umum pada usia 41 tahun.

Pada usia 51 tahun, Basuki menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.

Kariernya terus meningkat.

Setelah itu, Basuki menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum.

Puncaknya, Basuki didapuk sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang di Kementerian Pekerjaan Umum.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Basuki diminta menjadi tim penanggulangan lumpur Lapindo.

Selain itu, berbagai tugas lapangan pernah diemban oleh Basuki.

Tugas-tugas tersebut mampu diselesaikan dengan baik.

Basuki memasuki masa pensiun setelah bekerja sebagai PNS selama lebih dari 31 tahun.

Selepas itu, Basuki ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Berita Terkini