TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut kumpulan contoh naskah pidato Hari Kartini 2023, singkat dan inspiratif untuk meningkatkan semangat kaum wanita, bisa digunakan sebagai kata sambutan diacara peringatan Kartini.
1. Naskah Pidato Hari Kartini 2023
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati,
Bapak dan Ibu guru yang ada di sekolah,
dan teman-teman yang saya cintai.
Selamat pagi saya ucapkan kepada kalian semua yang hadir pada acara hari ini. Pertama-tama mari kita berdoa dan panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah Swt.,
yang di mana atas berkah dan limpahan rahmat-Nya kita dapat bertemu pada kesempatan ini untuk memperingati hari lahirnya wanita hebat yang bernama Raden Adjeng Kartini.
Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia, penggalan lirik lagu buatan W.R. Soepratman tidaklah dibuat asal-asalan.
Syair tersebut memiliki makna yang dalam untuk menggambarkan sosok putri Indonesia ini.
Namanya Raden Adjeng Kartini, kita mengenalnya sebagai Ibu Kartini.
Lahir pada tanggal 21 April 1897, siapa sangka wanita ini akan menjadi ibu bagi kaum wanita yang ada di Indonesia.
Rasa cintanya yang begitu dalam untuk bangsa ini khususnya bagi para wanita yang kasihnya dapat dirasakan sepanjang masa.
Kepeduliannya akan nasib wanita di Indonesia tidaklah main-main, banyak sekali hal-hal luar biasa yang diwariskan oleh Kartini kepada generasi penerusnya, satu di antaranya pemikiran-pemikiran merdekanya.
Di mana pemikirannya semuanya berisi mengenai para kaum wanita, bagaimana kaum wanita seharusnya diperlakukan dan bagaimana status sosial yang baik bagi wanita.
Semuanya dipikirkan dengan sungguh-sungguh oleh Kartini tanpa terlewat sedikitpun. Cita-citanya sungguh mulia untuk kemajuan para wanita di Indonesia, yang pada waktu itu hak-hak kaum wanita masih kerap direndahkan bahkan juga sampai dilupakan.
Berangkat dari hal-hal itulah, Kartini menghabiskan hidupnya untuk menyuarakan hak-hak wanita agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Benar saja, buah dari hasil pemikiran-pemikiran Kartini dijadikan sebagai landasan bagi kaum wanita setelahnya untuk bersama-sama bersatu meraih tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kesetaraan sosial bagi kaum wanita.
Buah-buah dari pemikirannya tersebut sebagai roda penggerak semangat bagi para kaum wanita untuk memperjuangkan hak-haknya agar menjadi lebih adil.
Mereka hanya ingin setara dengan kaum laki-laki, tidak kurang dan tidak lebih.
Bahwasannya wanita ada untuk dihargai dan dicintai, bukan hanya ada untuk dimanfaatkan saja kehadirannya yang jika sudah tidak diperlukan lagi, maka dibuang sudah.
Buah dari perjuangan Kartini bisa dirasakan hingga saat ini dan semoga akan tetap terjaga sepanjang masa.
Kisahnya yang tetap abadi diceritakan dari mulut ke mulut dari waktu ke waktu, sehingga pemikiran-pemikiran hebatnya akan tetap utuh walaupun raganya sudah tak lagi utuh ditelan bumi. Itulah Kartini, ibu bagi seluruh wanita Indonesia.
Sekian dari pidato tentang Hari Kartini yang bisa saya bacakan. Jika ada kesalahan kata yang terucap, saya meminta maaf sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
2. Naskah Pidato Hari Kartini
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam bahagia untuk kita semua.
Alhamdulillah. Assalatu wassalamu ‘ala asyrofil anbiya iwal mursalin wa ‘ala alihi wasohbihi ajma’in.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Pada tahun 2023 ini kita kembali memperingati momentum Hari Kartini yang merupakan awal kisah besar mengenai emansipasi wanita.
Hari Kartini setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 April. Dan, 21 April pula merupakan tanggal lahirnya Raden Ajeng Kartini, tepatnya pada tanggal 21 April 1879.
Awal peringatannya ialah pada tanggal 2 Mei 1964, setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Bila kita hitung kembali, artinya sudah ada 58 kali negeri ini memperingati Hari Kartini sekaligus menyuarakan hak-hak perempuan di Indonesia.
Walaupun begitu, diterangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahwa ternyata ada sebanyak 10.247 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan sepanjang 2021.
Sungguh fakta yang miris, dan itu pun merupakan data yang tampak. Karena bisa jadi ada kasus-kasus serupa yang berkenaan dengan hak perempuan namun tidak dilaporkan dan tidak dipublikasikan.
Di era Merdeka Belajar seperti saat sekarang ini, tentu saja kita cukup sedih melihat data di atas. Bukan apa-apa.
Sepintas, kita pasti punya anggapan bahwa semakin digaungkan hak-hak perempuan serta materi tentang pemberdayaan perempuan, semestinya semakin kecil pula kasus penyimpangan yang terjadi.
Hanya saja, sepuluh ribu kasus lebih dalam setahun agaknya merupakan tantangan yang besar bagi kita, orang tua, guru, serta masyarakat pada umumnya untuk memerdekakan hak perempuan.
Apalagi baru-baru ini beberapa kali kita temui kasus pelecehan terhadap perempuan baik di media televisi maupun media cetak.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Meneladan perjuangan Raden Ajeng Kartini, maka salah satu daya juang yang perlu kita gaungkan saat ini ialah terkait dengan pentingnya pendidikan bagi perempuan.
Sederhanana, perempuan yang cerdas akan menghasilkan generasi penerus yang cerdas pula. Bukan zamannya lagi seorang perempuan hanya bertugas di dapur, sumur dan kasur.
Itu sudah zaman dulu, zaman baheula. Bahkan Raden Ajeng Kartini pun pernah menulis gagasan yang berisikan gugatan terhadap tradisi feodal yang menindas, pernikahan paksa hingga poligami bagi perempuan Jawa kelas atas. Hal-hal semacam itulah yang bakal mencederai hak perempuan.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Pada dasarnya hak setiap insan baik itu laki-laki maupun perempuan adalah sama. Dalam Islam, yang membedakan kita adalah tulusnya niat dan ketakwaan.
Maknanya, kita sebagai seorang laki-laki sudah sepantasnya memuliakan perempuan dan menempatkan mereka pada posisi yang setara terutama di bidang pendidikan.
Ketika ada beasiswa, maka perempuan memiliki hak untuk mendapatkannya. Ketika ada seleksi pertukaran pelajar, para perempuan pula berhak untuk ikut serta, dan ketika dimintai gagasan, maka perempuan memiliki suara untuk menyampaikan aspirasinya.
Maka dari itulah, pendidikan menjadi perihal yang sangat penting bagi perempuan. Penting bagi keluargnya, anak-anaknya, hingga untuk kemajuan bangsa dan negara.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Mengingat pentingnya kontribusi perempuan di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia, maka dirasa penting bagi kita untuk memetik momentum peringatan Hari Kartini.
Harapannya ialah, peringatan ini tidak sekadar seremonial belaka melainkan ada semangat yang dibawa, sebagaimana habis gelap terbitlah terang.
Saudara-saudari yang berbahagia;
Kiranya demikianlah sambutan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Mohon maaf atas segenap khilaf dan salah. Saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
3. Naskah Pidato Hari Kartini
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang saya hormati,
Bapak dan Ibu Guru yang ada di Sekolah,
Dan teman-teman yang saya cintai semuanya.
Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur akan kehadiran Allah swt yang memberikan karunianya kepada kita semua sehingga bisa berkumpul pada kesempatan ini.
Pada hari ini izinkan saya untuk membacakan sebuah karangan pidato untuk mengisi perayaan hari Kartini yang jatuh pada hari ini.
Habis gelap terbitlah terang, kalimat istimewa yang tidak bisa kita lepaskan dari Raden Ayu Kartini.
Sosok wanita hebat pejuang kemerdekaan bagi kaum wanita yang ada di Indonesia. Dulu, semuanya berpikir bahwasannya wanita lahir itu hanya untuk direndahkan dan hanya sebagai pemuas nafsu belaka bagi para kaum laki-laki.
Namun, pemikiran itu runtuh dan dilawan sungguh-sungguh oleh wanita yang lahir di Jepara ini.
Bahwasannya, sebagai manusia, baik itu laki-laki maupun wanita semuanya memiliki derajat maupun status sosial yang sama.
Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, semuanya sama, semuanya seimbang, semuanya sama-sama membutuhkan.
Laki-laki butuh wanita, sedangkan wanita juga butuh laki-laki. Jadi, kenapa harus ada perbedaan status sosial?
Itulah, inti merah pemikiran merdeka dari sosok wanita yang suka berpakaian batik ini.
Beliau yang sungguh peduli akan nasib para wanita pribumi yang pada kala itu status sosialnya sangat rendah sekali.
Hadirnya yang kerap sekali disepelekan yang hanya dijadikan sebagai obyek pemuas laki-laki semata.
Benih-benih itu muncul, ketika wanita Jepara ini mulai menulis dari selembar surat hingga puluhan surat yang ditulisnya, semata-mata untuk menuangkan keluh kesahnya akan nasib wanita pribumi.
Dimana surat-surat itu akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para penerusnya.
Habis gelap terbitlah terang memang benar adanya, hasil buah pemikiran-pemikiran Kartini dimasa gelap tersampaikan kepada para generasi-generasi dimasa yang benderang ini.
Perjuangannya mampu menginspirasi banyak kaum wanita pribumi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama-sama sampai hari ini.
Sekian pidato yang bisa saya bawakan pada kesempatan perayaan hari Kartini ini, jika ada kesalahan kata maupun kesalahan yang saya buat.
Mohon untuk dimaafkan, terima kasih atas kesempatan dan waktunya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
(*)