TRIBUNSUMSEL.COM - Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku akan memanggil para aparat penegak hukum (APH) jika terbukti melakukan intimidasi terhadap Tiktokter bernama Bima Yudho.
Menurut Mahfud MD para APH dan pejabat tersebut bakal dimintai keterangan terkait hal ini.
"Saya masih punya waktu, dan hal ini harus dimintai keterangan jika ada APH yang melakukan intimidasi," Mahfud MD dalam perbincangannya diakun youtubr R66 Newlitics.
Mahfud MD mengatakan, jika bima memiliki hak konsititusi untuk menyatakan kritiknya.
"Bupati Lampung tidak memiliki kewajiban hukum untuk menjalankan kritik tersebut. Hanya saja dia memiliki kewajiban moral terhadap kritik tersebut," terangnya.
Menurut Mahfud, bupati di Lampung tersebut hanya salah satu oknum pejabat di Indonesia.
Pasalnya, saat ini banyak pejabat bupati maupun gubernur yang terbuka menerim masukan dan kritikan.
"Biasanya dipanggil, diminta konfirmasi untuk menemukan solusinya, banyak pejabat yang akomodatif," terangnya.
Selain itu, Mahfud juga mengungkap sejumlah fakta terkait penjabat (pj) yang ada di Indonesia.
Menurutnya seluruh pj di Idnonesia ternyata bersih dari korupsi. Hal itu dimungkinkan karena pj ini tidak dicalonkan oleh partai.
"Yang ditunjuk itu bersih, mereka berani menolak saat menentukan kebijakan. Karena mereka tidak punya utang politik," jelasnya.
Sebelumnya, Tiktokers Bima Yudho kini terancam menghadapi proses hukum setelah kontennya yang berani mengkritik infrastruktur Lampung dilaporkan ke polisi.
Menghadapi hal tersebut, keluarga Bima Yudho menegaskan siap membantu menghadapi konsekuensi dari viralnya konten kritik tersebut.
Apalagi Bima Yudho saat ini sedang berada di Australia guna menempuh pendidikan.
Dikutip dari Kompas TV, Senin (17/4/2023), Juru Bicara Keluarga Tiktoker Bima Yudho, Bambang Kuncoro, mengatakan pihak keluarga siap menghadapi konsekuensi setelah viralnya konten yang dibuat oleh Bima tersebut.
"Kami siap terhadap konsekuensi yang timbul dari viralnya konten yang dibuat Bima tersebut," kata Bambang di Bandarlampung, Minggu (16/4/2023).
Bambang yang juga paman Bima, mengungkapkan bahwa apa pun persoalan yang dihadapi oleh keponakannya saat ini, pihak keluarga akan senantiasa mendukungnya.
"Termasuk mendampinginya bila permasalahan ini dibawa melalui jalur hukum," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Bambang, pihak keluarga juga akan menyiapkan kuasa hukum apabila dalam waktu dekat ini keponakannya itu dipanggil oleh penyidik Polda Lampung buntut adanya laporan polisi terhadap Bima.
"Keluarga kami taat hukum, jadi kami akan ikuti sesuai aturan yang berlaku, dan kalau dalam waktu dekat ada surat pemanggilan, secepatnya keluarga akan siapkan kuasa hukum," ucap dia.
Sementara itu, Direktur LBH Bandarlampung, Sumaindra Jarwadi, pada kesempatan yang sama menegaskan siap memberikan pendampingan hukum terhadap permasalahan Bima Yudho.
"Kami siap mendampingi persoalan Bima ini di jalur hukum," kata Sumaindra.
Sebelumnya, pihak keluarga Bima Yudho juga sudah menyatakan tidak menginginkan persoalan yang viral karena mengkritisi infrastruktur di Lampung tersebut terus berlarut-larut menjadi panjang.
Bahkan, pihak keluarga Bima pun sebenarnya terkejut karena konten yang dibuat oleh yang bersangkutan viral.
Baca juga: Pekerjaan Sri Ibu Bima Yudho yang Biayai Kuliah Sang Anak di Australia Tanpa Bantuan Suami
Baca juga: Keluarga Bima Yudho Bakal Siapkan Pengacara, Siap Hadapi Laporan Polisi Usai Bima Kritik Lampung
Bima Heran Polisi Bantah Intimidasi
Sebelumnya Tiktoker Bima Yudho merasa keluarganya diintimidasi oleh pihak kepolisian setelah dia dengan lantang berani mengkritik Provisi Lampung.
Curhatan Bima selanjutnya diposting ulang oleh TikTok @bikin.viral dalam video yang dilihat, Minggu (16/4/2023).
Bima terlihat geram dengan pernyataan itu aparat kepolisian yang membantah telah mengintimidasi keluarga Bima melainkan ingin melindungi.
"Gue bingung sama kepolisian daerah provinsi gue tu, mereka bilangnya tidak mengintimidasi tapi melindungi keluarga gue," ungkap Bima.
Pernyataan ini sontak disingung oleh Bima lantaran pihak kepolisian mendatangi rumahnya sudah dua kali.
Menurutnya, pihak yang terkait tersebut ketar-ketir karena dirinya semakin berani muncul di publik.
"Tapi yang aneh kedatangan kedua kali, malam itu dia datang karena gue sudah bikin video koar-koar dan mereka ketar-ketir untuk kedua kalinya," jelasnya.
Tak hanya itu saja, menurut Bima jika pihak kepolisian ingin melindungi keluarganya, tak seharusnya biodata hingga alamatnya saat ini dipertanyakan kepada orang tuanya.
"Pertama Kapolseknya doang yang datang profiling, tapi gue gak ngerti profiling ini tujuannya apa kok sampe dimintai ijazah SD,SMP,SMA sampai minta buku rekening gue. Mintain alamat gue di Australi di mana itu tujuanya buat apa gue bingung," singgung Bima.
"Pas Kapolseknya pulang, gue tanya-tanya ke Sri pagi-paginya, kata Sri ini tu buat memastikan aja kalau kamu benar-benar pintar sekolahnya, benar-benar lulus, terus juga rekening itu memastikan kalau pakai dana pribadi dan juga di suport dari dana orang tua," bebernya.
"Karena mereka curiga kok bisa anaknya kuliah di luar negeri, bapaknya cuma PNS," sambungnya.
Kendati begitu, Bima menduga pihak kepolisian ini mencari biodata dirinya hanya untuk mencari-cari kesalahannya saja.
"Jadi intinya profiling ini tu untuk mencari-cari kesalahan gak sih, gak jelas yang ada gue rujak, gak penting," jelasnya.
"Kalau mau lindungi ya lindungi aja ngapain minta data privasi gue semuanya, gue gak ngerti," sambungnya.
Sebelumnya, viral di media sosial video Bima yang mengkritik tentang Provinsi Lampung.
Ia menyebut jika Provinsi Lampung Dajjal hingga mengkritik insfrastruktur jalan di sana.
Konten Bima ini pun dilaporkan oleh seorang pengacara di Lampung.
Polisi Datangi Orangtua Bima Memastikan Tak Ada Intimasi
Mengutip Kompas.com, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung membantah kedatangan polisi ke tempat orangtua Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn, untuk mengintimidasi.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad menyebut, anggotanya itu justru sedang memastikan tidak ada intimidasi yang dialami oleh orangtua Bima.
"Kunjungan anggota Bhabinkamtibmas ini guna memastikan kondisi orangtua TikToker Bima viral di media sosial," kata Pandra melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/4/2023) pagi.
Pandra mengatakan, hal itu untuk mengantisipasi adanya upaya intimidasi dari orang yang tidak senang dengan kritik yang dilontarkan Bima.
Dia menambahkan, kepolisian mengimbau kepada keluarga Bima untuk segera melapor jika ada upaya intimidasi.
"Kami Polda Lampung mengimbau untuk segera laporkan jika ada pihak-pihak yang intimidasi.
Sebagaimana tugas Polri adalah memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan," kata Pandra.
Diberitakan sebelumnya, Tiktoker Bima Yudho Saputro @awbimaxreborn mengaku keluarganya di Lampung Timur mengalami intimidasi.
Melalui aku Tiktoknya, Bima menyebut intimidasi terjadi akibat kritik yang dilontarkannya dalam video yang viral.
"The police is coming to my mom's office?? Trying to extradite me? what?," tulis Bima dalam keterangan video di akunnya, Jumat (14/4/2023).
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News