TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Allahumma Inni Audzu Bika Min Ilmi La Yanfa, Bacaan Doa Berlindung dari Empat Keburukan.
Berikut bacaan doa kepada Allah berlindung dari empat keburukan yaitu ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyuk, diri yang tidak pernah puas dan doa yang tidak dikabulkan.
Tulisan Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Latin Arab:
Allahumma Inni A’udzu Bika Min Ilmi Laa Yanfa’u Wa Min Qalbi Laa Yakhsya’u Wa Min Nafsi Laa Tasyba’u Wa Min Da’wati Laa Yustajabulaha
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyuk, diri yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabulkan.”
Dibaca saat berdoa memohon perlindungan saat mencari ilmu.
Hadits dari Zaid bin Arqam radhiyallahu’anhu berkata :
لَا أَقُولُ لَكُمْ إِلَّا كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
“Saya tidak akan mengatakan kepada kalian kecuali seperti apa yang pernah diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam doanya yang berbunyi:
“ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI, WAL JUBNI WAL BUKHLI WAL HARAMI, WA’ADZAABIL QABRI, ALLAHUMMA AATI NAFSII TAQWAAHAA, WAZAKKIHAA ANTA KHOIRU MAN ZAKKAAHAA, ANTA WALIYYUHAA WAMAULAAHAA, ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’U WAMIN QALBIN LAA YAKHSYA’U WAMIN NAFSIN LAA TASYBA’U WAMIN DA’WATIN LAA YUSTAJAABA LAHU
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kekikiran, kepikunan, dan siksa kubur. Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyu’, diri yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabulkan)”.” (HR. Muslim)
Berlindung dari empat keburukan
1. “Berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat”, dapat berarti ilmu yang tidak diamalkan, atau ilmu yang tidak berguna – seperti hal-hal bersifat duniawi yang tidak memberikan manfaat apapun.
Hal ini bisa membawa pemiliknya pada hukuman, Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam aku diangkat ke langit, aku bertemu dengan orang-orang yang bibirnya dipotong oleh tang yang terbuat dari Api. Setiap kali bibirnya terbelah dulu, semuanya akan dikembalikan dalam keadaan normal kembali. Dan aku bertanya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang ini?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang banyak berkata-kata dari kaummu, mereka mengatakan sesuatu tetapi tidak diwujudkan di dalam perbuatan, mereka membaca Alquran tetapi tidak berlaku sebagaimana yang tertera di dalamnya.” (HR Al Bayhaqi).
2. Berlindung dari hati yang tidak merasakan khusyuk.
Allah SWT menjelaskan, orang-orang beriman selalu khusyuk dalam beribadah – dan kekhusyukannya dapat dilihat dari anggota tubuhnya. Jika hati terasa khusyuk, tubuh pun akan khusyuk. Khuysuk bukan hanya di hati, tapi juga kondisi hati yang bisa terlihat dalam akhlak dan sifat seseorang, pada setiap pembawaan, dan juga pergerakan.
Di akhirat nanti, Allah berkata pada orang-orang kafir, “Pandangannya tunduk.” (Qs. An-Naziat 79: 9).
Mata-mata tersebut tidak tunduk kepada Allah saat mereka di dunia, dan akan merasakan ketakutan saat berada di akhirat. Ketakutan ini juga terlihat dari wajah-wajah mereka; wajah-wajah yang menahan malu, penghinaan, dan kehinaan.
3. “Berlindung dari jiwa yang tidak merasa puas.”
Manusiawi ketika manusia selalu ingin lebih, lebih dan lebih dari yang lain. Disinilah seorang Muslim perlu memiliki sifat qonaah (menerima apa adanya atas apa yang Allah berikan). Jika seseorang merasa selalu tidak pernah puas, maka ia akan berkurang rasa syukurnya.
Setiap orang beriman akan merasa bersyukur pada apa yang diberikan kepada mereka di dunia ini, dan di akhirat kelak, Allah SWT berfirman, “dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata…” (QS Az-Zukhruf 43:71).
4. “Doa yang tidak dikabulkan.”
Setiap manusia beriman tentu saja sangat berharap setiap doanya akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Tapi sungguh mengerikan jika doa yang dipanjatkan itu tidak dikabulkan. Salah satu sebab mengapa doa tidak dikabulkan adalah karena apa yang ia makan, apa yang ia minum dan apa yang ia pakai, semuanya adalah haram.”
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW menyebutkan, “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : ‘Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].
Itulah arti Allahumma Inni Audzu Bika Min Ilmi La Yanfa, Bacaan Doa Berlindung dari Empat Keburukan.
Baca juga: Arti AudzuBillahi Min Suil Fitan, Bacaan Doa Mohon Perlindungan dari Keburukan Fitnah, Kisah & Dalil
Baca juga: Bacaan Niat Membayar Zakat Fitrah, Lengkap dengan Bacaan Doa Setelah Menyerahkan & Menerima Zakat
Baca juga: Lirik Sholawat Nariyah, Doa Penarik Jodoh Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya Bahasa Indonesia
Baca juga: Doa Nabi Yusuf AS Agar Segera Dapat Jodoh Lengkap Arab, Latin Dan Terjemahan