TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Birrul Walidain, Hukum dan Dalil Berikut Tiga Ukuran Nilai-nilai Berbakti kepada Orangtua .
Kalimat Birrul Walidain berasal dari bahasa Arab: بر الوالدين
Adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua.
Berbakti kepada orang tua hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim.
Pengertian secara istilah, Birrul Walidain adalah berbakti, taat, berbuat ihsan, memelihara keduanya, memelihara dimasa tua, tidak boleh bersuara keras apalagi sampai menghardik mereka, mendoakan keduanya terlebih lagi setelah wafat, dan sebagainya, termasuk sopan santun yang semestinya terhadap kedua orangtua.
Birrul walidain merupakan bentuk silaturahim yang paling utama.
Birrul Walidain adalah perbuatan baik anak terhadap kedua orang tuanya sebagai bentuk patuh dan berbakti sehingga kedua orang tua mendapatkan kebahagiaan.
Dengan demikian, berbuat baik dilakukan dengan lapang dan dalam kebaikan (ihsan) kepada orang tua dalam hal perkataan, perbuatan, dan niat.
Membuat batin kedua orang tua menjadi tentram dan merasakan kebahagiaan di masa tua, dan selalu mendoakan kedua orang tua baik masih hidup atau sudah meninggal.
Dalil Berbakti kepada Orangtua
Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An Nisa: 36).
Allah SWT memerintahkan Untuk berbuat baik kepada orang tua melalui Firman-Nya pada QS. Al-Isra (17): 23,
“…jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang…”
Kandungan ayat ini menunjukkan bahwa kaum muslimin memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan kebaktian yang sempurna dengan menjaga mereka sebaik mungkin hingga usia tuanya dengan sikap lemah lembut dan penuh penghormatan.
Senada dengan ayat ini adalah Surat Al-an’Âm ayat 151, yang mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.
Bakti seorang anak (Birrul Walidain) dapat dinilai dari tiga hal, yaitu; pertama, apabila orang tuanya sudah tua dan pikun. Kedua, apabila orang tuanya sudah tak lagi memiliki harta yang banyak. Ketiga, apabila orang tuanya menderita sakit.
Ukuran kesabaran dari ketiga hal Birrul Walidain di atas merupakan batu ujian yang harus dilewati oleh seorang anak, jika dia bisa melakukannya dengan sabar dan ikhlas, maka dia lulus.
Sebaliknya jika dia tidak sanggup untuk bertahan, maka dia gagal.
Berikut adalah doa kepada kedua orang tua yang masih hidup, yaitu:
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
“Allahumma Fighfirlii Wa Liwaa Lidhayya Warham Humaa Kamaa Rabbayaa Nii Shaghiraa.”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, serta berbelas kasihlah kepada mereka berdua seperti mereka berbelas kasih kepada diriku di waktu aku kecil.”
Doa Orang Tua yang Sedang Sakit :
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Allahumma robbannaasi adzhibil ba’sa wasy fihu, wa antas syaafi, laa syifaa-a illa syfaauka, syifaan laa yughaadiru saqaama.”
Artinya:
“Ya Allah, Rabb Manusia dan alam semesta, hilangkanlah kesusahan dan berikanlah dia kesembuhan, Engkau Dzat Yang Maha Menyembuhkan.
Doa untuk kedua orang tua yang sudah meninggal, yaitu:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
“Allahummaghfir Lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Aa’fu ‘anhu Wa Akrim Nuzulahu Wa Wassi’ Madkhalahu, Waghsilhu Bil Maa i Wats-tsalji Walbarodi Wa Naqqihii Minal khathaa Ya Kamaa Yunaqqats-Tsawbul Abyadhu Minad Danas. Wa Abdilhu Daaran khairan Min Daarihii Wa Ahlan Khairan Min Ahlihii Wa Zawjan Khairan Min Zawjihi, Wa Adkhilhul Jannata Wa A ‘Idzhu Min ‘Adzaabil Qobri Wa Fitnatihi Wa Min ‘Adzaabin Naar.”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah kedua orang tuaku. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, bersihkanlah kedua orang tuaku dengan air yang jernih dan sejuk. Dan bersihkanlah kedua orang tuaku dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran. Dan gantilah tempat tinggalnya dengan tempat tinggal yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya juga. Masukkanlah kedua orang tuaku ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.”
Itulah arti Birrul Walidain, Hukum dan Dalil Berikut Tiga Ukuran Nilai-nilai Berbakti kepada Orangtua.
Baca juga: Arti Allahumma Hawwin Alaina Safarana Hadza Wathu Anna Budahu, Bacaan Doa Selamat Saat Mudik
Baca juga: Arti Allahu Akbar, Subhanalladzi Sakkhoro Lana Hadza, Bacaan Doa Naik Kendaraan Darat & Naik Pesawat
Baca juga: Arti Bismillahi Majreha Wa Mursaha, Doa Perjalanan Laut, Dilengkapi Doa Sejak Pergi & Sampai Tujuan
Baca juga: Kapan Nuzulul Quran 2023? Ini Jadwal Malam 17 Ramadhan Lengkap dengan Bacaan Doanya