TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Bali I Wayan Koster kini turut menjadi sorotan setelah ikut menolak keikusertaan Timnas Israel hingga berimbas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Diketahui, sorotan tajam juga ramai diarahkan ke Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang juga menyatakan penolakannya terhadap Timnas Israel.
Dilihat dari akun instagram I Wayan Koster, @kostergubernurbali, Kamis (30/3/2023), kolom komentar ramai digeruduk oleh netizen yang merasa kecewa dengan Gubernur Bali tersebut.
Baca juga: Kondisi Terkini Timnas U20 Indonesia Pasca Batal Tampil di Piala Dunia U20, Garuda Muda Menangis
Hal ini bisa terlihat dalam postingan terakhir dari I Wayan Koster di akun instagram miliknya.
"WAYAN! Politik jangan di campur ke sepakbola!! Anda tau gak pelatih sepakbolanya PALESTINA itu orang ISRAEL ?????? Kalau mau balas dendam ya di lapangan, kalahkan mereka 10-0 .. BUKAN MEREKA NYA DI LARANG!! Blunderrr politikmu masss," tulis akun @barihamdani.
"Puas ga pak dh buat impian timnas muda kita bahkan masyarakat Indonesia pupus seketika yg telah di persiapkan 4 thn lalu," ujar akun @m_abgan27
"Terima sj konsekuensinya pak...makanya sebelum bertindak pikir dlu," tulis @wirabuana752.
Meski demikian ada juga netizen yang membela I Wayan Koster di kolom komentar.
"yang komen kasar palingan islam KTP, gak puasa ya? kok ngamuk2, " tulis akun @dapid.ku
Hingga berita ini diturunkan, I Wayan Koster sama sekali tidak membalas komentar kasar yang ramai dituliskan netizen di akun instagramnya.
Ganjar Pranowo Diserbu Netizen
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi salah satu pihak disalahkan atas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20.
Ucapan Ganjar Pranowo yang menolak kedatangan timnas Israel berimbas pada batalnya even sepakbola dunia digelar.
Baca juga: Eko Patrio Berbagi Sembako Sambil Kampanye Minta Dipilih, Pengamat: Harus Bedakan Sedekah & Kampanye
Fifa sebagai organisasi sepakbola dunia meragukan kesiapan Indonesia untuk menggelar event bola usia U20 tahun tersebut.
Melansir dari Tribunnews.com, Kamis (30/3/2023) sejumlah pemain timnas marah dan menumpahkan kekesalannya kepada Ganjar Pranowo.
Bahkan pemain Timnas Indonesia U20, Hokky Caraka turut menyerbu Instagram Ganjar Pranowo.
Striker Garuda Muda ini meninggalkan komentar pada sebuah video unggahan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke sebuah panti jompo.
"MAKASIH BANYAK PAK, O IYA PAK KAMI TAU PAK NASIB BAPAK SUDAH TERJAMIN, MASA DEPAN BAPAK JUGA SUDAH BAGUSS, SEDANGKAN KAMI PAK? KAMI BARU MERINTIS KARIR MENJADI LEBIH BAIK, TAPI BATU LOMPATAN KITA UDAH DI ANCURIN SM BAPAK #mksihgajar_pranowo," tulis Hokky Caraka.
Gelandang Timnas U20, Arkhan Fikri juga turut berkomentar pada Instagram Ganjar Pranowo.
"TERIMAKASIH PAK, orang tua saya tidak bisa cerita ke teman"nya kalo punya anak yang sangat membanggakan karna bisa main di Piala dunia," tulisnya.
Tak ketinggalan, Marselino Ferdinan, penggawa timnas yang kini berkarir di Belgia juga melakukan hal yang sama.
Marselino memberikan sindiran halus dengan mendoakan Ganjar Pranowo agar tetap sehat.
"Sehat-sehat nggeh pak, rapopo pak ra ngamuk oko akuu pokok e seger waras nggehh," tulis Marcelino.
Dalam bahasa Indonesia, artinya yakni "Sehat-sehat ya pak, tidak apa-apa, tidak marah kok aku, semoga tetap sehat bugar."
Warganet lainnya juga turut membanjiri kolom komentar Instagram Ganjar Pranowo.
"Respect Gubernurku, rela menolak Israel demi menyakiti hati masyarakat sendiri," singgung warganet.
Ucapan Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak Timnas Israel main di Indonesia.
Penolakan Ganjar terhadap Timnas Israel sebagai perwujudan komitmen terhadap Kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden RI pertama, Soekarno.
Namun begitu, sikap Ganjar Pranowo justru ditentang oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Ngabalin menekankan bahwa tidak seharusnya mencampuradukan antara olahraga dengan politik.
Sikap Ganjar Pranowo menolak timnas Israel main di Indonesia dalam Piala Dunia U-20 sama seperti PDIP.
Alasan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Singgung Kondisi Saat Ini (FIFA)
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar Pranowo.
Ganjar mengamati meningkatnya aksi-aksi kekerasan di Palestina.
Kemudian munculnya kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka.
"Karenanya, penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka," kata Ganjar Pranowo.
Maka dari itu Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ganjar meminta panitia bersama pihak terkait untuk mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan piala dunia tetap berjalan tanpa kehadiran timnas Israel di Indonesia.
"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," katanya.
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.
Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah.
Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.
FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.
Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat
Anggota Komite Eksekutif, Arya Sinulingga, mengumumkan perkembangan terkini menyangkut masa depan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam keterangan persnya yang disampaikan di sejumlah stasiun televisi, Arya terlihat tampak lesu menyampaikan update hasil pertemuan Ketua Panitia Lokal (LOC), Erick Thohir, dengan Presiden FIFA pada Rabu (29/3).
“Peluang kita menjadi tuan rumah berat. Kondisi Indonesia berat, keputusan akhir di tangan FIFA. Kita dianggap tidak mampu oleh FIFA,” kata Arya Sinulingga, Rabu (29/3) malam.
Arya menyebut FIFA menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia U-20, seiring maraknya penolakan Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir.
FIFA pun tetap tegas pada pendiriannya menyangkut Israel. Mereka memegang teguh prinsip keseteraan, Fair Play, anti diskriminasi.
Indonesia dianggap gagal menyakinkan mereka menyangkut hal itu. Mencuatnya surat penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong FIFA membatalkan drawing pada 31 Maret 2023 mendatang.
“Pertemuan Pak Erick dengan FIFA masih berlangsung, ketika berbincang-bincang sepertinya susah mengubah sikap FIFA. Mereka tetap pada pendiriannya," katanya.
“Mereka punya prinsip kesetaraan, fairplay, tidak ada diskriminasi yang tak bisa diganggu gugat."
Arya memiliki kekhawatiran tak hanya batal menjadi tuan rumah, Indonesia bakal terkucil dari dunia sepak bola internasional karena dianggap tidak bisa melaksanakan prinsip dasar yang jadi pegangan FIFA.
“Yang saya khawatirkan kita (PSSI) bakal dibanned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya,” kata Arya.
Pernyataan Presiden RI, Joko Widodo yang menjamin keikutsertaan Israel di PIala Dunia U-20 dianggap tidak cukup menyakinkan FIFA sebagai tuan rumah.
“Posisi Indonesia cukup berat dan kita dianggap tidak mampu. Itu yang bisa saya sampaikan saat ini. Nanti Pak Erick akan bicara, tetapi dari info teman-teman di sana kondisi memang seperti itu, jadi kita harus siap2 kita ada di level dikucilkan dunia. Saya enggak mau bilang sepak bola saja ya, tetapi berefek ke yang lain. Hal ini menyakut reputasi kita,” ucap Arya.
Menyangkut ketertarikan Argentina dan Peru menjadi tuan rumah pengganti. Arya menyebut dirinya tak mau mencampuri urusan negara lain.
“Itu mereka, saya fokus hanya tentang nasib Indonesia. Dan berkaitan dengan pengajuan Peru atau Argentina masih masih jauh, itu kan pasti nantinya kan menunggu kesiapan mereka. Hal tersebut urusan FIFA, bukan urusan kita.” ujarnya
Yang menyedihkan menurut pria yang menjabat sebagai staf ahli Menteri BUMN tersebut, adalah menyangkut proses renovasi infrastruktur. “Persiapan terus berjalan, lapangan juga sudah diinspeksi, dan perkembangannya dinilai baik. Enam stadion kondisi bagus. Tapi kan itu teknisnya, ternyata ada hal lebih besar yang kita hadapi,” ucapnya menambahkan.
Baca berita menarik lainnya di Google News