Profil Gubernur Bali I Wayan Koster Tolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROFIL Gubernur Bali I Wayan Koster Tolak Keikusertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 di Indonesia

TRIBUNSUSMEL.COM -- Profil I Wayan Koster gubernur Bali tegas tolak keikutsertaan timnas Israel di piala dunia U20 2023.

Melansir Tribunbali,selasa (21/3/2023) sebelum terpilih dan menjabat sebagai Gubernur Bali, karier politik I Wayan Koster cukup panjang.

Ia pernah melenggang ke Senayan mewakili Bali sebagai DPR RI selama tiga kali berturut-turut yakni pada Pemilu 2004, 2009, dan 2014.

Koster kemudian mencoba peruntungannya dengan bertarung sebagai kontestan dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bali tahun 2018.

Jalan Koster untuk menjadi orang nomor 1 di Bali berjalan mulus.

Didampingi Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai wakilnya, Koster terpilih sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 menggantikan I Made Mangku Pastika yang telah menjabat selama dua periode.

Kebijakan-kebijakan Koster yang sering digaungkan saat menjabat sebagai Gubernur Bali antara lain terkait penguatan budaya Bali.

Dilansir dari laman disbud.baliprov.go.id, arah kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Bali  di bawah kepemimpinan Koster tertuang dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali.”

Selain dikenal sebagai politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan sudah belasan tahun berkiprah sebagai anggota DPR-RI di Senayan, ternyata Koster juga pernah berkecimpung di dunia pendidikan.

Ia bahkan pernah menjadi peneliti hingga dosen di berbagai universitas negeri maupun swasta sebelum terjun ke dunia politik.

Biodata I Wayan Koster

Nama: Dr Ir Wayan Koster, MM

Lahir: Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng, 20 Oktober 1962

Istri: Ni Luh Putu Putri Suastini

Anak: Ni Putu Dhita Pertiwi, Ni Made Wibhuti Bhawani

Agama: Hindu

Riwayat Pendidikan I Wayan Koster

SD Nomor 1 Sembiran Tahun 1975

SMP Bhaktiyasa Tahun 1978

SMA Negeri 1 Singaraja Tahun 1981

S1, Institut Teknologi Bandung Tahun 1987

S2, STIE International Golden Institute Jakarta Tahun 1995

S3, Universitas Negeri Jakarta Tahun 1999

Riwayat Pekerjaan I Wayan Koster

Tenaga Peneliti Balitbang Depdikbud Tahun 1988-1994

Dosen Tidak Tetap Tahun 1992-2004 di STIE Perbanas Jakarta, UPH Tangerang, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta

Anggota DPR RI Periode 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019 Gubernur Bali Tahun 2018-2023

Riwayat Organisasi I Wayan Koster

Wakil Sekjen DPP Peradah Indonesia Tahun 1990-1994 dan 1994-1998

Sekjen DPP Prajaniti Hindu Indonesia Tahun 2000-2005 dan 2005-2010

Alasan I Wayan Koster Menolak Timnas Israel

Gubernur Bali I Wayan Koster telah mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang berisi penolakan atas keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023.

Salah satu alasan I Wayan Koster menolak keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 juga terkait kebijakan politik negara tersebut terhadap Palestina.

I Wayan Koster bahkan menilai kebijakan politik negara Israel terhadap Palestina telah menjadi permasalahan regional.

Seperti diketahui event akbar sepak bola Piala Dunia U-20 2023, Indonesia mengajukan 6 venue pertandingan salah satunya merupakan Stadion I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.

Dilansir dari Kompas TV, dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET, Wayan Koster memohon kepada Menpora untuk melarang Israel bertanding di Piala Dunia 2023.

“Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israelikut bertanding di Provinsi Bali,” kata dia dalam surat tersebut, dikutip Selasa (21/3/2023).

"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israeluntuk bertanding di Provinsi Bali," tulis isi surat yang ditandatangani I Wayan Koster pada 14 Maret 2023.

Ia menyebut bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik yang dianut Pemerintah Indonesia.

“Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintah Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," bunyi surat tersebut.

“Serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel,” katanya.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkini