Kecelakaan Helikopter di Jambi

Jalur Udara Gagal, Evakuasi Kapolda Jambi akan Menggunakan Motor, Libatkan Wabup Merangin dan Warga

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan rombongan di hutan Kerinci akan dilakukan lewat jalur darat, namun dari Desa Muara Emat, Kerinci anya bisa setengah perjalanan ke lokasi helikopter mendarat darurat.

TRIBUNSUMSEL.COM - Tim SAR bakal melakukan evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan rombongan dengan menggunakan sepeda motor.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya.

Opsi tersebut diambil sebagai opsi evakuasi baru karena evakuasi jalur udara belum berhasil dilakukan karena faktor cuaca.

Tim SAR yang menggunakan sepeda motor ini akan dipimpin oleh Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya.

Baca juga: Evakuasi Kapolda Jambi Belum Kunjung Berhasil, Tokoh Masyarakat Sebut Ada Pantangan yang Dilanggar

"Kita sudah berupaya menggunakan helikopter untuk evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono namun selalu gagal akibat cuaca yang cepat berubah, terlebih kabut yang terus menyelimuti titik koordinat lokasi Kapolda," kata Nilwan Yahya, Selasa (21/2/2023).

Nilwan menjelaskan, bahwa ada 41 motor yang akan terlibat dalam tim ini.

Baca juga: Penyebab Evakuasi Kapolda Jambi Dihentikan Sementara Lewat Jalur Udara, Personel Darat Dikerahkan

Evakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono Belum Kunjung Berhasil, Tokoh Masyarakat Ungkap Larang Pantang yang Dilanggar (Kolase Tribunjambi.com/ M Kurniawan)

"20 kendaraan diantaranya akan dikendarai oleh masyarakat lokal, yang mengetahui lokasi Kapolda Jambi," jelasnya.

Dari Desa Muara Emat, dibutuhkan perjalanan kurang lebih tiga jam hingga titik lokasi kejadian.

"Namun penggunaan motor tidak akan sampai ke titik koordinat, melainkan hanya setengah perjalanan, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki, jika memungkinkan, maka Kapolda Jambi dan rombongan akan di evakuasi ke titik sepeda motor, untuk kembali dievakuasi ke menggunakan helikopter," pungkasnya.

Dua Kali Upaya Evakuasi Gagal

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan faktor cuaca menjadi kendala utama pada hari ketiga proses evakuasi Kapolda Jambi. Sebab, situasi di sekitar lokasi terdapat kabut tebal.

“Kendala yang paling utama cuaca, karena di sana kabut,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Profil Helikopter Super Puma milik TNI AU, helikopter jenis ini juga dikirim oleh Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, untuk membantu proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan yang helikopternya mendarat darurat di hutan Kerinci (Tribunjambi.com)

Dedi menjelaskan, pada pukul 07.00 WIB sebanyak empat helikopter telah dikerahkan menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap Kapolda Jambi.

Namun, akibat cuaca yang berkabut tebal di sekitar lokasi membuat helikopter itu tidak bisa melakukan evakuasi.

Keempat helikopter tersebut, kata Dedi, hanya berputar-putar di langit selama dua jam. Kemudian mereka kembali mendarat untuk mengisi bahan bakar.

Selanjutnya, Dedi menuturkan pada pukul 09.00 WIB kabut mulai mereda, keempat helikopter itu kembali terbang untuk melakukan evakuasi.

“Nah jam 9 ini kabutnya sudah mulai agak turun, makanya heli naik lagi untuk langsung coba manuver mencari posisi di mana untuk melakukan evakuasi,” ucapnya.

Hingga saat ini, sudah dua malam rombongan Kapolda Jambi beristirahat di tengah hutan karena belum berhasil dievakuasi.

Sebelumnya diberitakan, helikopter yang ditumpangi oleh Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan mendarat darurat di kawasan hutan sekitar Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi pada Minggu (19/2/2023).

Kapolda Jambi dan rombongan itu terbang menggunakan helikopter dalam rangka kunjungan kerja ke Polres Kerinci.

Selain Kapolda Jambi, personel polisi lain yang turut dalam rombongan adalah Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, ADC Briptu Muhardi Aditya.

Posko Polda Jambi mendapat laporan bahwa helikopter tersebut jatuh di titik koordinat S20 9’ 3.53” E1010 42’ 12.63” di Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.

Dalam insiden tersebut, sebanyak 8 penumpang berhasil selamat setelah semalaman berada di tengah hutan. Namun, sejumlah penumpang mengalami luka, termasuk Kapolda Jambi yang mengalami patah tangan.

Belakangan, Irjen Rusdi Hartono juga dilaporkan mengalami cedera pada tulang punggung.

Informasi itu didapat dari kru helikopter dan petugas yang berada di lapangan.

Menurut Tokoh Adat

Depati Muara Langkap, Mukhri Soni secara tersirat mengungkapkan ada hal terkait kearifan lokal yang terlewatkan dari upaya evakuasi tersebut.

Apalagi lokasi mendarat darurat helikopter Kapolda Jambi berada di wilayah yang jarang ditempuh warga biasa.

Menurutnya, helikopter tersebut terbang cukup mengikuti alur sungai Batang Merangin.

Namun ternyata sudah terlalu jauh ke kiri.

"Kita tidak mau merintangi evakuasi dan semoga proses evakuasi hari ini berjalan lancar, tapi ada yang terlewatkan dari evakuasi ini," kata Mukhri Soni dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Ia mengatakan yang terlewatkan itu adalah kearifan lokal masyarakat dan larang pantang dalam hutan.

Kondisi darurat disadarinya memang kadang membuat tindakan harus cepat, termasuk menggunakan teknologi GPS, yang memotong jalur sehingga jarak dan waktu perjalanan bisa lebih singkat.

"Ada larang pantang yang dilanggar. Renah Si Hijau dan Gunung Betuah itu terlarang dimasuki sembarang orang," kata Datuk Soni, sapaan Mukhri Soni.

Seharusnya jalur heli itu cukup mengikuti alur sungai Batang Merangin.

Namun ini sudah terlalu jauh ke kiri.

"Jarang heli atau pesawat yang selamat melintas di atas Gunung Batuah dan Renah Si Hijau," kata dia lagi.

Untuk itu, tim evakuasi seharusnya memuliakan kearifan leluhur dengan menghormati alam dan tanah sekitar yang berhutan dan berbukit.

"Secara adat seharusnya minta tolong ke kami Depati Muaro Langkap, melalui sirih sekapur," kata dia.

Sirih sekapur atau pinang ini bermakna minta izin, minta dimudahkan.

Setelah bertemu dengan penguasa wilayah adat, maka depati sebagai perantara yang meminta hajat, berkomunikasi dengan seluruh lapis mahluk hidup yang berada bukit, lokasi helikopter mendarat darurat.

"Tidak banyak, ini sebagai tanda kita menghormati alam raya seperti membawa sirih selembar, pinang. Ya selayaknya seperti sirih orang mengundang," kata Datuk Soni.

"Kita kasihan pada petinggi yang tersandera cuaca buruk," katanya lagi.

Budayawan Jambi, Nukman menuturkan, masyarakat setempat meyakini bahwa titik jatuhnya helikopter sebagai wilayah yang jarang ditempuh orang biasa.

Ini adalah bagian dari warisan leluhur, kearifan yang turun temurun diwariskan untuk menjaga keseimbangan alam.

Tentu pola kearifan dan pikiran baik itu yang harus diikuti oleh tim evakuasi. Misalnya mengikuti arah ajun pemilik wilayah, dalam hal ini Depati Muaro Langkap.

"Pola-pola ini tentu kita terjemahkan dengan baik, dan ini berbeda dengan pendekatan ilmu modern tentunya," katanya.

Tim tentu sudah memedomani pergerakan angin dari gunung ke lembah dan sebaliknya.

Tinggal sejauh mana menggabungkan dua pendekatan ini menjadi satu, pendekatan teknologi modren dan ilmu pengetahuan nenek moyang.

"Kita berdoa semoga semua diberi kekuatan dan kemudan," tutupnya.

Proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi sebelumnya sempat dihentikan sementara, Senin (20/2/2023).

Penghentian karena terdapat kabut tebal yang datang secara tiba-tiba saat helikopter datang untuk mengevakuasi.

"Kurang lebih 10 kilometer awalnya (jarak pandang). Tapi saat di atas titik koordinat timbul kabut yang tebal dan ada angin kencang. Tidak terlihat lagi ke bawah" ujar Kepala Operasi Basarnas Jambi, Manca.

Para korban terpaksa menginap di tenda darurat dalam kondisi terluka. Rombongan ini dijaga dan dirawat dua tim SAR yang datang dari jalur darat, serta satu tim yang datang dari jalur udara, yang totalnya sekitar 30 orang.

Para korban kecelakaan ini, yaitu Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspri Polda Jambi Kompol Ayani, dan ADC Kapolda Jambi, serta 3 orang kru

Prioritas evakuasi

Empat orang rombongan Kapolda Jambi yang terjebak di Hutan Bukit Tamiai, Kerinci diprioritaskan dievakuasi Tim SAR.

Prioritas dalam evakuasi itu mempertimbangkan kondisi kesehatan keempat orang tersebut.

Keempat orang tersebut yakni Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Pilot AKP Ali Nurdin Harahap, Copilot AKP Amos Freddy Sitompul, dan satu korban lainnya sesuai assessmen dari tim medis di lokasi.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo pantau evakuasi kapolda jambi hari ini (Kolase)
Sebagaimana diketahui, helikopter Irjen Pol Rusdi Hartono mengalami insiden di Bukit Tamiai hingga mendarat darurat.

"Prioritas adalah empat korban, yaitu kapolda, kapten pilot, copilot dan satu korban lainnya. Satu korban lainnya nanti tim medis yang ada di darat yang akan menentukan assessmennya, sehingga empat ini bisa dievakuasi dengan skala prioritas tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Dedi menyebut pertimbangan memprioritaskan empat korban terlebih dahulu karena faktor kesehatan.

"Tergantung assesemen dokter. Ini yang kita prioritaskan, kondisi kesehatan ya yang diutamakan," jelasnya dikutip dari Tribunnews.com.

Dalam proses evakuasi, empat helikopter diterjunkan milik Polri, TNI AU dan Basarnas. Namun, setelah pukul 07.00 WIB diterbangkan, empat helikopter tersebut masih mendapat kendala.

"Setelah berputar-putar hampir dua jam, karena situasi tidak memungkinkan heli tersebut kembali mendarat untuk mengisi avtur. Kalau mengisi avtur berarti pukul 09.00 WIB tadi kurang lebih dikit, tadi empat heli tersebut kembali terbang lagi untuk mencoba memaksimalkan proses evakuasi," imbuhnya. (Tribun Jambi/Kompas.com)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Opsi Evakuasi Kapolda Jambi Lewat Jalan Darat, Tapi Hanya Setengah Perjalanan ke Hutan Kerinci

Berita Terkini