seputar islam

Ayat Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Bacaan QS Ali Imran Ayat 133-134 Tentang Ciri Orang Takwa

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayat Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Bacaan QS Ali Imran Ayat 133-134 Tentang Ciri Orang Takwa

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ayat Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Bacaan QS Ali Imran Ayat 133-134 tentang ciri-ciri orang yang bertakwa.


Bacaan wasari u ila maghfiratin min robbikum memiliki arti: Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu....

Bacaan tersebut adalah bacaan ayat Alquran surat Ali Imran ayat 133.

Ayat ini menerangkan firman Allah SWT tentang ciri-ciri orang yang bertakwa. Berikut penjelasannya.

Surat Ali ‘Imran ayat 133-134 :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Ali Imran 133)

Ayat tersebut kemudian diakhiri dengan kalimat al-Muttaqin yang selanjutnya dijelaskan pada ayat ke 134
yang berbunyi:

 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

artinya; (yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”

 

Dari dua ayat tersebut dapat dilihat bahwa ciri-ciri orang bertakwa adalah:
1. Segera mohon ampun
2. Sedekah dalam sempat dan sempit
3. Menahan amarah
4. Memberi maaf
5. Berbuat baik

Ustad Sukardi SThI menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertakwa tersebut.


1. Segera Mohon ampun
orang yang bertakwa adalah orang yang segera memohon ampun kepada Allah saat melakukan kesalahan baik dalam hal ibadah maupun hubungan dengan manusia.

2. Sedekah dalam Sempat-Sempit


Orang yang bertakwa salah satu cirinya mereka yang rela hati bersedekah atau berinfaq dalam kondisi sempat (lapang) maupun sempit.

Namun lebih luas diterangkan bahwa kondisi yang dimaksud juga bisa dalam keadaan giat ataupun malas, sehat ataupun sakit dan dengan segala kondisi apapun.


Para ahli surga tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak dilalaikan oleh keadaan apa pun dalam bertakwa kepada-Nya.

Pada Tafsir al-Maraghi juga disebutkan bahwa berinfak dihadapkan pada dua kondisi, yakni keadaan mudah dan susah. Sebagian orang teramat berat untuk menginfakkan harta yang ia cintai. Bila mereka berhasil melakukannya maka itu menunjukan ketakwaan.

 

3. Menahan amarah


Ciri kedua yang disebut pada ayat diatas ialah وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ yakni mereka yang mampu menahan amarah.
Oang yang mampu mengekang amarah dan tidak mau melampiaskannya meskipun hal itu bisa saja dilakukan. Sedangkan mereka yang cenderung menuruti nafsu amarah hingga bertekad untuk dendam, maka bisa dikatakan tidak stabil dan tak mau berpegang pada kebenaran.

Ini juga sejalan dengan sabda Nabi Muhammad saw:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ، دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ

Bahwa Rasulullah saw bersabda: barangsiapa menahan amarah sedang ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan semua manusia hingga Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jelita yang ia kehendaki”(HR. Abu Dawud)

.

4. Memaafkan

Orang yang mau memaafkan berarti ia telah menghapus bekas luka di hatinya akibat kesalahan yang dilakukan orang lain.

Bila pada tahap “menahan amarah”, orang tersebut masih memiliki rasa sakit hati yang terpendam, maka pada tahap ini, orang tersebut benar-benar terhapus dan hilang hingga seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu.

Mereka yang suka memberi maaf atas kesalahan orang lain dan tidak menuntut balasan merupakan para ahli surga yang sudah dijanjikan Allah melaui firman-Nya.

5. Berbuat baik
Ayat ini ditutup dengan “Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” yang mengindikasikan bahwa ketakwaan seseorang berada pada tingkatan tertinggi apabila ia mau berbuat baik dalam kondisi apa pun, membawa perdamaian dan bermanfaat bagi orang lain. Wallahu a’lam.

Itulah pengertian dari ayat Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Bacaan QS Ali Imran Ayat 133-134 Tentang Ciri orang takwa. 

Baca juga: Arti Ikhlas Lillahi Taala Adalah, Istilah Sering Diucapkan untuk Meyakinkan pada Niat yang Lurus

Baca juga: Takwa atau Taqwa Artinya Adalah, Berikut Penjelasan Alquran, Tafsir Serta Ciri-ciri Orang Bertakwa

Berita Terkini