TRIBUNSUMSEL.COM --Pengertian Istidraj, Istilah Jebakan Kenikmatan dari Allah, Berikut Dalil dan Ciri-cirinya.
Secara bahasa, Istidraj artinya naik dari satu tingkat ke tingkat selanjutnya. Adapun istidraj juga dapat bermakna sebagai sebuah “hukuman” yang diberikan Allah SWT secara berangsur-angsur kepada hamba-Nya.
Hukuman itu bisa diberikannya jabatan atau harta yang melimpah yang nantinya akan mengantarkannya pada malapetaka yang lebih besar.
Seperti dijelaskan tentang Istidraj dalam al quran bahwa “Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (Qs Al-Qalam:44).
Ayat tersebut menegaskan bahwa umat manusia tidak akan ada yang tahu dari mana hukuman Allah SWT diberikan
Kata yang berkaitan dengan Istidraj terdapat dalam Al Quran surat Al An Am ayat 44.
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.
Kondisi demikian tentunya sangat tidak diinginkan serta dihindari bagi umat muslim.
Namun tidak sedikit kaum muslimin yang terlena serta tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami kondisi Istidraj ini.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
Allah Ta’ala berfirman,
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)
Ciri-ciri Istidraj
Bila kita mendapati diri jarang beribadah, namun nyatanya pekerjaan terasa sangat lancar, bisa jadi itu merupakan istidraj yang diberikan kepada kita.