Berita Palembang

Harga Karet Hari ini Makin Anjlok, Desember 2022 Tak Sampai Rp 20 Ribu per Kilogram, Penyebabnya

Penulis: Hartati
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update harga karet hari ini kembali anjlok, Senin (26/12/2022).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Selepas perayaan Natal harga karet di Sumatera Selatan (Sumsel) makin anjlok, Senin (26/12/2022).

Bahkan Kadar Karet Kering (KKK) 100 persen harganya tak sampai diangka Rp 100 ribu.

Turunnya harga karet juga dipengaruhi nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dollar.

Selain itu tapi juga dibarengi dengan turunnya harga karet dunia sehingga harga secara keseluruhan ikut anjlok dibanding harga kemarin.

Baca juga: Geram Ibunya Dibentak Calon Istri Gegara Rp 700 Ribu, Pria di Palembang Tegas Batalkan Penikahan

Berdasarkan data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga karet KKK 100 persen pada, Senin (26/12/2022) harga karet dibandrol Rp 19.719 per.

Angka tersebut turun Rp 296 per kg dibanding harga akhir pekan kemarin, Jumat (23/12/2022) yang dibandrol Rp 20.015 per kg.

"Indikasi harga karet hari ini turun Rp 296 per kg dibandingkan indikasi karet, Jumat (23/12/2022) untuk KKK 100 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel, Achmad Mirza.

Turunnya harga KKK 100 persen juga diikuti turunnya juga harga karet kualitas lainnya mulai dari 40-90 persen.

Harga KKK 90 persen dibandrol Rp 17.747 per kg, KKK 80 persen dibandrol harga Rp 15.775 per kg.

Sedangkan untuk KKK 70 persen dibandrol Rp 13.803 per kg, KKK 60 persen diharga Rp 11.831 per kg, KKK 50 persen dibandrol harga Rp 9.859 per kg, dan KKK 40 persen dibandrol harga Rp7.887 per kg.

Baca juga: Pekerjaan Anjas Pria di Palembang Batal Nikah H-1 Gegara Rp 700 Ribu, Calon Istri Kini Menghilang

Menurut Mirza secara keseluruhan, ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional.

Keenam faktor tersebut yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet.

Lalu, penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam, suplay dan demand karet di pasar karet internasional, perkembangan industri otomotif dan ban. Kemudian faktor cuaca dan hama penyakit.(tnf)

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkini