seputar islam

Kumpulan Hadist Rasulullah dan Lima Keutamaan Seorang Ibu (Ummi) dalam Islam, Berbaktilah kepada Ibu

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kumpulan Hadist Rasulullah dan Lima Keutamaan Seorang Ibu dalam Islam, Berbaktilah kepada Ibu

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kumpulan Hadist Rasulullah dan Lima Keutamaan Seorang Ibu dalam Islam, Berbaktilah kepada Ibu.


Perempuan memiliki kedudukan mulia di dalam Islam. Salah satunya di dalam Alquran ada satu surat Annisa yang berarti Perempuan terdiri dari 176 ayat.


Banyak Hadist Nabi menerangkan keutamaan dan kedudukan seorang ibu di dalam pandangan islam, memuliakan Ibu dan berbakti kepadanya.

Banyak jerih payah ibu yang  tidak bisa disebutkan satu persatu, dari mulai mengandung, melahirkan, menyusui membesarkan dan seterusnya hingga sampai sang ibu memiliki cucu pun, masya Allah betapa banyak jasa ibu dan bapak. Mari berbakti kepada ibu dan bapak kita.

Berikut adalah keutamaan-keutamaan ibu dalam Islam beserta hadistnya.
1. Ibu Berhak Diperlakukan Baik

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al-Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, beliau bertanya kepada Nabi:


يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ


“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR Al Bukhari).


2. Kedudukan Ibu 3 Kali Lebih Mulia dari Ayah

Dari Miqdam bin Ma’di Yakrib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:


نَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ
“Sesungguhnya Allah berwasiat 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat.” (HR. Ibnu Majah).


3. Bakti Kepada Ibu Amalan Mendekatkan Diri kepada Allah

Dari Atha bin Yassar, ia berkata:
عن ابنِ عبَّاسٍ أنَّهُ أتاهُ رجلٌ ، فقالَ : إنِّي خَطبتُ امرأةً فأبَت أن تنكِحَني ، وخطبَها غَيري فأحبَّت أن تنكِحَهُ ، فَغِرْتُ علَيها فقتَلتُها ، فَهَل لي مِن تَوبةٍ ؟ قالَ : أُمُّكَ حَيَّةٌ ؟ قالَ : لا ، قالَ : تُب إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، وتقَرَّب إليهِ ما استَطعتَ ، فذَهَبتُ فسألتُ ابنَ عبَّاسٍ : لمَ سألتَهُ عن حياةِ أُمِّهِ ؟ فقالَ : إنِّي لا أعلَمُ عملًا أقرَبَ إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ مِن برِّ الوالِدةِ


“Dari Ibnu ‘Abbas, ada seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata kepada Ibnu Abbas:


Saya pernah ingin melamar seorang wanita, namun ia enggan menikah dengan saya. Lalu ada orang lain yang melamarnya, lalu si wanita itu mau menikah dengannya. Aku pun cemburu dan membunuh sang wanita tersebut.

Apakah saya masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas menjawab: Apakah ibumu masih hidup? Lelaki tadi menjawab: Tidak, sudah meninggal. Lalu Ibnu Abbas mengatakan: Kalau begitu bertaubatlah kepada Allah dan dekatkanlah diri kepadaNya sedekat-dekatnya. Lalu lelaki itu pergi.

Aku (Atha’) bertanya kepada Ibnu Abbas: kenapa anda bertanya kepadanya tentang ibunya masih hidup atau tidak? Ibnu Abbas menjawab: aku tidak tahu amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah selain Birrul Walidain (berbakti kepada orangtua).” (HR. Al Bukhari).


4. Ridho Allah Terletak pada Ridho Orangtua

Halaman
12

Berita Terkini