TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang korban gempa Cianjur, Ustaz Ahmad menceritakan pengalamannya saat harus berada di reruntuhan selama sekitar 30 menit.
Selama di reruntuhan dirinya merasa sesak dan melakukan dzikir.
"Saya merasa sesak dan pengap. Saya terus lakukan dzikir sampai datang pertolongan warga," jelasnya.
Ustaz Ahmad pun langsung masuk ke Madrasah Attawakal yang juga runtuh karena gempa lalu sujud syukur.
"Saya sujud syukur dan lari ke jalan sambil berteriak, Alhamdulilah," tuturnya.
Hantaman material bangunan masjid membuat wajah Ustaz Ahmad bengkak.
"Wajah saya bengkak semua, mata tidak jelas melihat. Selain itu ada luka di kaki. Tetapi saat ini sudah sembuh," paparnya.
Baca juga: Begini Nasib Anggota Ormas Cabut Stiker di Penampungan Korban Gempa Cianjur, Bukan Warga Sekitar
Bersama warga Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Ustaz Ahmad duduk di salah satu pos kamling yang berlokasi di pinggir jalan desa.
Kepada TribunnewsDepok.com, Ustaz Ahmad mengaku sedang berada di Masjid Attawakal, Kampung Sarampad saat terjadi gempa Cianjur.
"Saya baru selesai sembahyang berjemaah bersama dua orang lainnya yaitu Haji Tatang dan satu anak kecil," kata Ustaz Ahmad, Minggu (26/11/2022).
Usai salat, dia merasakan gempa mengguncang masjid.
"Gempanya cuma 3 detik tapi guncangannya kuat," kata Ustaz Ahmad.
Guncangan gempa membuat Masjid Attawakal roboh sehingga material menimpa mereka.
Saat ini Ustaz Ahmad mengungsi ke posko pengungsian di Kampung Sarampad.