Update Covid 19

Update Covid-19 7 Oktober 2022 : Tambah 1501 Kasus Baru, Capaian Vaksin Anak Ditingkatkan

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 7 Oktober 2022 : Tambah 1501 Kasus Baru, Capaian Vaksin Anak Ditingkatkan

TRIBUNSUMSEL.COM - Update Covid-19 7 Oktober 2022, kembali tambah 1501 kasus baru.

Pandemi Covid-19 ini diketahui masih berlangsung di Indonesia.

Sejumlah upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan kasus Covid-19 di Indonesia.

Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan kasus pada hari ini Jumat (7/10/2022).

Menurut data dari Satgas Covid-19, hari ini terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.501 kasus.

Jika dibandingkan dengan kasus pada Kamis (6/10/2022) kemarin yang sebanyak 1.831 kasus, maka kasus pada hari ini mengalami penurunan.

Total kasus positif Covid-19 hingga hari ini menjadi sebanyak 6.442.624 kasus sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.

Kemudian jumlah orang yang berhasil sembuh dari Covid-19 bertambah sebanyak 1.822 orang, totalnya pun kini menjadi 6.267.721 orang.

Namun hingga kini Covid-19 masih menyebabkan korban jiwa, ada 15 orang yang meninggal dunia karena Covid-19 pada hari ini.

Sehingga total orang yang meninggal karena Covid-19 kini menjadi 158.192 orang.

Baca juga: Update Covid-19 5 Oktober 2022 : Ada Tambahan Sebanyak 1.722 Kasus Baru di Indonesia

Baca juga: Update Covid-19 4 Oktober 2022 : ada Tambahan Sebanyak 1.851 Kasus Baru di Indonesia

Capaian Vaksinasi Kedua untuk Anak Perlu Dikejar untuk Memutus Transmisi Covid-19

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Indonesia belum terbebas dari penyebaran COVID-19 karena vaksinasi belum mencapai standar yang dicanangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 70 persen khususnya untuk lansia dan anak 6-11 tahun.

Ketua Umum Pengurus Pusat katan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah mengatakan, anak-anak dapat menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya terutama kelompok rentan sehingga anakpun harus mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Walaupun kejadian Covid-19 pada anak tidak banyak dibandingkan dewasa namun dapat menjadi penular, maka untuk memutus transmisi Covid-19 penting anak mendapatkan vaksinasi," kata Piprim Basarah saat webinar yang diselenggarakan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) yang bertajuk “Pentingnya Vaksinasi COVID-19 pada Anak Indonesia belum lama ini.

Dikatakannya, anak yang terlindung dari COVID-19 juga dapat melindungi orang di sekitarnya, termasuk yang memiliki komorbid dan kelompok rentan seperti lansia. Cakupan vaksinasi COVID-19 pada anak dapat melindungi kelompok sekolah sehingga tidak menjadi klaster sumber penularan.

"Dengan adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular, vaksinasi anak berguna untuk melindungi gejala COVID-19 berat seperti Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan long COVID-19," paparnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan semua pihak berkewajiban untuk mensukseskan vaksinasi bagi anak.

Misalnya dengan terus menerus mensosialisasikan program ini lewat media sosial.

“Di tengah adanya keraguan pada vaksinasi, maka upaya untuk memperkuat harus kita sampaikan kepada masyarakat dan sejawat. Tapi dengan menghindari pencemaran nama baik, pasien dan sejawat,” tutupnya.

Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine mengatakan WHO meminta semua negara melakukan vaksinasi minimal 70 persen dari populasi dan khusus kelompok rentan 100 persen.

"Itu untuk mempertahankan imunitas masyarakat umum dan kelompok masyarakat rentan," jelasnya.

Ia mengatakan secara umum tingkat vaksinasi Indonesia dosis kedua baru mencapai 63 persen, pada kelompok anak sudah mencapai 80 persen untuk dosis pertama.

“Tetapi dosis kedua pada anak masih di bawah persentase yang diharapkan, sehingga menjadi tugas semua untuk segera mengejarnya,” ujar dia.

Sementara angka yang menggembirakan berasal dari capaian vaksinasi pada remaja.

“Cakupan imunisasi remaja sudah 95.98 persen atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82.72 persen dosis kedua atau sekitar 22 juta orang,” ungkapnya.

Anak-anak memperoleh vaksin Sinovac, sementara untuk remaja menggunakan Sinovac dan Pfizer.

“Pada bulan imunisasi, pemberian imunisasi rutin dan imunisasi COVID-19 diberi jarak dua minggu dan dilakukan skrining dasar sesuai SOP,” terangnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Eko Sutriyanto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini