Berita Lubuklinggau

Ustadz Khalid Basalamah Terbaru, Bakal Tabligh Akbar di Lubuklinggau, Catat Waktu dan Tempatnya

Penulis: Eko Hepronis
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Khalid Basalamah terbaru, bakal tabligh akbar di Lubuklinggau Sumsel setelah sempat ditolak salah satu organisasi masyarakat.

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Ustadz Khalid Basalamah terbaru, bakal tabligh akbar di Lubuklinggau Sumsel setelah sempat ditolak salah satu organisasi masyarakat. 

Kabar tabligh akbar Ustadz Khalid Basalamah terbaru ini sempat ditolak oleh warga Nahdiyin Kota Lubuklinggau karena dinilai ceramahnya intoleran dan memvonis bid'ah aliran ahli sunnah waljamaah.

Menanggapi adanya penolakan tabligh akbar Ustadz Khalid Basalamah terbaru tersebut, Ketua Pelaksana Kegiatan, Abdullah Fhatoni menyampaikan terkait adanya penolakan itu pihaknya mendapat kabar pada hari Jumat 16 September 2022 lalu.

"Kami mendapatkan informasi dari pihak yang berwenang bahwasanya terdapat isu penolakan dari salah satu ormas Islam di Kota Lubuklinggau di mana tuntutan mereka agar Tabligh Akbar ustadz KHB tidak diadakan di masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau," katanya dalam pers rilis yang diterima Tribunsumsel.

Kemudian di hari yang sama pihaknya langsung bersilaturahmi dengan Kapolres untuk kemudian mendengarkan perihal penolakan dari salah satu
ormas Islam yang ada di Kota Lubuklinggau tersebut.

Baca juga: Semburan Lumpur di Indralaya Ogan Ilir Kembali Terjadi, Sudah 24 Jam Sejak Minggu Kemarin

"Agar tercipta kondisi harkamtibmas Kapolres menyampaikan bahwasanya semua agenda Tabligh akbar Ustads Khalid Basalamah sebaiknya diadakan di Masjid Raudhatul Jannah," ungkapnya.

Ustaz Khalid Basalamah (Bidik Layar YouTube Khalid Basalamah Official)

Dalam arahannya juga, Kapolres akan menurunkan bantuan pengamanan baik ketika penjemputan ustadz Khalid Basalamah di Bandara Silampari dan juga pengamanan jalannya kegiatan tabligh akbar di Masjid Raudhatul Jannah.

"Walaupun keputusan itu berat bagi kami namun kita yakin bahwasanya apa apa yang Allah takdirkan akan ada hikmah yang besar dan indah di baliknya," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Kapolres dan jajarannya atas arahan yang telah diberikan, pihaknya yakin keputusan ini beliau tetapkan untuk maslahat yang lebih besar, yaitu terciptanya Harkamtibmas dan juga persatuan kaum muslimin.

"Sebagai penutup kami ucapakan terimakasih kepada Bapak wali kota atas dukungan dan apresiasi positifnya kepada kami Linggau Mengaji," ungkapnya. 

Dialog dengan NU

Ustadz Khalid Basalamah dijadwalkan akan melakukan tabligh akbar di Kota Lubuklinggau, Jumat (30/9/2022).

Ustadz Khalid Basalamah yang memiliki nama lengkap Dr Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc, MA hadir memenuhi undangan tabligh akbar dari Linggau Mengaji sebagai panitia kegiatan.

Namun rencana tabligh akbar Ustadz Khalid Basalamah ini mendapat penolakan dari warga Nahdliyin Lubuklinggau.

Penolakan warga Nahdliyin atas rencana kedatangan Ustadz Khalid Basalamah ini disampaikan tokoh Nahdiyin Kota Lubuklinggau, Ustadz Febri Chaniago, Rabu (21/9/2022).

Menanggapi adanya penolakan Ustadz Khalid Basalamah di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) untuk mengisi tabligh oleh warga Nahdiyin direspon Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Tabligh Akbar Ustadz Khalid Basalamah ditolak warga Nahdliyin Lubuklinggau, ini tanggapan Ketua FKUB Lubuklinggau, Ismuridjal Umar, Kamis (22/9/2022). (TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS)

Ketua FKUB Lubuklinggau, Ismuridjal Umar menyampaikan FKUB tidak melarang bila kedatangan dari Ustadz Khalid Basalamah tidak menggangu kerukunan antar umat beragama silakan.

"Apabila tidak mengganggu kerukunan antar umat beragama silakan," ungkapnya pada wartawan, Kamis (22/9/2022).

Dia menjelaskan, apalagi Linggau Mengaji sebagai penyelenggara kegiatan sudah menarik jadwal semula di Masjid Agung Assalam pindah ke Masjid Raudhatul Jannah.

"Itu sekarang sudah rumah orang tidak perlu diganggu-ganggu," ujarnya.

FKUB menyarankan agar pihak Linggau Mengaji, untuk berdialog dengan pihak Nahdatul Ulama (NU) karena sudah terlanjur sudah jadi panitia pelaksana.

"Kalau FKUB tidak punya kapasitasnya, karena apabila ada yang menolak itu merupakan hal yang wajar, mengingat daerah-daerah lain juga ada yang menolak," ungkapnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini