Bahasa Palembang

Arti Lantak dalam Bahasa Palembang, Ini Maksud Contoh dan Waktu Penggunaannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Lantak dalam Bahasa Palembang, Ini Maksud Contoh dan Waktu Penggunaannya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Simak penjelasan mengenai apa arti kata Lantak dalam bahasa Palembang beserta contoh dan waktu penggunaannya.

Lantak merupakan kosa kata bahasa Palembang sehari-hari yang populer digunakan.

Tahukah kamu apa arti Lantak dalam bahasa Palembang? Berikut penjelasan singkat beserta contohnya.

Arti Lantak Bahasa Palembang

Lantak dalam bahasa Palembang sama artinya dengan kata Syukurin dalam bahasa Indonesia tidak baku.

Sementara untuk bahasa Indonesia baku, kata lantak bahasa Palembang berarti "Rasakan sendiri"

Dalam bahasa Palembang sehari-hari, kata ini biasa digunakan sebagai ungkapan emosi seseorang.

Kata ini juga bermakna umpatan yang diucapkan apabila ada orang-orang yang mengganggu kenyamanan.

Biasanya, kata ini digunakan untuk orang-orang yang bebal atau tidak menuruti saran hingga nasehat, seperti contoh berikut.

"Nah kan lantaklah, la nemen gino diomongi masih bae, galak-galak"
(Nah kan, syukurin, sudah sering banget dibilangin masih aja, mau-maunya)

"Lantaklah galak igo dak denger omongan wong tuo"
(Rasakan sendiri, suka gak dengerin omongan orang tua)

Baca juga: Daftar Nama Panggilan Keluarga dalam Bahasa Palembang Lengkap dari Kakek hingga Kakak

Baca juga: Buyan Artinya Apa? Bahasa Palembang Sehari-hari Ini Maksud Beserta Contohnya

Baca juga: Kamus Bahasa Palembang Sehari-hari Lengkap Terbaru 2022, Arti Katek, Buyan, Galo, Pacak

Buat kamu yang ingin mengetahui kosa kata bahasa Palembang lainnya, berikut Tribunsumsel sajikan Kamus Bahasa Palembang Lengkap.

A
• Abes (habis)
• Ado (Ada;Tersedia)
• Agam (Suka)
• Anyar (Baru)
• Apo (Apa)
• Awak (Kamu/Anda)
• Asak (Asal)
• Asek (asik)
• Abang (Merah)
• Aguk (Peduli)
• Akor (se iya sekata)
• Ari (Hari)

B
• Bae (Saja)
• Bange (suka tidak mendengar)
• Bangat (Banget)
• Balen (Ulang)
• Balak (Masalah)
• Balek (Pulang)
• Banyu (Air)
• Basa (Basah)
• Bahaso (Bahasa)
• Baseng (Terserah)
• Bebala (Berkelahi)
• Bedesau (Cemas)
• Bengor (Bonyok)
• Belom (Belum)
• Belari (Berlari)
• Belagu (Berlagak)
• Belagak (Ganteng)
• Belago (Berkelahi)
• Bekendak (Ada Maunya)
• Berejo (Berupaya)
• Belanjo (Berbelanja)
• Betedo (Berteduh)
• Beguyur (Berjalan santai)
• Belagak (Ganteng, Cantik)
• Belago (Berkelahi)
• Begawe (Bekerja)
• Belinjangan (Berpacaran)
• Bekiuk (Berbohong)
• Besak (Besar)
• Beruk (Monyet)
• Bejalan (Berjalan)
• Budak (anak)
• Buntang (Bangkai)
• Bunting (Hamil)
• Buyan (Bodoh)
• Bontet (Gemuk)
• Bingen (Zaman dulu)
• Bik Cek (Sapaan untuk Mbak, Tante/Bibi)
• Buyan (Bodoh)
• Bengal (tidak laku yang tidak menurut)
• Bengak (Bodoh)
• Begoco (Bakuhantam)
• Belaki (Telah Memiliki Suami atau Bersuami)
• Bebini (Telah Beristri)
• Bongok (Bodoh)

C
• Cak (Seperti)
• Calak (Curang)
• Cagak (Tiang)
• Cacam (waw)
• Caluk (Terasi)
• Caer (Cair)
• Campak (Jatuh)
• Cacam (Ungkapan Kagum)
• Caro (Cara)
• Capong (Capung)
• Cawa (Omong Kosong)
• Cak mano (Bagaimana)
• Cak itu (Seperti itu)
• Campak (Jatuh)
• Cemeke’an (Pelit)
• Celano (Celana)
• Cerito (Cerita)
• Cek (Mbak)
• Ceto (Pasti)
• Cego’an (Cegukan)
• Cepet (Cepat)
• Cerudi’an (Kepo)
• Cerewet (Pelit)
• Cetok (Patuk)
• Ciren (Kelihatan)
• Cindo (Cantik/Bagus)
• Cincang (Potong)
• Cinto (Cinta)
• Cobo (Coba)
• Cugak (Kecewa)
• Cucung (Cucu)

Halaman
12

Berita Terkini