TRIBUNSUMSEl.COM - Masih ingat dengan Nenek Hindun warga Setiabudi, Jakarta Selatan yang disebut ditolak jenazahnya karena mendukung Calon Gubernur Ahok.
Saat itu beredar kabar Musala Al Muminun menolak mensholatkan Nenek Hindun karena memilik Ahok.
Ahok pun bersimpati atas keluarga Nenek Hindun setelah mendapatkan perlakuan tersebut.
Namun kabar tersebut ternyata tidak benar alias hoaks semata.
Baca juga: Heboh Google Map Lokasi Formula E Tulisannya Bekas Kaki Giring Angon Kambing, Ulah Siapa?
Dilansir tribunnews.com,Sofyan Iskandar (55), mantan ketua RT 5 RW 9 lokasi rumah keluarga almarhum Hindun menyebut tidak ada penolakan terhadap jenazah.
"Waktu itu Ustadz Syafi'i menyarankan untuk mengurus jenazah di rumah karena akan repot kalau di mushola. Waktu itu almarhum meninggal pukul 13.30 WIB, kita buru-buru karena cuaca kurang mendukung dan hari keburu gelap, karena mempersiapkan rempah-rempah untuk memandikan jenazah butuh waktu," ujar Sofyan saat ditemui di rumah duka, Senin (13/3/2017).
Politisi PSI Giring Ganesha menyebut Nenek Hindun sebagai korban politik identitas dan politisasi agama karena penolakan jenazah Nenek Hindun yang bermuatan politik.
Nenek Hindun saat itu begitu mengagumi sosok Ahok-Djarot.
Giring Ganesha menilai kalau nenek Hindun lebih tepat diperjuangkan menjadi nama jalan baru di Jakarta,dilansir Twitter Giring Ganesha, Minggu (25/6/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Undang Tukang Bakso di Balai Kota, Ruhut Sitompul: Begini Presiden 2024 Mencla Mencle
"Nama jalan (alm) nenek Hindun ini lebih tepat untuk diperjuangkan menjadi nama jalan baru di Jakarta untuk mengingatkan kita ada seorang warga yang menjadi korban jahatnya Politik Identitas dan Politisasi Agama," tulis Giring ganesha.
Andi Sinulingga mengomentari postingan dari Andi Sinulingga melalui twitternya.
Menurut Andi Sinulingga kalau Nenek Hindun yang mengurusnya adalah Tim Sukses Anies Baswedan dan yang menguburkan Tim Sukses PKS dan Gerindra.
"Nenek hindun sudah wafat, jenazahnya yg urus timnya Anies, yg sholatin, yg bawa ke kuburan timnya Anies dari PKS dan Gerindra," tulis Twitter Andi Sinulingga.
Dikatakan Andi Sinulingga kalau Giring Ganesha hanya mempolitisir Nenek Hindun.
"Malah selalu mempolitisir mayat nenek hindun terus menerus. Sungguh bengis kalian," tulis Andi Sinulingga.
Komentar beragam pun menghampiri Twitter Andi Sinulingga.
"Masih saja
@Giring_Ganesha
cs mau framing kematian Almh. Nenek Hindun a/n politik identitas? Faktanya, kalian yang tidak pernah terina kesalahan dan kekalahan Ahok. #Nalar *logicalfallacy," tulis Twitter ZAEffendy.
"Pak Anies itu pemimpin yg berahlak, santun, baik,jujur berpendidikan tinggi, mengayomi masyarakat, mana mngkn membiarkan,melakukan hal2 yg tdk terpuji, kamu pikir masyarakat Indonesia terpengaruh LG dgn statusmu itu? Tdk sama sekali, dukungan masyarakat kepak Anies semakin banyak," tulis Twitter ELang Biru.
"Mending lu diem dari pada selalu menampakan kebodohan lu. Setiap pemikiran lu selalu unfaedah," tulis Twitter Andrean.
"Ujian terberat rakyat ini adalah menemukan mahluk seperti giring ini dan sialnha doi ketum umum partai, sial berikutnya partai
@psi_id
memang cocok buat giring," tulis Twitter Ras Muhamad.
"otak semangkok mw ngomong sebak.. begitulah kelakuan
@Giring_Ganesha
.. Politik identitas siapa yang mulai eh kesiapa dia sematin.. mending lw jadi ketua RT dl seblum jadi ketua partai," tulis Twitter Brayisme.
Baca berita lainnya di Google News