TRIBUNSUMSEL.COM - 39 Paspampres atau pasukan pengaman presiden akan mengawal Jokowi saat bertemu Zelensky di Ukraina.
Pertemuan Jokowi dengan Zelensky hanya berjarak 350 kilometer dari medan perang Rusia vs Ukraina membuat paspampres ekstra hati-hati.
Paspampres Indonesia sudah dikenal di mancanegara.
Terutama saat peristiwa heroik anggota paspampres bernama Sjafrie Sjamsoeddin menodongkan senjata ke agen Mossad Israel.
Untuk diketahui peristiwa penting pernah dialami oleh paspampres Indonesia pada tahun 1995 di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Dikutip dari buku Warisan (daripada) Soeharto, bisa dibilang itu adalah salah satu pengalaman pengamanan menegangkan yang pernah dialami Paspampres.
Kejadian terjadi saat paspampres mengawal Presiden Soeharto di New York, Amerika.
Tepat pada tanggal 22 Oktober 1995, Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers untuk menghadiri acara PBB di sana.
Kala itu, Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Karena itulah, Perdana Menteri (PM) Israel kala itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto secara pribadi di hotel tempatnya menginap.
Didampingi dengan 4 pengawal jebolan Mossad, PM Israel Yitzak Rabin menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Soeharto.
Diketahui, salah satu anggota paspampres Soeharto saat itu adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.
Sesuai protokol keamanan, untuk menemui Soeharto, PM Israel dan pengawalnya harus dalam kawalan paspampres.
Namun para pengawal Yitzak Rabin tak mau sang perdana menteri satu lift dengan personel paspampres.
Mereka menaruh curiga dan takut sang perdana menteri bakal dicelakai.
Padahal Sjafrie Sjamsoeddin dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB.
Itu artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.
Aksi adu mulut dan jibaku antara Sjafrie Sjamsoeddin dan kepala pengawal PM Israel pun tak terelakkan.
Di tengah perseteruan, pengawal PM Israel tiba-tiba saja sudah menempelkan moncong senapan otomatis Uzi ke perut Sjafrie Sjamsoeddin.
Menariknya, Sjafrie Sjamsoeddin rupanya sudah lebih dulu menodongkan pistol Baretta-nya ke pengawal Yitzak Rabin.
Suasana menegang ketika 2 personel pasmpapres lainnya lebih sigap menodongkan senjata ke sang Perdana Menteri dan pengawalnya.
"Sorry I understand it (Maaf, saya mengerti)," kata pengawal sang perdana menteri.
Para pengawal PM Israel langsung mundur dan menjatuhkan senjata mereka, mengakui kesalahan.
Hampir saja darah PM Israel beserta pengawal Mossad-nya tumpah di tangan para perisai hidup Presiden Indonesia.
Alhasil, mau tak mau Yitzak Rabin dan pengawalnya kudu mentaati protokol kemanan Paspampres.
PM Israel dan 4 pengawalnya kemudian dikawal menemui Soeharto.
Meski pada akhirnya Yitzak Rabin kudu ikhlas dikacangin 15 menit sebelum tatap muka dengan orang nomor satu di Indonesia kala itu.
Sosok Sjafrie Sahabat Prabowo
Sjafrie Sjamsoeddin dan Prabowo merupakan teman satu angkatan di Akmil 1974.
Sjafrie merupakan pensiunan Letnan Jenderal TNI.
Sjafrie Sjamsoeddin lahir 30 Oktober 1952 dan terakhir memangku jabatan di pemerintahan sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia dari 6 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Ia juga adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, kedua jabatan itu tetap ia rangkap dari April 2005.
Riwayat jabatan
Komandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha)
Komandan Nanggala X Timor-Timur (1976)
Komandan Nanggala XXI Aceh (1987)
Komandan Tim Maleo Irian Jaya (1987)
Satgas Kopassus Timor Timur (1990)
Komandan Grup A Paspampres
Danrem-061/Surya Kencana (1995)
Kasgartap-1 Ibu kota (1996)
Kasdam Jaya (1996)
Pangdam Jaya (1997)
Aster Kasum TNI (1998)
Sahli Polhukam Panglima TNI (1998)
Koorsahli Panglima TNI (2001)
Kapuspen TNI (2002)
Sekjen Dephan (2005)
Wamenhan (2010).
Siapkan senjata canggih
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) membawa senjata laras panjang dan sejumlah alat keamanan selama Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kiev Ukraina dan Moskow, Rusia pada akhir bulan ini.
Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo, pihaknya menyiapkan helm, rompi, hingga senjata laras panjang untuk pengamanan presiden.
"Perlengkapan pun kami sudah siapkan helm, rompi yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kesiagaan di sana kita juga sudah siapkan semuanya," ujar Tri dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, Paspampres juga akan membawa senjata laras panjang dengan amunisi yang jumlahnya tidak terbatas.
"Dari pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres," ujarnya.
Tri menjelaskan sebanyak 39 anggota Paspampres akan berangkat mengamankan kunjungan Jokowi di kedua negara.
Jumlah tersebut terdiri atas 19 orang Paspampres yang melekat dengan presiden, 10 orang tim penyelamatan (matan) dan 10 orang tim advance (pendahulu).
Seluruh tim pengamanan yang bertugas menjaga presiden selama mengunjungi Ukraina dan Rusia berasal dari satuan Paspampres.
Mereka nantinya melakukan deteksi dini berbagai risiko keamanan saat Presiden Jokowi berangkat menemui Presiden Ukraina ataupun Rusia.
"Dan Paspampres ini banyak terdiri dari pasukan. Pasukan khusus juga sehingga alhamdulillah kita juga tidak terlalu khawatir karena Paspampres ini ada dari Kopassus, ada dari Denjaka, ada dari Paskhas. Alhamdulillah kita percaya diri," tambahnya.