Kebakaran di SU I Palembang

Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Hingga Tewaskan Bayi Berusia 15 Hari di Palembang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran terjadi di Jl Tepi Sungai kedukan RT 55 RW 013 Kelurahan 3/4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang menewaskan bayi berusia 15 hari, Senin (7/3/2022).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi telah mendatangi lokasi kebakaran rumah yang menghanguskan seorang bayi berusia 15 hari di Jl Tepi Sungai Kedukan, Lorong Terusan, Gang Pangkalan 1 Kelurahan 3/4 Ulu, Senin (7/3/2022). 

Kapolsek Seberang Ulu I Kompol Akhmad Firdaus mengatakan, api diduga muncul dari api kompor yang lupa dimatikan oleh Isnaini pemilik rumah sekaligus ibu bayi malang tersebut. 

"Berdasarkan Keterangan dari Isnaini, Rumah tersebut dalam keadaan di tempat ia dan suaminya Asmadi beserta ketiga anak mereka. Yang mana sang suami, Asmadi tengah tertidur, sedangkan Isnaini bersama korban Putri Aisyah tidur di dalam kamar dan berdasarkan keterangan Isnaini, dirinya lupa jika sedang memasak di dapur, " tutur Kompol A Firdaus. 

Lanjut Firdaus, sekira pukul 13.30 WIB, Saksi Asmaneli melihat asap hitam keluar dari dalam rumah korban, kemudian langsung berteriak kebakaran.

Saksi meminta tolong kepada warga sekitar untuk membuka pintu dan berusaha menyelamatkan Korban dan memadamkan api

Namun setelah pasutri itu keluar dan menyelamatkan kedua anaknya, mereka tidak sempat lagi menyelamatkan anaknya yang masih bayi. 

Akibatnya bayi malang tersebut tewas hangus terbakar dengan luka bakar 100 persen. 

"Korban Putri Aisyah yang berusia baru sekitar 15 (sepuluh) hari tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia karena terbakar, sedangkan Asmadi mengalami luka bakar di Bagian Punggung Belakang dan Langsung di bawa Ke Rumah sakit Palembang BARI, " katanya. 

Sang Ayah Alami Luka di Punggung 

Asmani, ayah bayi yang tewas terbakar akibat kebakaran yang melanda rumahnya di Kelurahan 3/4 Ulu  kini menjalani perawatan di RSUD Bari Palembang, Senin (7/3/2022).

Ia mengalami luka bakar di sekujur punggungnya karena berusaha menyelamatkan salah satu anaknya.

Saat dijumpai di ruang IGD, Asmani menceritakan bagaimana ia merasakan peristiwa tersebut.

Asmani sehari-sehari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Jakabaring.

"Saya lagi tidur capek baru pulang kerja dari pasar. Saat api membesar saya terbangun dan panik, " ujar Asmani sambil menangis.

Ia dan sang istri yang tertidur, sama-sama terbangun langsung keluar dan menyelamatkan diri.

Halaman
12

Berita Terkini