Update Covid 19

Update Covid-19 14 Februari 2022 : Ada Tambahan Kasus Baru Sebanyak 36.501 Pasien, Luhut Ambil Sikap

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 : Update Covid-19 14 Februari 2022 : Ada Tambahan Kasus Baru Sebanyak 36.501 Pasien, Luhut Ambil Sikap

TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.

Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menekan hal ini.

Namun, sejumlah Covid-19 varian baru bermunculan.

Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 36.501 pasien, Senin (14/2/2022).

Tambahan kasus Covid-19 ini pun mengalami penurunan dibanding kemarin (13/2/2022), yang berada di angka 44.526 kasus.

Artinya, hari ini terjadi penurunan kasus sebanyak 8.025 pasien.

Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 4.844.279 hingga sore ini.

Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 13.338, jadi totalnya mencapai 4.323.101 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 145 jiwa.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 145.321 jiwa.

Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 375.857 orang.

Mengenai vaksinasi, sudah lebih dari 135 juta warga Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19 hingga Senin siang.

Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 188.338.544 orang.

Kemudian, sebanyak 135.814.029 dosis kedua telah disuntikkan ke warga.

Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, saat ini sudah disuntikkan ke 7.059.145 warga.

Baca juga: Jessica Iskandar Sedih El Barack Terpapar Covid-19, Kenali Penyebab Virus Pada Anak Sejak Dini

Baca juga: Mayoritas Isoman, Sudah 70 Warga Lubuklinggau Terpapar Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum melampaui Delta pada 2021.

Menurutnya, jika melihat kasus di negara lain, biasanya puncak Omicron tiga kali dari varian Delta.

Meski demikian, Luhut menyebut, pemerintah akan terus waspada.

"Sejak 44 hari dari 1 Januari 2022, puncak Omicron sampai saat ini belum melebih puncak Delta di tahun lalu."

"Padahal jika merujuk ke negara lain, biasanya pucak omicron 3-4 kali dari varian Delta," kata Luhut dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas PPKM secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian jauh lebih rendah dari varian Delta.

Namun, Luhut mengingatkan, agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap Omicron.

"Tapi ini juga tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita, namun juga tidak memberlakukan Omicron ini sama seperti periode Delta lalu," ucapnya.

Mengenai penambahan kasus di Jawa-Bali, kata Luhut, cukup melambat, berbeda dengan kondisi di luar Jawa-Bali.

"Penambahan kasus di Jawa Bali terlihat melambat, namun terjadi peningkatan kontribusi di luar Jawa-Bali," katanya.

Adapun dalam tujuh hari, Luhut menyebut, Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang tren kasusnya lebih tinggi dari puncak Delta.

Selanjutnya, untuk tren kasus di DKI Jakarta mulai terlihat melewati puncaknya.

"Berita postifinya, tren kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan menurun," jelas Luhut.

Namun, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Meski begitu, masih di bawah puncak Delta.

Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir dan tetap waspada.

"Dari pengalaman kita, mereka yang terinfeksi Omicron tidak terlalu lama dan menjadi negatif kembali."

"Mereka hanya perlu isolasi mandiri, mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan, dan berada di rumah," ucap Luhut.

Ia menjelaskan, pasien Omicron sebagian besar orang tanpa gejala (OTG), bahkan mengalami gejala ringan.

Sementara itu, pasien yang bergejala berat hingga meninggal, terindifikasi komorbid, lansia, atau belum melakukan vaksinasi lengkap.

Sehingga, Luhut meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Dikatakan, pasien Covid-19 yang meninggal, rata-rata adalah orang yang belum divaksinasi lengkap.

"Saya mohon, jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin, rata-rata orang yang meninggal adalah orang tidak divaksin lengkap, belum booster, komorbid, dan lansia."

"Kita punya tanggung jawab masing-masing," tegas Luhut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona 14 Februari 2022: Kasus Baru Tambah 36.501 Pasien, 145 Kematian Harian.

Berita Terkini