TRIBUNSUMSEL.COM - Pengamat politik menyiasati bila PDIP ingin menang ketiga kalinya di pemilihan presiden pada 2024 harus mengusung Ganjar Pranowo.
Sebab, tingkat keterpilihan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sangat tinggi.
Ganjar mendapat dukungan publik paling besar untuk menjadi presiden.
Hal tersebut berdasarkan hasil temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk 'Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional' yang dirilis secara online pada Selasa, 28 Desember 2021 lalu di Jakarta.
Bahkan Ganjar Pranowo unggul jauh dari dua nama teratas lainnya yakni Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.
Dimana Ganjar Pranowo meraih dukungan sebesar 27,9 persen, sementara dukungan pada Prabowo Subianto sebanyak 15,1 persen, dan Anies Baswedan 14,7 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan, H Mochtar Mohamad menuturkan, survei ini menemukan bahwa jika pemilihan presiden dilakukan sekarang dan pemilih sama-sama tahu ketiga calon tersebut, maka Ganjar Pranowo jauh mengungguli para pesaingnya.
Dalam format semi terbuka, suara untuk Ganjar Pranowo sebesar 27,9 persen. Sementara dukungan pada Prabowo Subianto sebanyak 15,1 persen, dan Anies Baswedan 14,7 persen.
Terlebih lagi pada simulasi 15 nama, ditemukan bahwa dukungan pada Ganjar semakin besar menjadi 32,2 persen. Sedangkan suara untuk Prabowo sebesar 17,0 persen dan Anies 16,3 persen.
“Hasil survey SMRC ini tentunya merupakan gambaran yang positif bagi PDI Perjuangan apabila ingin memenangkan pemilihan presiden secara 3 kali beruntun,” ujar Mochtar Mohamad, Sabtu (1/1/22).
Menurutnya, PDI Perjuangan yang memiliki Ganjar Pranowo sebagai salah satu kader terbaiknya sudah terbukti mengungguli seluruh hasil survey calon Presiden yang ada.
Nama Ganjar Pranowo bisa saja akan semakin meroket apabila PDI Perjuangan sudah mengumumkan namanya sebagai calon presiden berikutnya.
“Apabila ketua umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputeri melakukan pengenalan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani secara bersamaan di awal tahun 2022 ini, maka tingkat pengenalan dan tingkat kesukaan keduanya akan mendapatkan trend kurva naik peningkatan hingga tahun 2024 tiba," kata Mochtar Mohamad.
Selain itu, menurut Mochtar, peningkatan nama Puan Maharani bisa juga dilakukan oleh PDI Perjuangan dengan cara pemberian peran yang lebih banyak di internal partai.
“Ketua Umum PDI Perjuangan, ibu Megawati Soekarnoputeri bisa saja mengangkat Wakil Ketua Umum atau Ketua Harian Partai untuk Puan Maharani sebagai saran konsolidasi internal dan penguatan nama pada pemilih PDI Perjuangan,” ujarnya.