Dinas Perkebunan Sumsel Terima Bantuan CSR 2.410 Aerator Dari Gapkindo

Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan simbolis 2.410 aerator dari Gapkindo kepaa Dinas Perkebunan diterima Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Agus Darwa dari perwakilan Gapkindo, Umar, Jumat (29/10/2021) di ruang rapat Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel yang terletak di Jalan Jenderal sudirman KM 3,5 Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel menerima 2.410 aerator dari bantuan CSR Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel tahun 2021.

Penyerahan simbolis alat ini langsung diterima oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Agus Darwa dari perwakilan Gapkindo, Umar, Jumat (29/10/2021) di ruang rapat Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel yang terletak di jalan jenderal sudirman KM 3,5 Palembang.

Perwakilan Pengurus Gapkindo, Umar mengatakan kami mendukung apa yang menjadi program pemerintah gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) ini.

"Kami sangat mendukung dan peduli dengan program ini. Sebagai salah satu bentuk kepedulian ini yakni memberikan bantuan CSR kami ini," ujarnya.

Sebanyak 2410 aerator ini, pihaknya berikan kepada Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel agar diberikan ke 241 desa yang tersebar di 17 kabupaten/kota yang ada.

"Dengan bantuan ini kami berharap dapat membantu Sumsel dan masyarakat khususnya untuk mengikuti program Sumsel Mandiri Pangan ini agar mereka dapat hidup lebih baik lagi dalam hal pemanfaatan lahan yang ada," ungkap dia.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Agus Darwa mengatakan bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk paket pemberdayaan ikan ini.

"Gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini sudah lama dan Pak Gubernur kita memang konsen dengan ini dengan tujuan untuk menuntaskan masalah kemiskinan," ujarnya.

Kata dia, Sumsel Mandiri Pangan ada di 17 kabupaten/kota yang tersebar 241 desa. Dan nanti awal November akan dilaunching di Banyuasin.

"Ini dipiliha masyarakat yang rumah tangga miskin (RTM) yang terdaftar dan tercatat di Dinas Sosial," jelas dia.

Maksud dari SMP ini yakni mengubah pola pikir masyarakat yang biasa sebagai pembeli diubah untuk jadi produsen. "Jadi bukan hanya untuk dia makan saja tapi setelah itu juga bisa menjadi produsen atau dijual juga," ungkapnya.

Karena itu, lewat program ini bentuk pembinaan yakni jenis-jenis komoditi tanam dan budidaya seperti tanaman sayuran, buah-buahan, ternak dan ikan.

"Jadi RTM yang terpilih ini bisa memanfaatkan perkarangan rumahnya untuk melakukan tanaman dan budidaya dari bibit-bibit yang kita berikan ini," tutur dia.

Hasilnya, selain dapat memenuhi kebutuhannya juga untuk mendapatkan tambahan penghasilan dan bisa dijual.

"Nah dengan adanya bantuan aerator dari Gapkindo ini kan sangat membantu karena dalam paket budidaya ikan ini diperlukan tong ikan, pakan ikan , ikan dan aerator nya," beber dia.

Ditambahkan, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Bidang Perkebunan Provinsi Sumsel, Suezamir mengatakan Sumsel Mandiri Pangan adalah amanah Undang-Undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan.

"Gubernur kita sangat responsif dengan ini dan kita juga tahu bahwa Sumsel ini kan lumbung pangan tapi beras peringkat 5," ungkap dia.

Namun, setelah covid ini terjadi penurunan pendapatan rakyat dan kalau kita mennaikan lagi pendapatan masyarakat dibutuhkan bertahap.

"Gubernur intens menekan pengeluaran. Kalau di dalam rumah tangga menekan pengeluaran yakni beli lauk, ikan, sayur, rempah-rempah selain beras. Keingina Pak Gubernur ini ditekan dan bisa dengan hasil sendiri lewat pemanfaatan perkarangan rumah yang bisa dilakukan masyarakat," jelas dia.

Dan lewat dana CSR perusahaan pun dapat digerakkan membantu program Sumsel Pangan Mandiri ini.

"Kita juga terus dorong agar perusahaan-perusahaan lewat dana CSR nya bisa mendukung program ini," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini