TRIBUNSUMSEL.COM - Segmen 1 Episode 307-308, Ikatan Cinta, Selasa (8/6/2021): Andin pun bertemu dengan Elsa dan mengungkap betapa tega Elsa memisahkan dirinya dari anaknya.
Bahkan sampai melemparkan tuduhan Elsa-lah yang membunuh Roy.
Elsa sempat menampar Andin dan membalas lagi, hingga terjatuh saat Al menahan Elsa yang mau balas lagi.
Lalu, Rossa tak sengaja melihat surat hasil tes DNA sampai ragu lagi soal identitas Reyna.
Sebelumnya:
Aldebaran (Al) sudah jujur mengenai apapun yang selama terpukang dalamnya.
Kini, Andin bersama Al bertemu dengan Elsa.
Namun sebelum itu, Al tetap mengingatkan Andin untuk tetap mengawal emosi hingga tak mengganggu kondisi fisik dan kandungannya.
Tak lama, Elsa datang tanpa dosa.
Lalu, Andin berdiri dan bertanya tanpa ba-bi-bu kepada Elsa.
Andin menanyakan Elsa membuang Nindi ke panti asuhan hingga menciptakan kebohongan bahwa Nindi sudah meninggal.
Inti cerita:
Andin bahkan sebut Elsa yang bunuh Roy. Elsa terjatuh saat menampar dan ditampar Andin.
Elsa membatin, Andin tahu semuanya setelah Al memberitahukan rahasianya.
Hidup Elsa bakal hancur.
Sempat terdiam, Elsa mengaku terpaksa karena Surya sakit dan Andin dipenjarakan.
Namun itu bukan alasannya, harusnya Elsa mengatakan Nindi berada di panti asuhan, sehingga Andin akan mengasuhnya selepas bebas.
Al mengelus punggung Andin menenangkan istrinya.
Andin sampai mengatakan Elsa mau memiliki Nino, hingga berbuat sekeji ini kepadanya.
Elsa hanya menggeleng.
Bahkan Andin mengira Elsa yang menyebarkan fitnah, Andin berselingkuh hingga hamil dengan Roy.
Padahal, Elsa yang hamil dengan Roy dan Andin tahu itu kenyataannnya.
Elsa meminta Andin tak menyatakan sembarang karena sudah memberikan buktinya.
Andin hanya mendengus, hingga menyebut Elsa yang membunuh Roy.
Elsa mengatakan kesalahannya ada pada Nindi dan mengapa menyebar.
Namun Andin tak percaya Elsa satu kata pun.
Maka, Andin akan menyelidiki dan mencari tahu.
Andin mengira boleh jadi Elsa yang membunuh karena ada saksi yang melihat mobil merah milik Elsa.
Pada saat Elsa datang, Andin pergi. Lalu Andin menduga Elsa membunuh Roy pada saat Andin pergi.
Barulah saat Andin datang, Elsa pergi, akhirnya sasaran mengarah kepada Andin.
Tak punya bukti, Elsa memfitnah Andin karena jadi sasaran empuk.
Elsa menyebut tuduhan itu ngawur, tetapi Andin mendiamkan Elsa dan akan mencari tahu dan menyelidiki semuanya.
Atas perbuatan Elsa terhadap Andin, semua Elsa dapatkan dengan cara kotor itu tidak abadi.
Satu persatu akan meninggalkan semuanya dan Elsa tinggal sendirian, hingga kembali ke tempat seharusnya, Elsa akan tinggal di penjara nantinya.
Lalu, Elsa menampar Andin, Al meminta Elsa menjaga kelakuannya.
Andin membalas tamparan Elsa.
Lalu Elsa hendak menghajar, tetapi Al menahannya.
Al menahannya dengan tenaganya hingga Elsa kehilangan keseimbangan.
Akibatnya Elsa terjatuh dan terhantam perutnya di bagian bawah kursi.
Sementara itu, Nino berusaha mengejar Elsa dan cemasnya.
Kebohongan Elsa soal makam palsu dan anak Andin yang tahu terbongkar, karenanya Elsa tertekan.
Bagaimanapun Nino mendampingi Elsa, karena ada Al di situ.
Baca juga: Amanda Manopo Alami Kemalingan di Lokasi Ikatan Cinta, Cuitan Arya Saloka Bongkar Faktanya
Baca juga: Curhat Arya Saloka ke Putri Anne Usai Jarang Bertemu Ibrahim Karena Sibuk Ikatan Cinta
Namun, tampak harapan Nino.
Sementara di tempat, Elsa mengerang kesakitan.
Al yang tak percaya dengan erangan Elsa meminta tak bangun.
Namun, Andin melihat itu sakit Elsa betulan, sehingga akan membawa ke rumah sakit.
Al pun menggendong Elsa ke rumah sakit, lalu Andin menyusul.
Di sekolah, Erina mengajarkan soal Gratitude (rasa syukur) kepada kelas Reyna.
Tak lama, Nino sampai dan melihat Al menggendong Elsa ke mobil dan Andin.
Nino memilih mengejar mobil Al dan berusaha menghubungi Elsa.
Elsa benar-benar mengerang kesakitan, kemudian Nino menanyakan Al dengan panik.
Al heran mengapa Nino sampai tahu, padahal Al minta Elsa datang sendirian.
Nino menjawab dengan marah.
Al mengatakan Elsa terjatuh dan akan membawa ke RS Sejahtera.
Lalu mematikan panggilan.
Mendengar itu, Nino tak mengapa-ngapa, terutama kandungan anaknya.
Kembali ke mobil, Nino bertanya-tanya apa yang diperbuat Al hingga Elsa terjatuh.
Setelah itu, Nino mau menghubungi Karina yang mau memasakkan menu khusus Elsa yang sedang hamil.
Nino pun mengatakan kepada Karina dan akan mengikut mereka.
Karina mengatakan ada firasat tak enak, sehingga benar-benar kejadian.
Maka, Chandra dan Karina akan menyusul ke rumah sakit menggunakan mobil Elsa.
Adapun, Surya dan Sarah sedang bersarapan.
Sarah menyiapkan obat untuk Surya setelah terkena serangan beberapa hari lalu.
Surya harus kembali beristirahat dan menuruti suruhan Sarah.
Lalu, Nino menghubungi Sarah untuk mengabarkan Elsa jatuh.
Mengetahui Elsa dibawa Al ke rumah sakit, Sarah menduga itu ada kaitannya dengan makam palsu Nindi.
Sarah memilih tak dapat meninggalkan Surya yang baru sembuh, lalu meminta Nino mengabari perkembangannya.
Kini, Sarah berharap Elsa tak ada apa-apa.
Di mobil Al, Andin meminta Al mengebut.
Elsa mengatakan jika sampai keguguran, tak ada pernah memaafkan Andin dan Al.
Namun, Andin dengan nada kesal mengatakan semuanya karena perbuatan Elsa sendiri.
Dengan nada memerintah tetapi pelan, Andin meminta Al membawa mobil dengan cepat.
Tak lama, Al sampai dan menyusul Nino yang menggendong Elsa.
Sedangkan Al dan Andin hanya berjalan.
Setelah di katil, Elsa mengeluh sakit dan ketakutan kehilangan anaknya.
Namun, Nino menenangkan Elsa.
Tak lama dokter dan perawat datang memeriksa Elsa karena jatuh.
Lebih lagi, Elsa hamil muda.
Nino memandangi dengan nada cemas.
Rossa tak sengaja melihat surat hasil tes DNA, timbul ragu soal identitas Reyna
Di depan Pondok Pelita, Reyna, Rossa, dan Mirna baru pulang.
Reyna minta tolong Rossa untuk mengerjakan tugas membikin gurita dari plastik dan sedotan.
Lalu, saat mengerjakan tugas, Rossa mencari punch-holder di ruang kerja Al.
Sementara Mirna membantu pembuatan gurita.
Rossa mencari pembolong kertas di ruang kerja Al yang ditemukan denga mudah.
Setelah itu, Rossa melihat meja kerja Al yang berantakan dengan kertas.
Lalu, tanpa sengaja melihat surat hasil tes DNA Reyna yang terselip dengan berkas merah.
Rossa melihat surat itu yang masih tersegel.
Walau tak mempermasalahkan hasil tes Reyna dan merasa Reyna anak Roy, Rossa mau melihat hasil tes itu.
Sempat merobek surat itu, Reyna memanggil Rossa sehingga tak jadi.
Bersambung ke segmen 2