Disebut Langgar HAM Tewasnya Laskar FPI, Polri : Semuanya Harus Dibuktikan di Pengadilan

Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono. Polri menghargai hasil investigasi dan rekomendasi dari Komnas HAM terkait kasus tewasnya Laskar FPI.

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA-Polri menghargai hasil investigasi dan rekomendasi dari Komnas HAM terkait kasus tewasnya Laskar FPI.

Pelanggaran HAM yang dimaksud itu pada saat tewasnya empat laskar FPI.

Padahal saat itu empat Laskar FPI itu dalam penguasaan aparat kepolisian.

Terkait hal itu, Polri menyatakan masih menunggu surat dari Komnas HAM yang baru saja mengumumkan hasil penyelidikan atas peristiwa bentrok antara polisi dan laskar Front Pembela Islam ( FPI).

“Polri menghargai hasil investigasi dan rekomendasi dari Komnas HAM. Kedua, Polri masih menunggu surat resmi,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2021).

Apabila sudah menerima surat, polisi bakal mempelajari temuan serta rekomendasi Komnas HAM.

Argo pun tidak berkomentar banyak. Ia menegaskan pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Komnas HAM.

Ia kemudian mengklaim bahwa penyidikan yang dilakukan polisi atas suatu tindak pidana didasarkan keterangan saksi, barang bukti, dan petunjuk.

“Tentunya nanti semuanya harus dibuktikan di sidang pengadilan,” ucapnya.

Dalam kasus ini, enam anggota laskar FPI tewas ditembak anggota Polda Metro Jaya setelah diduga menyerang polisi pada 7 Desember 2020 dini hari.

Komnas HAM membagi dua konteks peristiwa. Konteks pertama, dua laskar FPI tewas ketika bersitegang dengan aparat kepolisian dari Jalan Internasional Karawang Barat sampai Tol Jakarta-Cikampek KM 49.

Sedangkan, tewasnya empat laskar FPI lainnya disebut masuk pelanggaran HAM. Sebab, keempatnya tewas ketika sudah dalam penguasaan aparat kepolisian.

Komnas HAM kemudian merekomendasikan penembakan empat anggota laskar FPI tersebut dilanjutkan ke pengadilan pidana.

Diketahui terdapat perbedaan keterangan antara polisi dan pihak FPI atas kejadian tersebut. Dari rekonstruksi, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.

Hasil rekonstruksi disebutkan belum final. Sementara, pihak FPI telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tewasnya 6 Laskar FPI Dinyatakan Langgar HAM, Polri Tunggu Surat Resmi"

Berita Terkini