TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diberitakan sebelumnya Kamis (03/12) sekitar pukul 04.00 WIB, sebuah speed Boat Semoga Abadi 04 tujuan Palembang-Lalan mengalami tabrakan dengan speed boat Wawan Putra.
Dalam kecelakaan tersebut, 14 Orang Selamat. Tiga orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Serang speed boat Semoga Abadi yakni Irwandri (36) yang sempat hilang akhirnya ditemukan Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Basarnas Sumsel Hery Marantika SH MSi saat di konfirmasi membenarkan informasi tersebut. Hery menjelaskan, serang Speedboat Irwandri akhirnya berhasil ditemukan setelah Hari ini pencarian hari kedua terhadap korban.
"Syukur alhamdulillah, akhirnya korban berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dari Basarnas Sumsel, KSOP Palembang, Pol Air Pos Pol Muara Lalan, TNI AL Pos Lalan dan masyarakat pukul 15.35. korban ditemukan sekitar 1.15 kilometer dari lokasi awal kejadian," katanya, Jumat (4/12/2020).
Korban ditemukan mengapung, dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tertelungkup. Korban dievakuasi menggunakan Rib 02 KPP Palembang. Korban yang sudah ditemukan, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Bandar Agung.
"Korban sudah diserahkan kepihak keluarga guna dilakukan proses pemakaman. Untuk kendala yang dihadapi selama proses pencarian, selain faktor arus sungai yang deras, keruhnya air sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi team SAR Gabungan. Dikarenakan, dengan kondisi air yang keruh sehingga menghambat proses pencarian," pungkasnya.
Tulang Punggung Keluarga
Suasana duka menyelimuti kediaman Irwandy (35) di Jalan Faqih Usman, Lorong Prajurit Nangyu, Kelurahan 3 Ulu Laut, Kecamatan SU I, Palembang.
Sempat hilang akibat kapal yang di, nahkodainya yakni Speedboat Semoga Abadi bertabrakan dengan speedboat Awan Putra, akhirnya korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada Jumat (4/12/2020) sore.
Suasana rumah duka pun terlihat haru dikarenakan keluarga serta warga menanti kedatangan kapal yang membawa jenazah korban.
Kakak korban, yakni Yus (46) tak kuasa menahan kesedihannya melihat adik bungsunya meregang nyawa di akibat kecelakaan tersebut.
"Sangat merasa kehilangan, terlebih lagi dia ini merupakan tulang punggung keluarga.
Anaknya ada tiga, sedangkan istrinya ikut melakukan pencarian bersama tim SAR," kata Yus dengan wajah sedih akibat kehilangan adiknya, Jumat (4/12/2020).
Iwan, sapaan akrab Irwandy, merupakan nahkoda kapal yang sudah 20 tahun bekerja.
Setiap harinya Iwan berangkat dari perairan Sungai Musi di Palembang menuju Desa Kepayang, Kecamatan Bayung Lencir, Muba.
Menjadi nahkoda kapal sejak 20 tahun lamanya tak lepas dari pengalamannya sewaktu muda mengikuti warga untuk menjadi kernet kapal.
"Kalau dari Palembang sekitar jam 12 siang nanti sampai disana jam 5 sore, nanti bermalam disana. Jam 3 subuh berangkat lagi menjemput penumpang dari sana menuju Palembang, setiap hari seperti itu," kata Yus.
Yus sendiri yang tinggal di Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan SU 1 Palembang terakhir kali bertemu adik bungsunya itu sejak 20 hari yang lalu.
Namun kontak keduanya terus terjalin melalui WhatsApp. Sebelum kecelakaan itu terjadi tidak ada firasat apapun akan terjadi hal seperti itu.
"Tidak ada tanda apa-apa, sama istrinya juga tidak ada menunjukan gelagat aneh.
Dia ini tulang punggung keluarga, harus membayar uang kontrakan rumah dan menghidupi anak serta istrinya," ungkap Yus.
Setiap menginap di Kepayang, Iwan selalu menelpon istrinya yang berada di Palembang.
Hal ini dengan maksud untuk menanyakan perihal kabar anaknya.
"Setiap berangkat pasti nelpon istrinya, ngomong sama anak-anaknya, sebelum kejadian itu juga dia menelpon istrinya. Tidak ada tanda-tanda apapun sebelum kejadian itu," lanjut Yus.
Keluarga pun sangat kehilangan sosok Iwan yang dikenal baik oleh warga. Terlebih lagi merupakan sosok tulang punggung keluarga, Iwan selalu tekun dalam bekerja.
"Penumpang itu paling ramai 12 orang kadang 3-4 orang tergantung keadaan.
Pendapatan juga paling besar 300 kadang 200 tidak menentu, apalagi masa covid-19 ini," katanya.
Korban rencananya akan dimakamkan di Dusun Kelampaian, Tanjung Rajo, Kabupaten Ogan Ilir.
Nantinya kapal yang membawa jenazah korban akan singgah terlebih dahulu di rumahnya untuk menjemput anak serta keluarga lainnya.
Sempat Terkendala Air Keruh
Basarnas bersama tim gabungan langsung melakukan pencarian satu korban hilang dalam tabrakan speed boat di Kabupaten Musi Banyuasin, Serang speedboat Semoga Abadi 04 bernama Irwandry (36), warga Jalan Faqih Usman, Kelurahan 3 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I
Pencarian difokuskan dilokasi kecelakaan itu terjadi di Muara P17 Desa Agung Jaya Jalur Perairan Sungai Lalan Kecamatan Lalan Kabupaten Muba
Kepala Kantor Basarnas palembang Herry Marantika mengatakan, tim telah membagi kelompok untuk menelusuri bagian ulu dan hilir di lokasi kejadian.
"Karena ini alur sungai, jadi kita tidak menyebar, namun memanjang mengikuti arus sungai sampai radius satu nauticel mile dari lokasi kejadian," ujarnya saat dikonfirmasi.
Herry mengatakan, berdasarkan SOP yang telah ditetapkan, tim akan terus melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan.
Harapannya korban yang dilaporkan hilang, bisa ditemukan sebelum masa tersebut berakhir.
"Namun apabila lewat waktu 7 hari dan korban belum juga ditemukan, maka akan kita evaluasi. Tim ini akan kita hentikan dulu sementara dan apabila ada ada tanda-tanda korban ditemukan, baru akan kita lanjutkan pencarian," ujarnya.
Ia menjelaskan ada sejumlah kendala yang ditemui petugas dalam melakukan pencarian terhadap korban.
Diantaranya air sungai musi yang keruh serta derasnya arus menjadi penghambat dari proses pencarian.
"Tapi sejauh ini kondisi cuaca terang, kita terbantu karena itu. Meski memang kondisi arus tetap jalan (deras)," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Tabrakan yang terjadi antara Speedboat Wawan Putra dengan Speedboat Semoga Abadi 04, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi dinyatakan hilang.
Sementara belasan orang lain mengalami luka luka.
Peristiwa itu terjadi di muara P17 Desa Agung Jaya Jalur Perairan Sungai Lalan Kecamatan Lalan Kabupaten Muba, sekitar pukul sekira pukul 04.30 pagi. Kamis (03/12/2020).
Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes Pol Yohanes Sismardi Widodo mengatakan, kecelakaan itu terjadi sekira pukul 04.30 pagi.
"Berdasarkan informasi awal yang kami terima, pada saat speedboat Wawan Putra yang dinahkodai oleh Yanto berjalan disisi kanan mengarah keluar Sei Lalan menuju ke Desa Kepayang, tiba tiba dari arah berlawanan datang speed Semoga Abadi memotong jalur dari sebelah kanan dan terjadi benturan keras antar dua speed tersebut," ujarnya.
Akibat kejadian itu, speedboat Semoga Abadi mengalami ringsek pada bagian lambung sebelah kanan.
"Tindakan yang kita lakukan adalah dengan mendatangi TKP untuk membantu mengevakuasi korban. Serta meminta keterangan saksi dan mendalami kasus laka tersebut," ujarnya.
Satu orang Penumpang Tewas
Akibat dari kejadian tersebut satu orang korban meninggal dunia, satu orang hilang, sedang sejumlah lainnya mengalami luka-luka akibat benturan Speedboat tersebut.
Camat Lalan Andi Suharto SSTP, mengatakan kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB yang melibatkan dua speedboat, dari kecelakaan tersebut terdapat satu korban meninggal dunia dan satu hilang dan masih dalam tahap pencarian.
"Terdapat satu korban jiwa yang meninggal dunia atas nama Budi bin Demut (44) warga RT.09 Dusun 3 Desa Kepayang Kecamatan Bayung Lincir, Muba. Sedangkan korban yang masih hilang yakni Irwandry bin Robihim (36) warha jalan Pakih Usman Lorong Prajurit Nangyu 3 ulu laut SU I Palembang," kata Andi, Kamis (3/12/20).
Lanjutnya dari kecelakaan tersebut terdapat 3 korban luka-luka yakni Rini (26) warga Desa Kepayang, Fadil (10) warga Desa Kepayang, dan Suwandi (40) warga Palembang. Korban luka-luka saat ini sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Bandar Agung.
"Kemudian untuk korban yang tidak mengalami luka-luka yakni Herman Sawiran (30 thn), Isnaini (40), Nur habahiah (40), Fauzi (39), Muslimin (60), Sanusi als Aji (32), Mat cik (48), Intan permata (14), Sobri (48), Risa Aryanti (20), dan Rina (30).
Korban selamat langsung di evakuasi dan ada langsung melanjutkan perjalanan menggubakan Speedboat lainnya," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Lalan Iptu Junardi menambahkan pasca terjadinya kecelakaan tersebut pihaknya bersama Polairud Polres Muba langsung melakukan olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi yang ada.
"Saat ini kita bersama Polairud masih fokus melakukan pencarian terhadap korban hilang, sedangkan korban luka-luka semuanya sudah dibawa ke Rumah Sakit AK Gani Palembang," ungkapnya.