'Pusing Kepalaku Kalau Tak Mencuri' Kisah Bocah yang Sejak Bayi Sudah Diberi Susu Bercampur Sabu

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bayi Lahir

"Saya bilang ke mereka, ibu jangan bilang begitu, ini anak bukan tinggal dengan orang tuanya, masyarakat sini yang pelihara," ujar Akas.

"Kalau memang kami disalahkan dengan adanya B yang seperti itu, silahkan letak dia di panti social, kalau masalah biaya jadi alasan, kami mau bayar setengahnya asal dia sembuh dari dia punya kebiasaan mencuri itu," katanya.

Akas mengakui B membuat warga sekitar resah dan tidak tenang.

Hanya saja kehidupan keluarga B yang memprihatinkan menjadikan sebuah pertimbangan moral tersendiri.

Masih kata Akas, B bahkan tidak pernah pulang dan bermalam bersama ibunya.

Dia selalu keluyuran tidak jelas juntrungannya. Ibunya pun sudah pasrah dengan keadaan tersebut.

"Bagaimana juga, makan saja susah toh, baik lagi mamanya kerja cari uang, pokoknya pasrah sudah mamanya," kata Akas.

"Memang nakal itu anak, makanya kami berharap dia masuk kemana gitu, ke pesantren kah, harap bisa sembuh dia punya kelakuan," imbuhnya.

Bocah berusia 8 tahun berinisial B asal Kota Nunukan, Kalimantan Utara, diamankan polisi usai diduga telah melakukan tindak kriminal pencurian ((Kompas.com))

Buat Balai Rehabilitasi dan Polisi Kewalahan

B menjadi perhatian publik saat Kepolisian Sektor Nunukan Kalimantan Utara dibuat kewalahan terhadap laporan kasus pencurian yang dilakukan bocah berusia 8 tahun tersebut.

Hampir setiap pekan, selalu saja ada laporan masyarakat yang kehilangan akibat ulah anak bernama B.

Bahkan tercatat ada puluhan kasus pencurian selama 2 tahun yang melibatkan B.

"Kita pakai nurani ya, apa yang bisa kita lakukan terhadap anak berusia 8 tahun? Ini fenomena yang butuh solusi bersama. Ini bisa dikatakan simalakama karena tidak mungkin kita menahan anak 8 tahun. Tapi kalau kita lepaskan dia, paling lama dua hari kemudian ada lagi laporan pencurian masuk dan dia pelakunya," ujar Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika, Kamis (19/11/2020).

Kasus B sebenarnya menjadi perhatian pemerintah daerah sejak akhir 2019.

Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan, Pemkab Nunukan sudah mengirimkan B ke Bambu Apus.

Halaman
1234

Berita Terkini